Instagram Posts

Monday, April 16, 2018

[REVIEW] Aroma Karsa by Dee Lestari

[BOOK INFO]
Judul: Aroma Karsa
 Pengarang: Dee Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
Genre: Umum
Halaman: 724
Ratings: 🌟🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai dongeng, ternyata tanaman sungguhan yang tersembunyi di tempat rahasia.

Obsesi Raras memburu Puspa Karsa, bunga sakti yang konon mampu mengendalikan kehendak dan cuma bisa diidentifikasi melalui aroma, mempertemukannya dengan Jati Wesi.

Jati memiliki penciuman luar biasa. Di TPA Bantar Gebang, tempatnya tumbuh besar, ia dijuluki si Hidung Tikus. Dari berbagai pekerjaan yang dilakoninya untuk bertahan hidup, satu yang paling Jati banggakan, yakni meracik parfum.

Kemampuan Jati memikat Raras. Bukan hanya mempekerjakan Jati di perusahaannya, Raras ikut mengundang Jati masuk ke dalam kehidupan pribadinya. Bertemulah Jati dengan Tanaya Suma, anak tunggal Raras, yang memiliki kemampuan serupa dengannya.

Semakin jauh Jati terlibat dengan keluarga Prayagung dan Puspa Karsa, semakin banyak misteri yang ia temukan, tentang dirinya dan masa lalu yang tak pernah ia tahu.


[REVIEW]
Aroma Karsa ini bahkan sudah memikat sejak baru melihat cover-nya. Nuansa-nuansa etnis kuno memang menarik. Tapi segera dipukul mundur oleh ketebalannya. Namun, sama halnya dengan jodoh, aku sepertinya berjodoh dengan buku ini. Dan lebih dari itu, bahkan aku diberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan penulisnya dan membagikan pengalamannya menulis karya fenomenal ini.

Sejak paragraf awal, aku sudah menyukai apa yang dinamai tempo oleh si penulis. Tulisan ini tidak hanya nyaman dibaca lalu diimajinasikan. Namun, juga akan terasa sangat indah ketika dilafalkan. Bahkan ketika aku merekam paragraf pertamanya di ponsel dan mendengarkan suara sendiri, aku langsung tahu bahwa apa yang aku baca ini akan menjadi salah satu kisah berkesan. Sebuah pengalaman aromatis dalam bentuk kata-kata. Bayangkan, aku merasa bisa mencium semua yang dijelaskan di dalam buku ini padahal selama bacanya, aku pilek hahaha. Mengagumkan sekali.

Untuk jalan cerita, plot maju mundur yang dipakai oleh penulis anehnya justru seperti kain dalam satu tenunan. Tidak aneh, tidak lompat-lompat dan justru menjadikannya indah.

Unsur fantasi dan misteri yang digunakan dalam buku ini bikin merinding dan aku yakin proses move on ke buku berikutnya tidak akan mudah.

Buku ini bercerita tentang ambisi seorang anak abdi yang karena kekuatan misterius berhasil mengubah nasib dirinya dan keturunannya. Dia lalu meminta keturunannya itu menuntaskan tahapan ketiga yang menjadi inti dari keseluruhan cerita ini. Dalam kisahnya mereka tidak hanya berurusan dengan bagian sejarah yang hilang, tetapi juga kisah mistis khas Tanah Air. Benar-benar penggabungan yang bisa dinikmati oleh semua orang.

Dalam misi pencarian Puspa Karsa yang merupakan awal dan tujuan karakter-karakter dalam buku ini, ada banyak hal yang bisa dipelajari. Tentang bagaimana bertahan hidup dalam situasi yang tidak mudah. Bagaimana kebaikan selalu berpihak pada orang yang baik juga, meski hidupnya dihimpit kesulitan. Bagaimana kejayaan dan kecantikan selalu jadi bagian yang terpaut satu sama lain dan menimbulkan iri dan ambisi yang dingin. Bagaimana kisah yang kita dengar sejak kecil bisa menjadi jawaban atau pemahaman hal-hal yang terjadi ketika kita dewasa.

[CLOSING]
Membaca buku ini tidak hanya sebagai satu hiburan tersendiri. Melebihi dari buku-buku yang kubaca akhir-akhir ini, karya Mbak Dee Lestari ini membuat otakku berpesta dengan kata-kata yang melodik, ditambah dengan cerita pembuatannya yang aku dengar lebih dulu sebelum membaca ceritanya. Benar-benar memuaskan. Terima kasih untuk Bentang Pustaka yang sudah mempersembahkan buku sebaik ini kepada umum, dan terutama buatku. Aku berharap, Aroma Karsa tidak hanya bisa memuaskanku melalui kata-kata dan imajinasiku yang terbatas. Aku bahkan bisa membayangkan betapa terpukaunya aku kalau bisa melihat Aroma Karsa dalam bentuk film. Aku akan senang dibuat terpukau berkali-kali. Bravo, Mbak Dee Lestari!

No comments:

Post a Comment