Instagram Posts

Thursday, January 11, 2018

[REVIEW] Kata Tiga Hati by Innayah Putri

January 11, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Kata Tiga Hati
 Pengarang: Innayah Putri
Penerbit: Elex Media Komputindo 
Genre: Teenlit
Halaman: 288
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Thalia
Kami bertemu untuk pertama kali di lapangan upacara dua tahunan yang lalu. Aku ingat betapa konyolnya aku siang itu. Memakai atribut serba aneh dari ujung kaki sampai ujung kepala hanya demi memenuhi budaya pembodohan bernama ospek. Karena terlambat, kami kena hukum bersama, dan dengan gaya sok pahlawannya, dia membelaku di depan kakak panitia OSIS. Waktu aku tanya kenapa dulu dia sampai senekat itu, dia menjawab dengan kerlingan mata, kemudian bibirnya yang tipis kemerahannya akan tersenyum miring.


Dhanu
Kalau bertanya siapa Thalia Maharani pada sebagian besar murid perempuan SMA Persada Mandiri, maka kebanyakan dari mereka akan mengatakan bahwa Thalia adalah sosok murid sombong yang enggan bergaul dengan siswi lain. Tetapi murid laki-laki akan menjawab tanpa ragu, kalau posisi Thalia hampir setara dengan Dewi Aprodhite yang tidak sengaja jatuh ke dunia yang fana ini. Siapa yang nggak setuju kalau Thalia itu cantik? Tapi cuma satu orang yang berani berjuang mati-matian buat mendapatkannya.


Najla
Tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan. Aku sudah sering mendengar kalimat itu. Mulanya, aku menertawakannya. Aku selalu merasa bahwa aku tidak akan terjebak pada prinsip bodoh tersebut. Sampai suatu hari, dia muncul di balkon rumah ini. Menghabiskan malam-malam kami dengan jokes recehnya. Segalanya baik-baik saja pada awalnya, sampai dia menghancurkannya dengan sebuah pelukan dan kalimat sederhana yang seharusnya normal-normal saja dilakukan seseorang kepada sahabatnya.


[REVIEW]
Buku ini mengamgkat tema friendzone. Uh, dari temanya aja udah bikin nyesek, ya kan?
Hati-hati baper ya, pas baca ini.


Untuk di awal mula begini kerumitannya: Najla mencintai Dhanu, Dhanu mencintai Thalia, dan Thalia menyukai Fadli. Ditambah Thalia tanpa sadar menyimpan perasaan dalam untuk Dhanu. Saking dalamnya, kayaknya dia sendiri nggak sadar dengan perasaannya. Hanya saja, bedanya nggak sadar dan tidak mau sadar itu tipis banget.


Dhanu, di sisi lain, berusaha menjadi sahabat yang baik dan menjadikan Fadli penengah dan perekat hubungannya dengan Thalia ketika gadis itu ngambek. Najla cuma bisa menyaksikan kebodohan Dhanu. Mungkin dalam hati dia berdoa, Dhanu bisa melihatnya sedikit saja.


Nyebelin kan mereka bertiga? Kerumitan yang diciptakan sendiri oleh mereka. Perasaan berbelit yang dilandasi asumsi dan rasa takut kehilangan. Well, nggak bisa disalahkan juga. Ngaku atau enggak, we all have done same thing at least once in our life.


Suka gemes kalo baca cerita yang kayak gini. Kita dari kacamata luar merasa masalahnya sepele. Coba deh, kalau beneran di posisi mereka, pasti kayak begitu juga.

Ketiganya punya kemiripan, sama-sama nggak mau jujur. Notabene menjadi orang yang bisa melihat dari luar, Najla juga nggak berhasil memutuskan lingkaran itu. Padahal dia suka sama Dhanu. Aku sih berpikir, kalau Najla ngaku perasaannya pada Dhanu, tidak ada orang lain yang paham dengan kondisinya selain Dhanu sendiri. Lha wong, dia juga ngerasa hal yang sama.


Meskipun percaya setengah mati bakalan ditolak Dhanu, Najla tetap tidak mau memberikan contoh untuk jujur. Dia malah menyuruh Dhanu mengungkapkan perasaannya pada Thalia. 


Nah, kan, Thalia jadi galau dan menjauh dari Dhanu. Entah apa yang ada di pikiran Thalia sehingga berbuat begitu. Ibarat benang udah mau ketemu ujung pangkalnya, oleh Thalia disimpul lagi.

Di antara ketiga tokohnya, aku nggak tahu siapa sebenernya yang paling bodoh. Semuanya bodoh, tapi semuanya juga kurang kuat menggapai keinginan mereka. Rela melepas orang yang mereka sayang begitu saja, berharap dunia akan mempelakukan mereka dengan lebih baik. Astaga, bro, sis, nggak gitu cara mainnya!

Thalia musuhan dengan Najla dan Dhanu. Meski begitu, hidupnya tidak sepi-sepi amat, karena sosok Fadli masuk di saat yang tepat. Kedekatan Thalia dan Fadli membuka kesempatan untuk Najla dan Dhanu berdua. Sayang sekali, sekali lagi mereka terjebak friendzone. Ya elah, ini sampai ladang gandum dipenuhi cokelat juga mereka bakalan berakhir dengan orang yang tidak mereka inginkan.
 


[CLOSING]
Nuansa ceritanya bikin aku kurang happy. Kenapa? Karena aku dari awal udah dibikin baper. ternyata masa SMA juga punya black record-nya sendiri kan? So, rasa nggak sukanya bukan karena hal yang nggak baik, hanya aku saja yang kepingin lebih riang dan bright. Tapi mana ada coba friendzone macem gitu? Ntar semua kepengen friendzone.

Konflik yang diangkat cukup sederhana tapi menarik. Hanya saja aku merasa karakter mereka terlalu dewasa untuk anak SMA. Apalagi soal perasaan. Iya sih, waktu zaman SMA, rasanya kalau udah jatuh cinta sama seseorang merasanya orang itu adalah segalanya. Meskipun ujungnya melukai diri sendiri. Gimana mau buat orang lain bahagia, kalau kita sendiri nggak bahagia? Nah!


Untuk masalah simpati ke para tokoh, aku merasa kurang klik sama mereka, kecuali sama Najla ya. Karena menurutku dia yang paling real dan nggak neko-neko. Emang tipe memendam tapi ya udah stay cool and hurt inside aja. Nggak kayak Thalia yang aneh, cemburu tapi pas ditembak malah menjauh. Kan resek! Belum lagi Dhanu yang gagal move on. Perasaannya ke Thalia bikin dia buta.


Buku ini cocok banget buat kamu yang pernah dan/atau sedang terjebak friendzone. Mencintai itu tidak pernah menjadi pihak yang kalah. Kita kalah karena tidak mengungkapkannya.
 

[REVIEW] When Love Walked In by Ega Dyp

January 11, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: When Love Walked In
Pengarang: Ega Dyp
Penerbit: Bentang Pustaka 
Genre: Teenlit
Halaman: 314
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Serunya kehidupan SMA yang diimpikan Relin pupus begitu saja karena satu cowok. Ia dipermalukan oleh Mika yang pura-pura menembaknya di depan banyak teman pada saat-saat pertama masuk sekolah. Relin malu berat dan bersumpah akan bikin perhitungan dengan Mika.

Sayangnya, balas dendam itu nggak pernah berhasil terlaksana. Hingga kini, Mika—cowok yang katanya paling ganteng di sekolah itu—masih selalu mengisengi Relin. Cowok yang terkenal cuek sama cewek itu masih hobi bikin Relin marah-marah. Mulai dari iseng nggak penting sampai penting banget, seperti menghalangi cowok-cowok yang ingin mendekati Relin. Kalau begini terus, gimana Relin bisa punya pacar? Apa, sih, maunya Mika?


[REVIEW]
Relin naksir Mika. Diam-diam. Namun, sepertinya cowok itu juga menyimpan perasaan yang sama pada Relin. Bagaimana tidak, di hari pertama mereka masuk SMA, Mika muncul di ruangan yang sama dengan Relin. Cowok itu berjalan pelan ke arah Relin sambil menyunggingkan senyum pada Relin. Senyuman yang membuat kedua kaki Relin terasa seperti jeli. Tidak hanya itu. Di tangannya, Mika membawa sekuntum bunga mawar. Nah, kurang romantis apa cowok itu?

Hanya ada satu yang melintas di kepala Relin, bahwa Mika akan menyatakan perasaannya. Dengan berdebar, dia menunggu Mika. Sesampainya di hadapan Relin, cowok itu mengulurkan bunga pada Relin, diterima dengan sikap malu-malu mau oleh gadis itu. Setelah itu, Mika berlutut di hadapannya. Tidak hanya Relin, sepertinya semua orang yang menyaksikan menahan napas mereka.

 
Tak lama kemudian, Mika bangun lagi. Lalu dia mengatakan hal yang sama sekali tidak dibayangkan oleh siapapun. Ini lebih buruk dari apa pun yang pernah terjadi dalam hidup Relin. Kejadian itu menorehkan jejak nyata pada masa SMA-nya. Bahkan bisa dia bawa seumur hidupnya.


Setelah dipermalukan di hari pertamanya, Relin tidak bisa lepas dari gangguan Mika. Cowok itu selalu punya cara untuk membuat Relin naik pitam. Memang sih, nggak sampai melukai Relin, hanya bisa membuat darah Relin mendidih di setiap tingkah lakunya.

Setelah setiap keisengan yang dilakukan Mika, cowok itu selalu meminta maaf. Bahkan pernah dia menyalin ulang catatan Relin yang habis dia coret-coret di hari sebelumnya. Kalau dipikir-pikir, cowok ini manis juga. Sayang sekali, rasa manis itu selalu bertahan sebentar di pikiran Relin.


Usaha Mika bikin Relin kesel itu nggak ada ujungnya. Selalu saja ada akal untuk membuat Relin sebal. Nggak hanya itu, Mika ternyata menyebarkan omongan tidak enak cowok-cowok yang naksir dia.

Tidak selamanya usaha Mika selalu berhasil. Suatu hari, tidak sengaja, Relin bertemu dengan Pangeran Baik Hati bernama Davin yang menolongnya saat motornya kehabisan bensin. Berkat nasihat dari Nadine, sahabatnya, Relin memberanikan diri untuk menanyakan perihal Davin. Soalnya cuma Mika yang kelihatan akrab dengan Davin.


Belum tuntas usaha Relin menggali informasi tentang Davin, Tasya, teman sekelasnya, menyebarkan gosip kalau Relin naksir Davin. Gosip itu membuat Davin tidak nyaman dan memberi tahu Relin kalau dia sudah punya pacar. Gawatnya lagi, Nara, pacar Davin, mengancamnya untuk memberikan klarifikasi massal saat acara ulang tahun sekolah mereka.


[CLOSING]
🌹Cerita ini bener-bener bagus. Aku puas banget bisa membaca buku ini. Terima kasih untuk kakak di Bentang Pustaka yang telah mengirimkan buku ini untukku.

🌹Buku ini sangat dekat dengan kehidupan siapapun, baik yang masih SMA ataupun yang masa SMA-nya sudah belasan tahun lalu seperti aku. Berasa muda lagi. Konfliknya bener-bener pas dan feel-nya dapet aja gitu untuk anak-anak seusia mereka.


🌹Dengan baca ini, aku kepikiran cinta monyet zaman sekolah dulu. Yang naksir-naksir kakak kelas atau cowok ganteng seangkatan. Jadi senyum-senyum sendiri.


🌹Aku hanya berharap akan lebih banyak lagi cerita seperti ini di pasaran. Sungguh, para remaja butuh bacaan yang mendidik sekaligus realistis. Di mana sentuhan kecil seperti genggaman tangan dan pelukan sederhana adalah kenangan yang tidak terlupakan. Bukannya ciuman dan kontak fisik belaka ya.

[REVIEW] Say No to Me by Wiwien Wintarto

January 11, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Say No To Me
Pengarang: Wiwien Wintarto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Metropop
Halaman: 384
Ratings: 🌟🌟🌟

[BLURB]Dua bulan menjelang perayaan wedding anniversary kesembilan, Wisnu dan Dewi sepakat membuat acara lain daripada yang lain. Mereka ingin kisah cinta lokasi yang dialami dulu terulang kembali pada next generation karyawan di lingkup kerajaan bisnis Helman Corporations yang dipimpin Wisnu. Diam-diam mereka menyeleksi karyawan sehingga terpilih dua kandidat final untuk dicombangkan. Arga Saktiawan, karyawan baru di bagian marketing pengembang game Omega Dome, anak perusahaan Helman Corp, merasa hidupnya adalah serangkaian kegagalan dalam urusan pekerjaan ataupun percintaan. Pemuda inilah yang akan dijodohkan denga Ariana Nanda, pegawai baru Toko Buku Daring dan Kafe LookBook yang brilian sebagai penulis tapi kerap berpola pikir tidak umum karena masa kecil yang mengenaskan.
 
Perjodohan akan meliputi proyek adaptasi novel karya Ariana, Love in Pocong, menjadi aplikasi game interaktif juga film layar lebar. Arga akan menjadi asisten manajer proyek ini yang diharapkan bisa menemani Ari selama proyek berlangsung. Namun Arga sudah kadung jatuh cinta kepada Ari. Dan hal itu ditunjukkan secara terang-terangan sehingga Ari pun ilfil. Ari justru terlibat asmara dengan Reva, bos Omega Dome, yang seharusnya jadi kaki-tangan Wisnu dalam perjodohan tersebut. Padahal, Reva baru saja menikah dengan Salsa, sahabat Dewi. Arga yang patah hati melihat Ari yang terang-terangan menolaknya, melarikan diri ke pelukan Dena, kakak sepupunya. Perayaan wedding anniversary Wisnu dan Dewi terancam suram.


[REVIEW]
Seperti yang ada di blurb bahwa Wisnu dan Dewi berniat melakukan penjodohan pada dua karyawan yang mereka pilih sendiri. Tentu saja, bukan hanya tujuan itu. Tetapi pemilihan karyawan ini juga menyangkut kelajuan bisnis mereka. Dan dua karyawan beruntung itu adalah Arga dan Ari.

Arga adalah seorang IT dan Ari adalah seorang penulis novel. Rencananya, mereka akan mengangkat novel Ari menjadi sebuah games interaktif dan film layar lebar. Dengan pengaturan begitu, diharapkan Ari dan Arga bisa menjadi dekat dan pacaran. Apabila berhasil, mereka berdua akan mendapatkan hadiah spektakuler yang tidak mereka kira sebelumnya di puncak perayaan pernikahan Wisnu dan Dewi yang ke sembilan.


Tidak perlu dicomblangkan, takdir sudah mempertemukan Arga dan Ari di saat wawancara kerja masuk ke Helman Communications. Lebih mudah lagi, karena Arga ternyata merasa tertarik pada Ari. Namun, semuanya menjadi lebih rumit ketika Ari bukanlah seorang gadis biasa.

Pekerjaannya sebagai penulis membuatnya bisa dengan mudah membaca perilaku orang sekaligus mengetahui tujuannya. Bukannya Ari tidak menyukai Arga, tetapi dia hanya merasa cowok itu terlalu terang-terangan menunjukkan ingin mendapatkannya. Yang Ari inginkan adalah sebuah hubungan yang berasal dari pertemanan. Dan dia merasa cara Arga tidak tetap.


Maka dari itu, dia memutuskan untuk tidak meladeni Arga dan memberinya harapan yang tidak bisa dia berikan.


Kini, rencana Wisnu dan Dewi sudah bertemu tantangan pertamanya sebelum projek yang dimaksud diumumkan.


Ada banyak jalan menuju Roma. Begitu juga, ada banyak rintangan untuk meraih tujuan.

Setelah penolakan secara tidak langsung dari Ari, Arga menjadi 'dekat' dengan Dena karena satu kejadian tidak terduga. Dena itu adalah kakak ipar sepupu (?), kalau nggak salah ingat. Untuk bagian ini, aku agak kurang suka dengan karakter Dena yang terkesan gampangan. Sebagai single parent dari anak di luar nikah, sungguh aku merasa karakter ini memang diciptakan begitu, bahkan sampai akhir cerita. Namun, there's always a goodness in a person. Dena ini termasuk berani dalam menjalani hidup dan bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihannya. Aku suka sikap bijaksananya dalam mengambil keputusan meski itu tidak mengurangi kesan 'gampangan' pada dirinya. Bagian ini agak sulit dijelaskan. Lebih baik, kamu baca sendiri supaya bisa paham maksudku.


Sementara Arga sibuk dengan Dena, Ari berkenalan dengan Reva, atasannya Arga. Mengatasnamakan pekerjaan, rasa nyaman itu merayapi keduanya. Tidak ada maksud untuk saling mendekati, tapi dunia mereka seolah diciptakan untuk satu sama lain. Reva sudah menikah dengan Salsa. Namun, kebersamaannya dengan Ari membuat harinya berbeda.


Pasangan yang ingin dicomblangkan Wisnu dan Dewi malah terbelit konflik mereka masing-masing.



[CLOSING]
Dari segi romansa, jelas buku kedua lebih dewasa. Ceritanya tentang setelah hampir semua tokohnya menikah. Lebih banyak menyoroti kehidupan berumah tangga mereka yang diguncang ini itu. Salah satu benang merahnya adalah dua tokoh baru yang harusnya menjadi pusat cerita. Namun, aku menangkap buku kedua ini tidak fokus pada kisah Arga dan Ari. Tidak seperti kisah Wisnu dan Dewi di buku pertama. Yang kedua lebih kompleks.

Keromantisan dalam kisah ini digambarkan betul dengan kedewasaan para tokoh di buku pertama (baca: Wisnu dan Dewi) dalam menghadapi kehidupan rumah tangganya. Sikap romantis yang sesungguhnya bukan terletak pada gairah yang terlibat dalam diri para tokoh, melainkan komitmen hidup dan memilih pilihan yang lebih tepat. Itu sih pesan yang kudapat dari cerita ini.


Di ujung cerita sepertinya, aku diminta menanti kelanjutan cerita ini lagi di buku ketiga. Akankah ada buku ketiganya? Kita tunggu saja.

[REVIEW] Devils Inside by Belladonna Tossici

January 11, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
 Judul: Devils Inside
 Pengarang: Belladonna Tossici
Genre: Romance
Halaman: 367
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Seorang gadis cantik jelita magang di sebuah LBH. Tiga orang pengacara mengadakan taruhan. Siapa yang bisa tidur dengan anak magang tersebut maka dialah yang akan mendapatkan sejumlah uang.

Sementara yang tidak mereka ketahui adalah si gadis sedang dalam misi melampiaskan patah hati. Dia ingin mencari cowok player untuk dibuat jatuh cinta lalu ditinggalkan.


[REVIEW]
Di awal cerita aku berkenalan dengan sosok Randu dkk yang sedang menangani kasus di salah satu perusahaan. Tapi, eits, jangan keburu ngiler dulu, karena mereka bukan pengacara beken dengan harta segunung. Mereka hanya bekerja di LBH. Punya mobil butut aja udah untung banget.

Nah, kantor LBH mereka kedatangan pegawai baru setelah sekian lama mencari. Kandidat satu ini nggak lebih aneh dari kandidat sebelumnya. Bukan dari jurusan hukum, melainkan dari jurusan akuntansi. Nah loh, ngapain jurusan akuntasi nyasar di LBH yang lagi cari anak magang bagian hukum, coba? 

 
Namun, karena penampilan si anak magang, Elena, yang cukup menarik, para penghuni LBH itu senang-senang saja. Malah dijadikan objek taruhan. Tidak tanggung-tanggung, karena hadiahnya uang dengan nominal yang cukup besar, taruhannya adalah siapa yang pertama kali berhasil tidur bareng si anak maganglah yang menang. Kurang untung apa lagi coba, dapet cewek dan uang juga.


Randu, yang mau uangnya banget, langsung meminta El jadi asisten pribadinya. Modus supaya dia bisa dekat-dekat dengan El. Supaya dialah yang memenangkan taruhannya.


Ternyata yang punya modus bukan hanya Randu dkk. Tanpa sepengetahuan mereka, Elena pun sedang menjalankan misinya untuk balas dendam ke makhluk berjenis kelamin laki-laki. Dia membidik Randu sebagai Target Operasinya. Misi ini bukan hanya sebagai misi balas dendam, tetapi juga membantu Katya mendevelop content websitenya dengan tema serupa.
 
Kesempatan ternyata datang lebih cepat dari yang mereka duga. Meskipun sama-sama merasa saling sulit didekati, tetapi mereka memiliki ketertarikan satu sama lain. Sikap Randu yang 'laki' banget membuat El yakin bahwa pria itu adalah tipe yang sesuai untuk target balas dendam. Sementara, penampilan berani El ternyata menyimpan sisi wanita yang baik dan lembut.


Suatu hari mereka sedang bersama, El melihat mantan kekasihnya, Rimba bersama Cantika, pacarnya. Spontan, El mengajak Randu berciuman untuk mempertontonkan adegan itu di depan Rimba dan Cantika. Membuat mereka berpikir bahwa saat ini El sudah move on dari Rimba dan mendapatkan pengganti yang lebih bisa menjaganya secara fisik dan hati.


Gara-gara ciuman itu, Randu jadi kayak orang mabuk yang tidak bisa berhenti memikirkan El. Sementara El memainkan perannya dengan sangat cantik. Membuat Randu merasa ragu untuk terus maju.


Elena yang akhirnya menyerah pada pesona Randu. Mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Hubungan mereka manis dan hangat sampai suatu hari sebuah rahasia Randu terbongkar di depan Elena. Kira-kira rahasia apa ya? Eh, baca sendiri ya kalau mau tau itu!

Hidup El tiba-tiba dirudung masalah bertubi-tubi. Masalah perasaannya terhadap Randu belum selesai. Dendam pada kaum Adam malah berakibat patah hati lagi. Ditambah ayah El terbelit kasus narkoba. Mama El jadi sakit-sakitan karenanya.



Apakah El depresi menghadapi semua ini? Atau mungkin dia dengan berani mengarungi semua masalah dan melerainya satu per satu? Lalu bagaimana dengan urusan hatinya dengan Randu yang semakin rumit? 

[CLOSING]
😈 Aku suka dengan ide cerita yang sederhana tapi suka dengan eksekusi keseluruhannya. Untuk masalah detail-detail memang aku ada sedikit masukan untuk masalah teknis. Namun, masih dinikmati.

😈 Ada beberapa keputusan yang diambil oleh para tokoh yang kurang sesuai dengan prinsip pribadi sih, tapi ya, asal tidak salah diterima pesannya oleh para pembaca 'kurang' umur, harusnya sih bukan masalah.


😈 Aku perlu mengacungi jempol untuk membangun ambiance cerita mengambil latar belakang profesi yang menyangkut soal hukum. Pas banget sama aku lagi nonton film drama Korea dengan tema serupa dan itu matching. Good job!


Overall, aku bisa bilang ini adalah salah satu karya indie yang cukup baik. Masih ada ruang untuk menjadi lebih baik, ya, Bell. Good luck terus untuk Bella!

[REVIEW] Judith by Bayu Indie

January 11, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
 Judul: Judith
 Pengarang: Bayu Indie
Penerbit: Clover
Genre: Teenlit
Halaman: 251
Ratings: 🌟🌟🌟
[BLURB]
Pacar Gue, Sementara

Judith, cewek SMA yang tomboi dan sering dan tertimpa masalah karena gayanya yang serampangan. Suatu hari, ia diajak "pacaran" oleh teman berantemnya, Biyan! Tujuannya? Untuk membuat cemburu cewek yang ditaksir Biyan!


Lalu bagaimana ketika status "pacar sementara ini" malah menimbulkan getaran cinta yang sebenarnya...?


[REVIEW]
Tahun ajaran baru bisa diartikan dengan suasana baru. Janjian Judith dengan Ella dan Rendi untuk duduk berdekatan lagi seperti tahun lalu terpaksa gagal karena Rendi datang telat. Jadi, yang duduk di belakang Judith adalah Biyan. Seorang cowok yang terkenal serampangan.

Karena mereka duduk berdekatan, jadilah pertemanan mereka dimulai. Biyan mulai curhat-curhat soal Angie, gebetannya yang sangat susah digapai. Awalnya, Ella yang mencetuskan ide supaya Biyan pura-pura punya pacar. Dan Ella menunjuk Judith untuk jadi pacar sementaranya. Setelah sama-sama mempertimbangkan, Judith menerima tawaran itu.


Hubungan Judith dan Biyan berjalan dengan baik. Meskipun hanya sementara, ternyata Biyan menjalankan perannya sebagai pacar Judith. Dia pergi apel setiap malam minggu. Di sekolah pun mereka terlihat bersama.

Agaknya, usaha mereka untuk membuat Angie, gebetan Biyan, cemburu pun berhasil. Angie jadi sering mengamati Judith. Dan menurut Biyan, Angie juga mulai sering tersenyum padanya ketika berpapasan.


Awalnya, Biyan cuek dengan perubahan itu. Dia mengira bahwa semua reaksi Angie hanya bayangannya semata. Dia tidak mau ambil sikap terlalu cepat.


Namun, memasuki bulan kedua hubungannya dengan Judith, Biyan memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu. Dengan alasan, status pacaran mereka tidak membuatnya ingin untuk menjadi orang yang lebih baik dari hari ke hari.


Judith bingung dengan sikap Biyan. Dia menanyakan apakah ini semua ada hubungannya dengan Angie, tapi Biyan tidak mau memberikan jawaban pasti. Tinggallah Judith yang sedih karena keputusan Biyan.


Wah, Judith baper nggak ya ditinggal Biyan? Harusnya sih enggak, karena hubungannya dengan Biyan memang hanya sebagai cara untuk menaklukkan Angie. Harusnya, Judith senang karena usaha mereka membuahkan hasil. Harusnya....
 


Sehabis putus dengan Biyan, Judith mencoba untuk meneruskan hidup. Dia mendaftarkan diri untuk jadi anggota OSIS. Melalui kegiatan itu juga, dia berkenalan dengan Erik. Erik ini mantannya Ella. Dan Ella berniat menjodohkan Judith dengan Erik.

Selain itu, ada tawaran menarik yang menghampiri Judith. Dia ditawari jadi model. Wah, kira-kira dia jadi terkenal nggak ya? Atau malah Mami nggak ngebolehin Judith jadi model?


Masih belum selesai urusan itu, tiba-tiba Judith mendapatkan pengganggu baru dalam hidupnya. Amanda, seorang cewek yang dari awal sudah tidak saling suka dengannya. Kenapa ya?




Asyik, kan, keseruan masa SMA Judith?  

[CLOSING]
Cerita ini dikemas dengan sederhana dan bikin aku bisa kembali membayangan masa-masa SMA. Masa di mana semua orang masih mencari jati diri, mencoba ini itu, terlibat di sana sini. Buat kamu yang kangen masa SMA penuh cerita, buku ini pas banget.

Kalau boleh sekedar komplain dari pembaca, aku merasa konflik utama di cerita ini tidak berakhir sesuai dengan ekspektasiku. Mungkin karena aku membaca blurb yang mengarah ke persoalan perasaan Judith kepada Biyan yang harusnya jadi inti cerita. Memang dalam perjalanan kisahnya masih menyangkut mereka juga sih, tapi rasanya aku kurang puas dengan ujung kisah yang buatku tidak selesai. Singkat cerita, sebenernya pengen protes kenapa endingnya nggak seperti bayanganku meskipun aku tau itu keputusan yang terbaik. Tapi, lha, penulisnya kan bukan aku. Hehehe.


Terlepas dari itu aku cukup bahagia dengan gaya Judith yang santai dan berani. Meskipun dia cuek, tapi kecuekannya itu membawa warna dalam hidup remajanya. Karakter yang ada dalam cerita ini pun terasa kuat dan mempunyai ciri khas masing-masing.


Buat kamu yang merasa zaman SMA-nya berwarna juga, boleh nih dibandingkan sama kisah Judith.

[REVIEW] Say No to Love by Wiwien Wintarto

January 11, 2018 2 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Say No to Love
Pengarang: Wiwien Wintarto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Metropop
Halaman: 309
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Hari pertama Dewi masuk kerja sebagai sekretaris di Helman Communications tak berjalan semulus yang ia sangka. Di luar dugaan, ia dipelonco habis-habisan oleh Wisnu, Presdir Helman Comm, bosnya sendiri, yang kebetulan usianya hanya terpaut beberapa tahun darinya.


Tidak terima, Dewi marah dan mengamuk. Begitu marahnya, ia sampai mengusir Wisnu dari kantornya sendiri. Akibatnya, Wisnu yang merasa bersalah sampai merasa perlu meminta maaf dengan cara spetakuler.


Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tak hanya bertemu di kantor sebagai bos dan sekretaris, tapi juga menjelma menjadi sahabat dekat yang sangat kompak dalam segala hal, bak sepasang sobat di sekolah. Gosip, tuduhan, dan rumor pun merebak mengenai status hubungan keduanya.


Akankah mereka menyatu menjadi pasangan sungguhan? Atau tetap saja TTM-an seperti sekarang? Dan apakah mereka tetap akan bilang "Love sucks!" meskipun mereka tahu bahwa mereka perfect for each other?


[REVIEW]
Kisah dibuka dengan sebuah situasi genting. Dewi telat sampai kantor di hari pertamanya masuknya Helman Communication. Memang bukan karena kemauannya sendiri, tapi dia harus mengantar baju ganti ibunya yang sedang menunggui bude-nya pasca operasi ginjal.

Di dalam bis, tepat di saat Dewi sudah panas dingin karena jalanan padat, dia melihat seorang lelaki berjas, lengkap dengan dasi. Penampilannya persis orang mau kondangan. Sayangnya, bis bukan gedung acara nikah yang mewah yang serasi dengan penampilan pria itu. Belum lagi, ketika mau membayar ongkos, lelaki itu kena semprot sang kondektur karena membayar ongkos dua ribu perak dengan seratus ribuannya. Dewi pun menjadi pahlawan, dia membayari ongkos pria itu lantas turun dari bis mengejar waktu sampai Helman Communication.


Alangkah kagetnya Dewi ketika mendapati bahwa bosnya adalah si pria yang ia bayari ongkos bis. Wisnu Megantoro. Meskipun sudah berterima kasih, lantas si bos mengamuk di depan Dewi dan mengomelinya tanpa ampun karena keterlambatannya. Tidak tahan dengan sikap arogan berlebihan bos barunya, Dewi akhirnya menyerah. Namun, kejutan tidak hanya sampai di situ. Begitu Dewi ingin membuka pintu untuk keluar dari ruangan, Wisnu mengaku bahwa itu semua hanya lelucon. Sebuah plonco untuk karyawan baru. Tidak terima, Dewi balik mengamuk dan mengancam menghancurkan kantor kalau Wisnu tidak mau keluar dari kantor bahkan sampai keluar gedung.

Wisnu merasa bersalah sepanjang hari. Dia bahkan tidak berani masuk kantornya lagi. Takut kehilangan sekretaris barunya, Wisnu sampai mengirimkan banyak sekali karangan bunga ke rumah Dewi dan berlembar-lembar kartu ucapan maaf.


Kejadian di hari pertama Dewi masuk kerja ternyata malah membuat Wisnu bisa dekat dengannya. Mungkin karena sikap Wisnu yang mau membaur dengan anak buahnya dan juga karena sikap Dewi yang terbuka dan memberikan maaf.

Tingkah mereka layaknya sabahat yang sudah lama berteman. Rasa nyaman satu sama lain membangun kecocokan yang tidak tergoyahkan. Meskipun Dewi punya Daus dan Wisnu sedang mengejar Tatiana. Tetap saja, at the end of the day, mereka mencari satu sama lain untuk curhat.


Semua orang bisa melihat aura kecocokan itu dari mereka. Bahkan ketika ada kesempatan, kecocokan itu menular pada keluarga mereka masing-masing. Hanya mereka berdua yang tidak bisa melihat bahwa kecocokan itu menjadi awal yang baik untuk suatu hubungan karena memang tidak ada getaran romantis di antara mereka.



Menurut kalian gimana? Apakah Wisnu dan Dewi bisa bersama atau mereka akan berjalan masing-masing mengejar getaran romantis pada pasangan mereka?

[CLOSING]
Buku ini adalah re-read. Namun, rasanya seperti pertama kali membaca. Ada ketertarikan yang mungkin sama seperti yang aku dapatkan waktu pertama kali baca.

Aku suka dengan poin yang ingin disampaikan oleh penulis bahwa pasangan itu bisa bertahan bukan hanya karena perasaan yang menggebu-gebu bernama cinta atau sayang. Karena ketika sudah menikah, rasa itu seperti kenangan indah yang hanya ada di masa lalu. Yang perlu dimiliki oleh pasangan itu adalah kecocokan satu sama lain. Dengan begitu, meski bertengkar atau berselisih paham, masing-masing akan punya cara meredam satu sama lain sehingga hubungan itu tetap bertahan. Menurutku, ini benar-benar pesan yang disampaikan dengan kemasan yang sangat baik dalam cerita ini. Romansa sesungguhnya terbaca di sini. 

[REVIEW] Dirt on My Boots by Titi Sanaria

January 11, 2018 1 Comments
[BOOK INFO]
 Judul:Dirt on My Boots
 Pengarang: Titi Sanaria
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Chicklit
Halaman: 300
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Entah ini kutukan atau anugerah, tapi ada banyak laki-laki tampan di kantorku.

Bos besarku masih menawan di usianya yang sudah enam puluhan, namun tentu saja dia bukan pilihan potensial. Aku mencari kekasih, bukan ayah angkat. Lalu Pak Freddy, laki-laki paling tampan di kantor. Dia punya senyum maut yang sayangnya hanya diperuntukkan istrinya. Masih ada pria yang tidak kalah tampan di divisiku lho, dan mereka lajang!

Hore…? Tidak juga.

Putra lebih muda dariku, dan menjalin cinta dengan berondong tidak ada di daftarku. Sandro lebih tua, tapi aku tak menemukan ada aliran listrik yang tiba-tiba menyambar saat kami berdekatan. Tidak ada ribuan kupu-kupu yang tiba-tiba membentuk koloni, bersarang, dan mendadak mengepak bersamaan di perutku.

Lalu Pak Andra, bos baru di kantorku yang memiliki bokong terindah di dunia. Ya, dia potensial. Tampan dan pintar, dua keunggulan yang hanya dimiliki satu dari seribu laki-laki di dunia. Barangkali masalahnya ada pada diriku. Aku jelas bukan calon potensial baginya. Aku tidak memiliki apa yang diharapkan olehnya, atau lelaki lainnya di dunia ini. You know what I mean—sesuatu yang besar di bagian tubuhmu. Tapi yang jadi masalah, seharusnya sejak awal aku tidak jatuh cinta pada laki-laki yang tidak mempercayai komitmen seperti dia.

Kebingunganku semakin berlimpah-ruah, ketika suatu pagi aku terbangun di sebuah ranjang dan mendapati sosoknya berada di sampingku. Semenjak itu pikiranku kian terusik. Apa yang sudah kulakukan dengan bosku? Atau, tepatnya, apa yang telah bosku lakukan kepadaku?

[REVIEW]
Aku sudah pernah baca bagian awalnya di Wattpad dan entah sampai mana. Yang pasti, dari awal aku sudah suka cerita ini.

Di awal cerita, aku berkenalan dengan Sita. Dia seorang perempuan single, baik-baik, bisa menjaga harga dirinya dengan benar. Sayang sekali, mulut dan otaknya kebanyakan diisi oleh hal-hal mesum. Di kantor, dia berteman dengan 3 orang, Putra, Sandro, dan Raisa. Semua teman lelakinya tipikal doyan 'jajan', entah sudah berapa kali Sita dimodusin sama keduanya. Sedangkan Raisa, lemotnya setengah mati dan bisa bikin keki kalau lagi nggak dalam keadaan normal. Makanya celetukan-celetukan mereka bikin ketawa terus.

Sita ini semacam pengagum bokong seksi. Dia amat menyayangkan bahwa atasannya yang sudah berumur 60 tahun itu (dan masih punya bokong seksi!) harus digantikan oleh atasan baru. Untungnya, si atasan baru, Pak Andra, bukan hanya punya bokong yang lebih seksi tetapi juga masih muda, tampan, dan single.

Wah, kandidat bagus banget buat Sita. Tapi, oops, belum mulai pedekate, Sita udah mau mundur duluan. Kenapa ya?

Andra itu mantannya banyak banget dan semuanya terlihat jauh lebih WOW dari Sita. Dan Sita, meskipun mulutnya kayak comberan, dia sangat menjaga hatinya. Dari awal dia sudah mewanti-wanti diri untuk tidak jauh cinta dalam pesona Andra.

Sayangnya, bagi Andra, sikap Sita yang cenderung mengabaikannya membuat Andra gerah dan tidak terima. Maklum saja, sejauh ini tidak ada perempuan yang sanggup menolaknya. Ego Andra terinjak-injak. Mungkin awalnya begitu. Namun, lambat laun perasaannya tumbuh dengan subur untuk Sita.


Di satu kesempatan, ketika semua rekan pergi ke kelab malam untuk merayakan ulang tahun rekan kerjanya, Sita meminum alkohol demi menyelamatkan gengsinya di depan Andra. Hasilnya jangan ditanya. Mulut comberannya berhasil memuja-muja sang atasan yang memang dikaguminya. Sita berakhir di tempat tidur Andra. Dengan lelaki itu memeluknya sepanjang malam.


Sita sih sok jual mahal. Kecemplung deh di kolam buaya, eh, bukan kolam. Tapi ranjang buaya!

Sita sukses kabur dari apartemen Andra setelah kejadian itu. Datangnya hari Senin sekarang menjadi momok menakutkan untuk Sita. Akhirnya, dia memutuskan untuk resign dari kantornya. Sayang sekali, mulut polos Raisa berhasil membocorkan rencana Sita di depan Andra. Alhasil, Andra sukses menggagalkan wawancara Sita di tempat baru dan membuatnya stuck di kantor itu.

Wah, apa ya keseruan lain gara-gara itu? Banyak banget!

[CLOSING]
👢Cover-nya cantik banget, yes! Karena aku suka pink jadi mau gimanapun aku akan jatuh cinta sama cover-nya dan emang pengen bikin dimiliki.

👢Aku sudah pernah baca kisah ini di WP dan jujur saja awalnya nggak tau kalau sudah diterbitkan dengan judul yang berbeda. Aku sempat berhenti baca di WP karena nama salah satu tokohnya sama dengan namanya seseorang. Nah sekarang pas baca pun terpaksa menahan perasaan ketika nama itu muncul lagi. Bener banget yang terjadi Sita dan Andra, perasaan itu bukan sesuatu yang bisa dikendalikan.

👢Kisah office romance ini sebenernya sudah banyak kubaca. Meski begitu setiap cerita punya keunikannya masing-masing. Dan dalam kisah ini adalah Sita, tokoh utamanya, yang mulutnya comberan banget, sering ketahuan gosipin Andra oleh orangnya sendiri. Bener-bener kocak.

👢Aku suka fakta bahwa Sita adalah perempuan yang memegang teguh pendirian dan kehormatannya. Yeah, walaupun kadang gengsinya kelewat tinggi juga sih. Karakter Sita mungkin sedikit banyak bisa ditiru. Asal jangan niru kemesumannya aja ya.

👢Satu pelajaran penting yang aku dapatkan dari buku ini adalah real man will wait. Lelaki yang sungguh-sungguh mencintai kita akan menunggu sampai waktunya dirasa tepat. Dia juga akan rela berbuat apa saja demi menjaga dan membahagiakan kita. Dan satu lagi, pendapat orang tua itu perlu dijadikan pertimbangan pengambil keputusan.  

Monday, January 1, 2018

[REVIEW] Road to Your Heart by Arumi E.

January 01, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
 Judul: Road to Your Heart (Love in Ho Chi Minh)
 Pengarang: Arumi E.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Chicklit
Halaman: 256
Periode baca: 27 Nov - 2 Des 2017 
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Kevin Charles Wyler memulai perjalanan pertamanya menjelajahi Asia Tenggara ke Vietnam. Menjauh dari kerumitan masalah di kota kelahirannya, Los Angeles. Baru tiga hari berada di kota yang dulu bernama Saigon ini, lalu lintas ajaib Ho Chi Minh membuatnya celaka.

Tatiana Rawnie menjejakkan kaki untuk yang pertama kalinya di Ho Chi Minh untuk melakukan perjalanan bersama dua temannya, sekaligus menemui seseorang yang telah lima belas tahun meninggalkannya.


Keduanya bertemu dalam perjalanan menuju tempat bersejarah peninggalan tentara Vietkong. Insiden yang mendebarkan dan terlarang di Cu Chi Tunnel membuat mereka terikat dalam perjalanan panjang dari Ho Chi Minh menuju Hanoi.
 
Kevin, pemuda Amerika yang nyaris tak percaya Tuhan, dan Tatiana, muslimah asal Lombok, tak bisa mengelak dari perasaan saling suka yang perlahan tumbuh tak bisa dicegah. Segalanya hampir berjalan lancar andaikan Luce, gadis pirang dari masa lalu Kevin, tidak datang mengejar dan memaksa Kevin kembali ke LA.


Pengakuan mengejutkan dari gadis Amerika itu membuat kepercayaan Tatiana pada Kevin goyah. Manakah yang harus dia percaya; cerita Kevin atau Luce? Bagaimanakah dengan misi Tatiana? Apakah dia berhasil menemui seseorang yang berjanji akan menemuinya di Ho Chi Minh?


[REVIEW] 
Kevin jauh-jauh terbang dari Los Angeles ke Ho Chi Minh City untuk mengasingkan diri dari masalah peliknya di sana. Sejauh ini, dia cukup menikmati hari-harinya di kota itu. Lelaki itu bahkan bisa menyalurkan kegemarannya akan sepeda motor di sana. Menyewanya dan berkeliling kota dengan motor tersebut.

Sayang sekali, semuanya tidak berjalan dengan lancar. Saat melintas di jalan raya, motor yang dikendarainya ditabrak dari samping. Penabrak pun tidak sempat mengerem tepat waktu menyebabkan kakinya mungkin patah tertimpa motor tersebut. 


Setelah Kevin, aku berkenalan dengan Tatiana atau yang akrab dipanggil Ana. Dia sedang melakukan perjalanan dengan dua teman perempuan lainnya ke Vietnam. Meskipun dua temannya punya agenda lain yang berbeda setelah beberapa hari di Vietnam.
 
Perjalanan kali ini, Ana memiliki tujuan lain selain menghabiskan waktunya untuk refreshing dan keliling dunia. Dia akan bertemu dengan ayahnya yang sudah meninggalkannya selama lima belas tahun.


"Jatuh cintalah pada lelaki yang baik, berkeluargalah. Utamakan keluargamu melebihi segala-galanya." (hal 143)

"Aku paham, orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung begitu. Hanya bisa melihat yang baik-baik dari orang yang dicintainya. Mengabaikan tanda-tanda yang menunjukkan karakter tidak baiknya." (hal 223)
 
Pertemuan pertama Ana dengan Kevin terjadi di salah satu bis menuju salah satu wisata di Vietnam. Lelaki itu adalah orang terakhir yang menaiki bis karena kondisi kakinya yang sedang digips akibat kecelakaan motor yang dialaminya.


Pertemuan pertama itu membuat mereka lebih dekat karena pada akhirnya Ana terusik untuk membantunya karena kondisi Kevin saat itu. Pastinya karena dia juga tidak bisa menolak pesona ketampanan Kevin dengan mata birunya.


Meski begitu, Ana dengan sangat baik menjaga dirinya di depan Kevin. Menjaga identitasnya sebagai orang berbudaya Timur dan beragama Islam yang taat. Ini bukan masalah rasis tapi lebih kepada menjadi manusia yang baik di mata Tuhan. Benar-benar contoh yang mengagumkan. Kevin juga mendapati dirinya tertarik dengan gadis bermanik mata hitam dan bulat itu.


[CLOSING]
💐 Aku suka detail penggambaran lokasi dan segala macam tentang backpacker-nya. Terasa nyata sekali karena memang begitulah traveling ala backpacker dengan shared rooms and semua fasilitasnya. Memang mengurangi kenyamanan pribadi, tapi itulah esensinya.

💐 Aku suka dengan kemandirian dan keteguhan karakter tokoh utama, Tatiana. Dia bukan hanya kuat secara fisik karena dia ternyata jago bela diri, tapi juga kuat secara mental. Mugkin karena dia telah merasakan bagaimana kerasnya hidup sejak kecil. Ditambah lagi ketaatan beragamanya. Meskipun aku tidak tahu banyak mengenai agama yang dipeluk Ana, tapi dari kisah ini aku bisa merasakan ketaatan Ana untuk mematuhi aturan beragama dan dia benar-benar bisa menempatkannya di dunia nyata dari segala tindak-tanduknya.


💐 Konflik yang diangkat cukup sederhana, menurutku. Sebatas melakukan perjalanan dan bertemu dengan orang-orang yang menarik. Kesederhanaan itu membuat kak Arumi bisa bebas mengeksplor dua hal yang sudah kubahas di atas. Membuat kisah ini jadi tidak biasa seperti kisah romans pada umumnya.