Instagram Posts

Saturday, October 28, 2017

[REVIEW] Wallbanger by Alice Clayton

October 28, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Wallbanger
Pengarang:Alice Clayton
Penerjemah: Yunita Chandra
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Romance
Tebal: 600 halaman
Periode baca: 26 - 28 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]
Malam pertama di apartemen impian di San Fransisco, Caroline memperoleh kejutan istimewa. Dari balik dinding tipis apartemennya, Caroline mendengar suara tempat tidur yang berderak, serta jeritan kepuasan tanpa henti.

Malang bagi Caroline yang sedang dalam 'masa hiatus kencan'. Tetangganya jelas-jelas mempunyai daya tarik 'mematikan' bagi wanita membuat fantasi Caroline tetap terbangun sepanjang malam. Maka ketika suara derak tempat tidur mengancam dirinya--secara harafiah--Caroline tahu dia harus bertindak...

[REVIEW]
Seperti yang tertulis di blurb, kisah diawali oleh kepindahan Caroline ke apartemen baru yang disarankan oleh Jillian, bosnya. Awalnya, Caroline hanya berani mengintip lewat lubang kunci untuk mencoba melihat sosok mengagumkan yang berhasil membuat wanita menjerit penuh kepuasan dan mengganggu tidurnya. Namun, dia tidak berhasil pada kesempatan pertama.

Setelah beberapa kali kejadian, Caroline menjadi gusar. Dia benar-benar bangun di tengah malam ketika 'itu' sedang terjadi di kamar sebelah, dan menggedornya, meminta si tetangga menghentikan perbuatannya.

Sejak saat itu, mereka berinteraksi seperti musuh bebuyutan. Caroline memanggilnya 'Wallbanger', dan si tetangga, yang bernama Simon, memanggilnya 'Gaun Tidur Pink'. Selanjutnya mereka terkoneksi di dalam satu pesta yang diadakan oleh Jillian. Dunia sangat sempit ternyata. Jillian pernah berkata pada Simon untuk mengenalkannya pada Caroline, tetapi lelaki itu selalu menolak.

Pada pesta itu, diselipi oleh ciuman keduanya, membuat mereka sepakat untuk gencatan senjata saja. Dan itu membawa hubungan mereka meningkat jauh lebih baik. Caroline jelas-jelas tertarik pada Simon, tetapi lelaki itu dikelilingi oleh perempuan-perempuan yang menghangatkan tempat tidurnya. Tidak hanya satu, melainkan tiga. Dan Caroline tidak berniat menjadi nomor empat.

Simon mengajaknya untuk pergi ke Spanyol bersama. Semua yang mengenal Simon berkata pada Caroline kalau Simon pasti benar-benar menyukainya sampai mengajak Caroline pergi bersama. Caroline sungguh harus bisa menahan perasaannya yang membengkak seiring dengan ketertarikan fisik pada Simon.

Lalu, kesediaannya ikut dalam perjalanan itu, banyak mengubah hal di antara mereka.

[CLOSING]
Dari judulnya, semua orang juga tahu kalau untuk DEWASA, so please, jangan baca kalau masih di bawah umur. Bukan apa-apa, pasti nggak ngerti juga ha ha ha! No, kidding, but seriously, yang di bawah umur coba cari buku lain deh. Nggak berguna juga baca buku semacam ini.

Nah, bagi yang sudah cukup umur, silakan teruskan baca komenku tentang buku ini.

Aku tertarik membaca buku ini karena judulnya sangat provokatif. Maksudku, apa yang istimewa dari seorang wallbanger kalau bukan ketertarikan fisik dan kehebatan di atas ranjang? Beberapa review yang aku baca cukup bagus. Ratings di Goodreads juga tinggi. Entah karena sisi vulgarnya, atau memang ceritanya memang bagus. Susah ditentukan karena aku nggak tahu siapa yang memberikan nilai itu.

Buatku, selain apresiasi terhadap penggambaran adegan-adegan panasnya, penulis berhasil menyelipkan kehangatan dalam tulisannya. Bahwa seks bukanlah yang utama dalam hubungan. Real man will wait. Lelaki sejati akan menghargai pasangannya. Dan itulah yang kutemukan dalam karakter Simon.

So, yeah, it added another plus point into this book. Bukan hanya sekedar cerita di mana berlumuran adegan panas. Aku cukup senang mendapatkan pesan itu ketimbang membaca betapa panasnya pergulatan mereka di mana-mana. Yup, di mana-mana.

Thursday, October 26, 2017

[REVIEW] Winter in Tokyo by Ilana Tan

October 26, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Winter in Tokyo
Pengarang:Ilana Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre Chicklit
Tebal: 313 halaman
Periode baca: 24 - 26 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Tetangga baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang yang baik, menyenangkan, dan bisa diandalkan. Perlahan-lahan---mungkin sejak malam Natal itu---aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia.
---Keiko tentang Kazuto


Sejak awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menari dari Ishida Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup.
---Kazuto tentang Keiko


Mereka pertama kali bertemu di awal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama, perasaan baru pun mulai terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak mengingat semua yang terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya.


[REVIEW]
"Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap?" (hal 68)


Cerita ini berlatar di Tokyo, Jepang. Aku suka dengan latarnya plus juga suka dengan suasana musim dingin. Aku berpikir itu musim yang paling romantis.



Cerita ini tentang Keiko seorang wanita berdarah campuran Indonesia dan Jepang, bertemu dengan seorang pemuda bernama Kazuto yang baru pindah dari New York ke Tokyo. Mereka menjadi tetangga satu gedung apartemen. Entah mengapa, aku merasa Kazuto ini agak flirty ke Keiko. Atau mungkin itu hanya gaya berteman Kazuto yang terbawa dari New York.

Kazuto jelas melarikan diri dari sesuatu di New York. Sementara Keiko masih menyimpan satu nama dalam hatinya yang membuat dia kebal terhadap perasaan orang lain padanya.

Hubungan antara Keiko dan Kazuto bertambah akrab. Memang Kazuto merasakan perasaan yang spesial kepada Keiko. Meskipun demikian, lelaki itu tidak kunjung berani menyatakan perasaannya.



Selain itu, pertemuan kembali Keiko dengan cinta pertamanya, Akira, membuat fokus gadis itu terpecah. Dia menyukai kebersamaannya dengan Kazuto. Pun demikian hubungannya dengan Akira terasa mimpi yang terwujud setelah menunggu 13 tahun. Hal itu membuat Kazuto tidak ingin menunggu lagi.

"Kau bisa melupakannya," tanya Kazuto tegas sambil menatap lurus ke dalam mata Keiko yang bingung, "dan mulai benar-benar ... benar-benar melihatku?" (hal 138)


Kalimat itu merupakan awal kisah cinta mereka sesungguhnya. Karena selang beberapa jam, ingatan Kazuto direnggut karena pemukulan pada dirinya. Sedangkan, sesuatu dalam hati Keiko bertumbuh dengan subur kepada Kazuto. Gadis itu menyadari perasaannya pada Kazuto.



Simpang rasa yang sangat menyakitkan! Belum lagi, kehadiran Yuri, wanita yang disukai Kazuto, di Tokyo yang membuat segalanya semakin rumit.

[CLOSING]
Ceritanya bikin penasaran buangeet dan bikin nggak bisa berhenti baca!Tadinya kupikir 4 kali upload review di IG terlalu sedikit karena biasanya 5 kali, dan jumlah halaman pun lebih dari 300. Nyatanya, cerita ini bisa bikin aku duduk manis sambil menunggu jam pergi kerja, dibaca sepanjang perjalanan ke kantor dan pulang kantor, lanjut lagi di kamar setelah beres-beres. Addictive!

Yang mungkin buatku menarik adalah latarnya yang di Jepang. Itu destinasi terakhir yang aku kunjungi dan bener-bener bisa membayangkan adegan-adegannya lebih real. Ditambah juga aku lumayan akrab dengan kisah cinta Jepang (dulunya doyan komik serial cantik), jadi, mudah sekali terhanyut di dalamnya.

Di tengah cerita memang agak bikin gemas dan nyesek, tapi aku paham alasannya mengapa begitu. Aku nggak menangis baca cerita ini meski beberapa orang bilang cerita ini sedih. Namun, buatku, cerita ini manis kok. Suka!

Empat bintang buat buku ini. Satu bintang aku ambil karena sepertinya belum cukup kuat untuk membuatku kepengen baca buku lain dari seri ini. By the way, ini buku kedua dari seri ini yang kubaca. Yang pertama adalah yang di Seoul. Again, manis, tapi kurang bikin candu sampai tahap autobuy.

Monday, October 23, 2017

[BLOGTOUR and REVIEW] The Way I Used To Be by Amber Smith

October 23, 2017 5 Comments
[BOOK INFO]
Judul: The Way I Used To Be 
Pengarang: Amber Smith
Penerbit: Spring
Genre: Umum
Tebal: 392 halaman
Periode baca: 19 - 22 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Eden adalah anak yang baik. Masa SMA sama sekali tidak mengubahnya. Namun, malam saat dia diperkosa oleh sahabat kakaknya telah mengubah segalanya. .

Kehidupan yang tadinya sederhana, menjadi sangat rumit. Apa yang tadinya dia sukai, kini dia benci. Apa yang tadinya dia pikir benar, ternyata adalah sebuah kebohongan besar. Tidak ada yang masuk akal lagi. .

Eden tahu dia harus memberitahu seseorang, tapi dia tidak bisa. Dia malah mengubur rahasia itu dalam-dalam. Namun, saat ada orang yang benar-benar peduli padanya, akankah dia tetap menguburnya?


[REVIEW]
Pertama-tama, meskipun latar tokoh yang ada di cerita ini adalah kisaran SMA, tapi novel ini bergenre dewasa. Jadi, please, bijaklah sebelum membeli dan membaca buku ini.

Konflik yang diangkat pun termasuk konflik yang tidak biasa bahkan dianggap tabu di Indonesia.

Buku ini mengangkat kisah seorang anak perempuan bernama Eden. Dimulai dengan kefrustrasiannya menghadapi permasalahan pelik pada usianya yang bahkan belum menginjak 15 tahun. Dia perkosa oleh sahabat kakaknya sendiri. Saat itu, aku bisa mengerti betapa hancurnya hidup Eden. Karena bukan hanya dirinya tidak utuh lagi, melainkan beban moral yang harus ditanggungnya di luar itu.

"Aku memikirkan tentang bagaimana berita mengatakan bahwa kebanyakan orang mengalami kecelakaan mobil di tempat yang jaraknya kurang dari dua kilometer dari rumah mereka. Mungkin itu karena segalanya begitu familier, kita jadi berhenti memperhatikan." (hal 17)

Quote di atas menggambarkan garis besar permasalahan yang dihadapi oleh Eden. Dia lengah, sampai akhirnya kejadian itu terjadi. Usianya yang sangat labil membuat Eden mengambil keputusan-keputusan yang semakin jauh menjerumuskan dia dalam hidup yang tidak sehat. Patahnya rasa percaya dia kepada orang-orang terdekatnya membuat dia tidak bisa mengikuti kata hatinya ketika ada seseorang yang dengan ketulusan peduli padanya.

"Hanya karena seseorang dikenal sebagai sosok luar biasa atau pahlawan--bukan berarti begitulah kenyataannya." (hal 36)

Pada satu titik, aku merasa jengkel pada Eden. Tapi, mau bagaimana lagi, usia dia masih sangat muda dan sama sekali belum banyak merasakan kehidupan yang kejam *ini sambil curhat, boleh ya?* Pikirannya terkungkung di masa lalunya, kembali pada titik awal kehancurannya.

Aku berharap dia bisa bangkit dan menjadikan yang sudah-sudah sebagai pelajaran. Bukan menjadi bahan generalisasi memandang semua orang di sekitarnya dengan sudut pandang yang salah.

Dari buku ini, aku belajar bahwa hidup bisa jadi sangat kejam. Di mana semua orang menolak untuk percaya dan lebih membela yang salah. That's life. Namun, bukan berarti kita semakin hari semakin menjerumuskan diri ke dalam hal yang salah karena merasa hidup kita ternoda.

Butuh keberanian untuk jujur, tapi jujur kepada orang yang tepat adalah tantangan sesungguhnya. Hidup Eden memang tidak akan berputar kembali, tapi dia jelas bisa menyongsong masa depan yang lebih baik.

"Mungkin justru mereka sebenernya orang yang mengerikan. Dan karena itu tidak ada yang ingin melihat sebagai siapa dia sebenarnya. Orang lebih suka percaya pada kebohongan-kebohongan dan menutup mata pada semua kerusakan yang dilakukannya." (hal 37)


[CLOSING]
Pertama-tama, aku berterima kasih kepada Penerbit Spring yang sudah mempercayakanku mengulas sedikit isi buku ini. Terlepas dari itu, aku bersyukur karena bisa membaca buku yang bagus dan menarik, meskipun aura bukunya sangat kelabu. Semoga di lain kesempatan, kita bisa bekerja sama lagi *lempar kode*. Sukses terus untuk Penerbit Spring!

Dan, nggak seperti bagian penutup lainnya nih! Di akhir review-ku ada info penting yang aku bagikan. Buat kalian yang tertarik membaca buku ini, ada 1 (satu) eksemplar persembahan Penerbit Spring. Caranya mudah sekali.

1. Kalian ikuti rangkaian blog tour dari Penerbit Spring ke daftar blog di bawah ini:
23 Okt 2017: dateabook.blogspot.co.id
24 Okt 2017: vaaridapunya.blogspot.co.id
25 Okt 2017: hotarubookstory.blogspot.co.id
26 Okt 2017: irbatko.wordpress.com
27 Okt 2017: fatimuin.blogspot.co.id
28 Okt 2017: GIVEAWAY di Fanpage Penerbit Spring

2. Kalian hanya diwajibkan untuk membuat FOTO QUOTE dari kutipan-kutipan yang ada di dalam cerita ini. Kutipan tersebut bisa kalian lihat dari kutipan yang di-share oleh masing-masing host blog tour.

3. Giveaway ini hanya berlangsung satu kali di Fanpage Penerbit Spring pada tanggal 28 Oktober 2017 nanti.

4. Pastikan kalian follow semua akun media sosial Penerbit Spring ya. Twitter @penerbitspring, Instagram @penerbitspring, Facebook Fanpage Penerbit Spring.

5. Bagikan info blogtour dan giveaway ini ke teman-teman kalian. Kalian bisa repost banner dari IG-ku @beingacid, gunakan #TheWayIUsedTo dan bisa mention atau tag aku.

Banner yang di-repost adalah seperti gambar di bawah ini ya.



Jangan ketinggalan dan semoga beruntung bisa menjadi pemenang untuk memeluk karya fenomenal ini!

Sunday, October 22, 2017

[REVIEW] Miss Indecisive Lawyer by Adeliany Azfar

October 22, 2017 1 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Miss Indecisive Lawyer
Pengarang: Adeliany Azfar
Penerbit:Grasindo
Genre: Chicklit
Tebal: 256 halaman
Periode baca: 6 - 21 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Ahn Su-Yeon
Usia 27 tahun. Karier gemilang sebagai pengacara. Punya pacar seorang aktor yang sedang naik daun. Dikelilingi para sahabat yang menyayanginya. Namun, satu hal yang tidak dimilikinya, yaitu restu orangtua untuk meresmikan hubungan dengan Rye-On, kekasihnya. Alasannya hanya satu, ibunya tidak suka punya menantu seorang selebritas. Heol!

Kim Rye-On
Usia 27 tahun. Lulusan sekolah hukum. Memilih berkarier sebagai publik figur. Memiliki kekasih seorang pengacara sukses. Digila-gilai lawan mainnya yang menawan. Namun, selain belum mendapatkan restu untuk menikahi Ahn Su-Yeon, Rye-On juga dihadapkan pada kenyataan di mana ia harus memilih antara wanita atau karier yang dicintainya.


[REVIEW]
Cerita ini dimulai saat Su-Yeon memutuskan memutuskan untuk mengutarakan hal penting pada keluarganya, terutama kepada Eomma-nya. Namun, ada saja yang menghalanginya. Seperti eomma-nya mendapat panggilan penting saat Su-Yeon sudah mengumpulkan keberaniannya untuk mengungkapkan sebuah rahasia penting yang telah disembunyikannya selama lima tahun.

Meski begitu, Su-Yeon berhasil memperdayakan adiknya Hyun-Jae untuk selalu berada di sampingnya. Hyun-Jae yang merasa selalu dilindungi oleh kakaknya pun menurut saja meskipun curiga.


Su-Yeon masih galau karena tidak bisa jujur kepada keluarganya mengenai hubungannya dengan Rye-On, sang artis karena orang tuanya membenci profesi itu. Cuti yang diambil Su-Yeon ternyata sia-sia. Dia harus kembali ke Seoul tanpa hasil.

Namun, pembicaraan saat makan malam mengenai akting Rye-On membuat Eomma-nya curiga sehingga menyuruh Hyun-Jae untuk tinggal sementara dengan Su -Yeon.

Hubungan rahasia membuat Rye-On sulit menampik kegemaran Ae-Ri menempel terus padanya. Bahkan Key Oppa, manager Rye-On, selalu gagal menyingkirkan Ae-Ri dari sang artis. Kedekatan lelaki itu dengan Jung Ae-Ri nyaris mematahkan ketegaran Su-Yeon dalam menjalin hubungan. Hyun-Jae juga jadi terlibat dengan pekerjaan calon kakak iparnya.


Kondisi semakin ruwet karena suatu hari Eomma datang ke apartemen Su-Yeon dan menemukan bahwa selama ini anak perempuannya membohongi dia.


Reaksi Eomma dalam menghadapi ini benar-benar tidak terduga. Hal itu membuat Su-Yeon lega sekaligus resah di saat yang sama.


Wah, kira-kira keruwetan apa lagi ya yang muncul dalam hubungan mereka? Yang penasaran, boleh langsung datang ke toko buku, sekalian beli satu seri lengkap Lovession dari Grasindo ya!


[CLOSING]
Sepertinya yang sudah aku pernah bilang, bahwa cerita ini sangat menarik. Masalahnya memang hanya pada komitmen untuk duduk diam dan baca. Seperti hari ini. Aku berhasil menyelesaikan cerita ala drama Korea ini. Meski sangat melenceng dari jadwal, tetap saja aku senang bisa menyelesaikan ini.



Ada beberapa hal yang menarik yang perlu aku highlight.

🎎 Cerita ini mempunya setting di Korea. Jadi, kalau yang suka nonton drama Korea, kalian pasti akan langsung klik.


🎎 Meskipun ini tentang pengacara, aku nggak merasa dibawa terlalu jauh mengenai profesi itu. Mungkin karena memang tema besarnya adalah cinta, jadi memang itu yang jadi porsi paling besar.


🎎 Buku pertama yang aku baca dari seri ini membuat aku kepengen mengoleksi paperback-nya. Benar-benar racun dompet!

 
Serasa nonton film Korea yang diciptakan sendiri dalam kepala kalau baca buku ini. Yakin kalian nggak tertarik? Buruan adopsi satu eksemplarnya dari toko buku kesayangan kalian! 

Thursday, October 19, 2017

[GIVEAWAY] Out of Love by Adelia Azfar

October 19, 2017 7 Comments

[Hola!]
Tibalah aku di penghujung blog tour dari buku yang cantik ini! Sayang sekali waktunya begitu singkat, tapi aku sangat senang bisa mendapat kesempatan ini.

Mudah-mudahan kalian yang sempat mampir dan baca rangkaian blog tour ini juga mendapatkan wangsit untuk segera meluncur ke toko buku dan mengadopsi buku cantik ini sebagai salah satu penghuni rak buku kalian.

Eits, jangan buru-buru ke toko buku! Kalian berkesempatan mendapatkan 1 (satu) eksemplar buku ini dengan cara yang sangat mudah!

Adelia Azfar, seorang pemimpi yang mencoba bersikap realistis. Kerapkali kehilangan tujuan, tapi berusaha keras meluruskan pikiran. Baru-baru ini, Adelia memiliki musuk baru, yaitu sepi dan kesendirian. Dia adalah penyuka hujan yang tidak mau kebasahan. Juga pecinta kenangan, baik yang menyedihkan atau menyenangkan. Menurutnya, hidup itu harus seimbang.
Out of Love adalah novel kedua belasnya.
Adelia dapat dihubungi:
Instagram: Adelia Azfar
Email: adelia.azfar@yahoo.com


Simak syarat-syaratnya ya:
1. Berdomisili di Indonesia
2. Follow akun IG @twigora @adeliaazfar @beingacid (please jangan di-follow kalau hanya untuk ikutan GA ini lalu unfollow kalau nggak menang. I will know who you are, and no more chance for joining future GA)
3. Repost banner GA ini di IG, sertakan #OutofLoveXbeingacidGA
4. Jawab pertanyaan yang ada di blogku, beserta nama, akun IG, usia, dan domisili.
5. No private account
6. Giveaway ini berlangsung sampai tanggal 25 Oktober 2017.

Gampang kan?

[THE QUESTION]
Mana yang lebih kamu pilih: pasangan yang belum move on dari mantannya atau pasangan yang tidak bisa menjalin komitmen? Apa alasannya?

[CLOSING]
Aku tunggu partisipasi kalian ya!
Terima kasih telah ikut meramaikan blog tour kali ini!
Sampai jumpa di lain kesempatan!



Wednesday, October 18, 2017

[BLOG TOUR] Out of Love by Adelia Azfar

October 18, 2017 2 Comments

[GREETINGS]
Hai semuanya!

Aku kembali hari ini masih dalam rangkaian blog tour untuk buku Out of Love karya Adelia Azfar yang diterbitkan oleh Twigora.

Seperti yang sudah aku jelaskan di posting kemarin bahwa sebenarnya posting ini seharusnya mengawali blog tour di blog-ku, tapi karena aku telat submit pertanyaan, maka kupindahkan ke hari kedua. Better late than never (membela diri sendiri!).

Sebelum aku sharing hasil wawancaraku dengan sang penulis, Adelia Azfar,  berikut profil singkatnya.

Adelia Azfar, seorang pemimpi yang mencoba bersikap realistis. Kerapkali kehilangan tujuan, tapi berusaha keras meluruskan pikiran. Baru-baru ini, Adelia memiliki musuk baru, yaitu sepi dan kesendirian. Dia adalah penyuka hujan yang tidak mau kebasahan. Juga pecinta kenangan, baik yang menyedihkan atau menyenangkan. Menurutnya, hidup itu harus seimbang.
Out of Love adalah novel kedua belasnya.
Adelia dapat dihubungi:
Instagram: Adelia Azfar
Email: adelia.azfar@yahoo.com

[INTERVIEW]
Mengingat buku ini sangat menyenangkan untuk dinikmati, maka pertanyaanku lebih mengarah pada proses kreatifnya.

Q: Boleh di-sharing nggak, Kak, ide ceritanya dapat dari mana? Apakah pengalaman diri sendirim teman, atau pure imajinasi?
A: Untuk ide cerita, ini pure imajinasi. Kayaknya aku nggak pernah nulis cerita berdasarkan kisah nyata seseorang. Merasa agak terkekang gitu nulisnya. Kalo based on imagination, bisa lebih leluasa ngembangin cerita ;)

Q: Mengapa Kakak mengangkat tema ini sebagai topik utama buku Out of Love?
A: Sebenernya nggak ada alasan khusus. Mungkin karena saat itu naskah ini diperuntukkan untuk naskah lomba, jadi aku mau Out of Love beda dari novel-novelku sebelumnya yang cenderung bergenre remaja dan Korea.

Q: Berapa lama naskah ini selesai, dan banyak nggak sih yang di-edit dari draft awal sampai jadi buku ini? Kalau ada, bagian-bagian seperti apa yang biasanya di-edit?
A: Waktu penulisan kurang lebih 3-4 bulan kalo nggak salah. Seingatku nggak terlalu banyak yang diubah. Bagian yang di-edit adalah bagian yang agak sinetron dan drama, hehe. Jadi diubah lebih realistis aja.

Q: Untuk membangun karakter yang kuat dan detail, dari mana Kakak bisa mendapat gambarannya?
A: Hmmm... aku suka mempelajari karakter dari orang-orang sekitarku, sih. Dibantu juga dengan menonton film atau drama Korea. Selain itu, aku juga suka baca novel.

Q: Apakah Kakak menggunakan artis atau tokoh-tokoh real sebagai gambaran para tokoh di cerita ini?
A: Enggak. Aku lebih seneng kalo tokoh-tokohku bukan orang-orang di dunia nyata. Jadi aku lebih bebas mengembangkan karakter mereka.

Whoa! Mantap banget nih, jawaban dari Kak Adelia Azfar! Bikin pengen ngobrol panjang jadinya. Pantas aja ceritanya mengalir dan terasa sangat dekat denganku. Ternyata hobinya mirip-mirip sedikit, yaitu drama Korea dan baca novel!

Terima kasih Kak Adel untuk jawabannya. Dan, pastinya, terima kasih juga untuk Twigora yang sudah memberikan aku kesempatan tanya-tanya langsung dengan Kak Adel. Sukses terus untuk kalian!

[CLOSING]
Eits, jangan bubar dulu, masih ada satu hari lagi blog tour di sini. Nantikan besok dengan kejutan yang menyenangkan ya!

Tuesday, October 17, 2017

[REVIEW] Out of Love by Adelia Azfar

October 17, 2017 2 Comments

[GREETINGS]
Hai! 

Tumben ya, aku menyapa teman-teman semua. Biasanya langsung seradak-seruduk ke review-nya. Yang membuat beda kali ini adalah bahwa blog ini terpilih menjadi salah satu host blog tour buku Out of Love karya Adelia Azfar yang diterbitkan oleh Twigora.

Harusnya posting hari pertama adalah wawancaraku dengan penulis. Sayangnya, aku mengumpulkan pertanyaannya telat (salahkan agenda mendadak di malam Minggu dan pulang 'pagi'. Oops!). Jadi, untuk hari pertama ini akan aku ganti dengan tema posting hari kedua yaitu review dan photo challenge.

Ini blog tour pertamaku. Jadi, mohon dimaklumi segala kekurangannya. Silahkan ikuti terus keseruan blog tour ini. Siapa tahu kalian bisa jadi salah satu yang beruntung mendapatkan 1 (satu) esksemplar buku Out of Love yang kece ini.

Seberapa kece sih emangnya? Simak review-ku ya!





[BOOK INFO]

PENERBIT RORO RAYA SEJAHTERA
(IMPRINT TWIGORA)
NOVEL
OUT OF LOVE
Aku melukai hatiku sendiri demi mencintaimu
ADELIA AZFAR
SC; 14 X 20 cm
Jumlah Halaman: 300 hlm
Bookpaper 55gr
ISBN 978-602-60748-3-6
Harga: Rp 75.000,-
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]
LIAN:
Setelah resmi bercerai, kecil kemungkinan Brillian Gunawan akan jatuh cinta lagi.
Tapi Tharin membuatnya mungkin--meskipun cinta mereka masih harus dirahasiakan.
Bagaimanapun, hubungan antara atasan dan karyawan hanya akan jadi bahan omongan yang tidak nyaman di kantor mereka.

THARIN:
Cinta memang melemahkan akal sehat dan Lian adalah bukti hidupnya.
Meskipun sudah sama-sama sepakat, keduanya bukan lagi atasan dan bawahan di luar jam kantor, Lian masih saja meneruskan sikap galak dan bossy-nya. Namun, ketika Tharin ingin putus, Lian melakukan sesuatu yang membuatnya merasa harus memaafkannya.

ANDREW:
Dia menyukai makhluk indah bernama perempuan. Banyak perempuan.
Hebatnya, perempuan juga menyukai dirinya meskipun jelas-jelas tahu resiko patah hati yang akan dia sebabkan.
Tharin jelas bukan sosok yang istimewa bagi seorang Andrew, tetapi perasaannya tak bilang begitu.
Perasaannya bahkan bergeming meskipun dia tahu Tharin sudah ada yang punya....

*

OUT OF LOVE:
Ini adalah tentang dia yang ingin lepas dari orang yang masih mencintainya.
Tentang dia yang mencintai kekasih seseorang.
Juga tentang dia yang tak tahan melihat yang dicintainya mulai mencintai orang lain.
Pertanyaannya: siapa di antara mereka yang akan paling terluka?

[REVIEW]
Jujur saja, ketika melihat cover yang begitu menarik, ditambah dengan blurb yang menguncang dunia percintaan, pasti langsung mikir ini cinta segitiga, kan?

Nope, guys. It is not a love triangle story!

Ya, ini memang melibatkan tiga manusia yang nggak jelas otaknya berisi apa selain asumsi-asumsi terselundup. Tapi tidak ada cinta yang mengikat ketiganya hingga kebingungan. Setidaknya begitulah kenyataannya. Bukan seperti asumsi Lian kepada Tharin atau asumsi Tharin pada Lian.

Kisah dibuka dengan pertemuan Tharin dengan sosok Andrew yang menjadi pahlawan mengantar dia sampai ke kantor karena taksinya diserobot sama bapak-bapak paruh baya. Pertemuan yang klise. Setelah itu, Tharin memberikan kartu namanya pada Andrew supaya lelaki itu bisa menghubunginya untuk ditraktir makan siang sebagai balas budinya.

Lalu aku berkenalan dengan sosok Lian. Ya Tuhan, aku nggak nyangka si Lian ini semacam cowok ganteng nyebelin yang dicintai oleh Tharin setengah mati. Kelewat cool (bentar lagi jadi kulkas), galak, tukang perintah, dan very bossy! Padahal, Tharin itu adalah pacarnya selama dua tahun belakangan. Bukan berarti status Tharin di kantor sebagai bawahan Lian lantas membuat Lian bisa seenaknya saja nyuruh-nyuruh Lian ini itu. Meski tidak meminta dimanja, setidaknya Tharin berharap bisa sedikit banyak tidak menghadapi omelan Lian setiap dia berbuat kesalahan. Aku rasa, jantungnya Tharin bisa copot karena dia deg-degan karena perasaannya pada Lian ditambah dengan rasa takutnya menghadapi omelan Lian.

Tharin ingin berpisah dari Lian. Aku sempet bingung dengan keputusannya Tharin saat itu. Tapi mengingat sikap Lian terhadap mantan istrinya yang ternyata masih suka stalking media sosialnya, membuat Tharin merasa tidak pernah dicintai dan hanya sebatas pelarian. Yes, aku mendukung Tharin. 

Tharin menemukan secercah harapan dalam sosok Andrew yang ternyata piawai dalam memutuskan perempuan. Wanita itu melihatnya dengan mata kepala sendiri saat dia usai membelikan Andrew cola float sebagai balas budi karena telah menjadi penyelamatnya.

Berbekal itulah, Tharin menghubungi Andrew kembali dan memaksakan lelaki itu masuk dalam hubungannya dengan Lian. Hanya dengan satu tujuan, membuat Lian memutuskannya!

Wah, beneran deh, keputusan Tharin itu patut diacungi jempol karena itulah yang membuat cerita ini begitu menarik.

[CLOSING]
I love this book! Bisa kebaca dong ya dari bintang yang aku kasih untuk buku ini. Kenapa? Karena buku ini dikemas secara manis. Kalau yang mengikuti buku-buku bacaanku dan review-reviewku pasti sedikit banyak mengenal seleraku dalam membaca. Terutama untuk kisah romansa.

Aku suka cara penulis menciptakan konflik yang biasa, dalam situasi yang biasa juga, tapi meninggalkan kesan yang tidak biasa. Aku nggak bisa menjelaskan seperti apa rasanya. Aku hanya bisa bilang, ketika kalian baca buku ini, kalian nggak akan mau berhenti. Aku bahkan baca buku ini sambil jalan di mal sambil nemenin mama ngepas baju. Segitu mencandunya.

Perlu kuakui, di awal-awal aku sempat dibuat bingung sama hubungan antara para tokoh, ditambah nama tokohnya yang nggak lazim. Kupikir Lian itu perempuan, dan Tharin itu lelaki. Trus di blurb, kok Andrew suka Tharin? Kupikir LGBT, ternyata aku yang lemot! Ha ha ha!

Pokoknya aku suka banget sama ceritanya, dan aku suka sama ANDREW! Biarin aja Lian sama Tharin deh! Andrew buat aku. Player kalau bertobat sepertinya bakalan jadi suami yang baik dan setia, soalnya dia udah puas main-main sama banyak perempuan. Namun, sepertinya ini hanya terealisasi di dunia fiksi deh. Kalo di dunia nyata kayaknya sekali player, makin lama makin player!

Untuk kerapihan dari keseluruhan buku ini juga termasuk baik. No typo founded, tapi aku menghitung beberapa kata yang ketinggalan spasi, totalnya ada 6 kali. Maaf deh, aku lagi sekalian belajar proof reading, jadi sampai kurang spasi pun kena hitung. 

Untuk cover, ya jangan ditanyalah, pink is my favorite color. So, ya, it gets along with me so well!

[PHOTO CHALLENGE]
Keseruan blog tour ini nggak hanya sampai review aja loh! Twigora juga mengadakan photo challenge yang mana aku sangat excited banget, soalnya syaratnya adalah foto diri dengan memakai kostum warna pink. I love pink, tapi ternyata isi lemari jauh dari warna kesayanganku ini. Cuma ya, minta maaf duluan kalau hasil fotonya kurang bagus.

Yang pertama karena modelnya kurang lemak (abaikan pipinya kalau terlihat bulet). Yang kedua, karena yang bantu ambil fotonya adalah mamaku, jadi agak blur hasilnya. Mungkin tangannya bergetar saking mengagumi tingkah anaknya yang minta difotoin di mall berkali-kali. Maafkan anakmu, Ma!

This is the best shot my mom took.
Thanks, Mom! 💖
[THE AUTHOR]
Adelia Azfar, seorang pemimpi yang mencoba bersikap realistis. Kerapkali kehilangan tujuan, tapi berusaha keras meluruskan pikiran. Baru-baru ini, Adelia memiliki musuh baru, yaitu sepi dan kesendirian. Dia adalah penyuka hujan yang tidak mau kebasahan. Juga pecinta kenangan, baik yang menyedihkan atau menyenangkan. Menurutnya, hidup itu harus seimbang.

“Out of love” adalah novel kedua belasnya.

 Adelia dapat dihubungi:

Instagram: Adelia Azfar

E-mail: adelia.azfar@yahoo.com

Thursday, October 12, 2017

[REVIEW] Dunia Qsheil by Diviana90

October 12, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Dunia Qsheil
Pengarang: Diviana90
Penerbit:Gradien Mediatama
Genre: Teenlit
Tebal: 328 halaman
Periode baca: 9-11 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
[BLURB]
"Tak perlu cantik jika HUMORIS membuatmu menarik." Mungkin pepatah itu cukup untuk menggambarkan seorang Qsheil Brina. Buktinya tanpa wajah blasteran, postur tubuh tinggi-langsing, apalagi makeup yang tebal... Qsheil mampu menarik perhatian cogan, cowok-cowok ganteng juga populer.

Apa rahasianya?

Cukup dengan satu kata, yaitu HUMORIS. Cewek humoris mempunyai nilai plus di mata para cowok, karena menurut beberapa penelitian cantik itu relatif.

Dunia Qsheil akan membuka mata kalian pada setiap kelebihan, juga arti dari sebuah persahabatan sesungguhnya. Diselipi kisah konyol dan romantis, bakal membuat kalian tertawa dan baper secara bersamaan.

Inilah dunia Qsheil, saat kebahagiaan dimulai dari diri sendiri.


[REVIEW]
Berkenalan dengan Qsheil membuatku terkaget-kaget saking gesreknya kelakuan anak ini. Nggak ngerti apa isi kepalanya, dia tukang ngebanyol dalam menceritakan kehidupannya.

Mungkin karena itu juga, dia terlihat menonjol dari cewek-cewek seusianya. Bayangin aja, dia dengan cueknya berangkat sekolah tanpa mandi dulu karena takut kesiangan. Walaupun akhirnya dia tetap telat juga sih, ditambah dengan kena hukum bareng sama kakak kelas ganteng yang wangi pagi itu. Meski berdebar-debar karena kegantengan si kakak kelas, aku jamin dia lebih deg-degan ketauan nggak mandi sama cowok itu 😂😂😂😂😂


Selain kocak, dia juga terkenal galak dan jutek. Cara ngomongnya yang cablak bener-bener bisa bikin orang salah paham sama maksudnya. Duh ya ampun, aku baca ini ngikik terus kerjaannya saking konyol banget tingkah anak SMA satu ini dan berbagai pikiran absurdnya.


Jangan salah, biar begitu udah ada beberapa cowok yang antri untuk dapat perhatiannya lho!

Awalnya hanya si kakak kelas bernama Mario itu yang tiba-tiba mendekatinya hanya karena dia tidak sengaja melempar bola dan mengenai kepala Qsheil. Setelah membuat Qsheil 'setengah sadar' karena kegantengannya, gadis itu sama sekali tidak ngeh kalau sikap Romi, salah satu teman baiknya. Jangan-jangan si Romi naksir juga? Atau hanya sekedar firasat bahwa si Mario ini bukan cowok yang baik? Lebih baik, kalian temukan sendiri jawabannya dengan baca bukunya.

Belum jelas urusannya dengan Mario, ditambah lagi Rian, anak teman ayah Qsheil, yang secara tidak resmi diangkat menjadi 'body guard' Qsheil yang selalu siap sedia ada di samping Qsheil, setiap kali Qsheil mengalami masalah.


Perbedaan usia yang cukup jauh membuat Rian memang terlihat lebih dewasa dan bisa menyeimbangi Qsheil yang seradak seruduk. Namun, itu tidak membuat Qsheil lantas menyukai sosok lelaki itu. Hatinya tetap saja berdebar lebih keras kalau berurusan dengan Mario.


Apalagi cara Mario menyatakan perasaannya pada Qsheil membuat Qsheil meleleh dan langsung menerima Mario menjadi pacarnya.


Pacaran dengan Mario memang seperti naik rollercoaster. Kadang membuat Qsheil senyum sendiri, kadang bikin jengkel. Meski demikian, perubahan sikap Romi semakin aneh. Dia lalu tiba-tiba dekat dengan cewek yang mengidolakannya dan sikapnya kepada Qsheil berubah. Sementara Rian, karena memang diamanahkan oleh orang tua Qsheil, selalu berhasil mendapatkan prioritas.

Suatu hari, untuk kesekian kalinya, Qsheil marah pada Mario karena cowok itu berbuat seenaknya. Belum lagi sikap cemburu Mario yang bikin Qsheil naik pitam. Namun, di saat yang sama ada Rian yang menengahi. Mario semakin tidak suka. Karena itu, hubungan Qsheil dan Mario pun berada di ujung tanduk. Selain Rian, ternyata Romi pun ikut mengambil kesempatan itu.


Gemes banget sama cerita Qsheil dan tiga cowok gantengnya. Kocaknya celetukan-celetukan khas remaja bikin senyum-senyum dan ngikik saat baca.


[CLOSING]
Ada beberapa poin yang aku rasa perlu dibahas. Baik itu dari sisi jalan cerita sekaligus penulisannya.

Sebagai pembaca, tentunya aku sangat terhibur membaca buku ini. Bayangin aja, aku baca dua pertiga buku dalam satu malam. Emang page turner dan bikin nggak berasa. Apalagi dijamin bikin ngakak di beberapa tempat.

Di bagian akhir cerita memang terkesan agak ngebut. Entah kenapa ending-nya membuat aku kurang senang sebagai pembaca. Bukan karena nggak sesuai harapan, tapi apa ya? Terlalu jauh gitu penempatan waktunya. Aku berharap akhir yang sederhana dalam dunia remaja.

Terdapat beberapa kata yang jujur aja, aku shock membacanya di dalam buku berlabel 'Novel Remaja'. Sebuah cerita adalah cerminan kondisi masyarakat pada masa buku itu ditulis. Dan yang langsung melintas di kepalaku adalah, gila, anak SMA sekarang ngomongnya kayak gini! Ada beberapa sikap yang menurut aku kurang sopan, terutama ketika dilakukan di depan orang tua. Kalau aku berani bilang gitu di depan orang tuaku, dijamin aku langsung jadi yatim piatu mendadak.

Lalu yang terakhir adalah aku ingin menyorot kerapihan penulisan. Aku tahu ini sudah melalui proses editing yang berulang kali. Typo kata tidak kutemukan selama mata memandang. Tapi, jujur saja, yang cukup mengganggu adalah tanda baca terutama penggunaan elipsis, dan penggunaan huruf kapital pada dialog tag. Tidak ditemukannya pola yang sama, sehingga membuatku merasa ini bagian dari ketidaktelitian, bukan selingkung penerbit.

Memang ini kisah remaja, yang seolah dituliskan oleh para remaja di dalamnya, tapi tetap loh, ini ada karya sastra. Aku yakin ada kaidah-kaidah yang perlu diikuti. Itu saja.


Selebihnya, buku ini sangat menghibur dan aku berterima kasih kepada penerbit dan penulis yang telah memilihku untuk membaca dan memberikan kesempatan untuk menyuarakan suara kejujuranku yang cenderung sok tahu ini.

Monday, October 2, 2017

[REVIEW] Stilettale by LM Cendana

October 02, 2017 0 Comments

[BOOK INFO]
Judul:Stilettale
Pengarang: LM Cendana
Penerbit:Inari
Genre: Chicklit
Tebal: 380 halaman
Periode baca: 1 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]

Dilara Niranjana: "Iya. Aku ngajakin kamu nikah."
Erlangga Tunggadewa: "Biarpun kamu mau aja aku suruh kayang di atas monas, aku nggak mau nikah sama kamu."

Keduanya memutuskan menikah karena sebuah kesepakatan. Anggap saja ini kesepakatan kerja.

Dilara akan mendapatkan suami, demi menyenangkan eyang putrinya yang sudah sakit-sakitan. Ditambah, ini bisa mengalihkan perhatian media dari kasus yang sedang diderita Stilettale, perusahaan mode miliknya.

Sedangkan Erlangga, sebagai pemilik Tunggadewa Grup, dia menginginkan tanah milik Dilara untuk proyek perumahan elite-nya.

Namun kehidupan 'kesepakatan kerja' mereka tak berjalan semulus itu.

[REVIEW] 
"Ada sebagian lelaki yang tidak menjadikan penampilan perempuan sebagai ukuran nilai. Bila Anda menyangkal bahwa Anda tidak tergiur melihat kemolekan tubuh perempuan, intinya Anda seorang gay. Have a good day, Sir." (hal 32)

Dilara, seorang wanita dewasa sekaligus pemilik rumah mode berlabel Stilettale, memiliki lidah yang tajam, lebih tajam dari golok si Pitung (emang Pitung pake golok?)

Sebagai pemilik rumah mode sukses, dia memang disegani, ditambah dengan mulutnya ceplas-ceplos, membuat karyawannya rajin menyelamatkan diri dengan menebar senyum palsu dan membicarakannya di belakang. Dilara juga anti dengan hubungan lelaki dan perempuan.

Namun, Widya, eyang tersayangnya, menginginkan Dilara menikah. Supaya ada yang bisa menjaganya kelak ketika Widya meninggalkan dunia fana.

Lalu bertemulah dia dengan Erlangga. Lelaki pewaris perusahaan properti Tunggadewa yang menginginkan tanah milik keluarga Dilara. Tanpa permintaan menyebalkan untuk menjual tanah pada Erlangga, Dilara memang tidak berniat mengenal lelaki itu lebih jauh.

Namun, memburuknya kondisi Widya membuat Dilara meminta tolong pada Erlangga.

By the way, aku sebel banget sama Dilara. Meskipun nasibnya kurang baik dan maksud tingkahnya kadang mulia, aku merasa dia terlalu sombong dan angkuh. Erlangga juga sama, tapi Erlangga masih lebih manusiawi, bisa bercanda santai. Si Dilara ini ... God, bener kata Erlangga sih,

"Eh, tapi lelaki mana yang mau ngajakin jalan perempuan judes sepertimu?" (hal 106)

Dilara meminta Erlangga untuk menikah dengannya demi menyenangkan dan menyelamatkan kondisi Eyang Widya. Meskipun sempat menolak, ternyata Erlangga mengiyakan demi tercapainya ayahnya yang tertunda.

"Biar skenarionya lebih bagus dan rating-nya tinggi. Nanti pura-pura kaget, terus nangis haru." (hal 114)

Erlangga menyusun skenarionya sendiri tanpa Dilara dan menyiapkan acara lamaran di tengah salah satu pesta. Sandiwara mereka terbilang cukup berhasil menutupi kasus yang sedang menimpa Stilettale, dan juga membahagiakan Eyang Widya.

Ternyata pernikahannya dengan Erlangga bukanlah akhir yang damai, melainkan awal kekisruhan yang tak terduga oleh Dilara.
 
"Kamu bawa sendiri koper-koper di dalam bagasi. Jangan terbiasa bergantung pada orang lain." (hal 178)

Saat pindah ke rumah Erlangga, Dilara dikejutkan dengan kehadiran Bude Kanthi. Seorang wanita paruh baya yang tergila-gila dengan KBBI, ngomong aja perlu pakai tatanan bahasa yang baik dan benar. Dia juga tidak segan mengoreksi Dilara jika salah. Pengen adopsi Bude Kanthi untuk editi naskah deh! Ha ha ha.

Bude Kanthi hanyalah awal dari perjalanan rumah tangga palsu antara Dilara dan Erlangga. Dilara masuk lebih dalam ke dunia Erlangga dan mencoba memahami situasi lelaki itu. Erlangga pun diam-diam menumbuhkan rasa pada Dilara yang selalu disangkalnya di depan siapa pun, termasuk ayahnya sendiri.

Perjalanan kisah mereka jadi tidak biasa.

Silakan adopsi buku ini dari toko buku kesayangan kalian. Aku jamin, kalian tidak akan menyesal!

[CLOSING]
Selain cover, aku memang tertarik pada cerita bertema mainstream seperti ini, menikah karena kesepakatan dan berakhir saling jatuh cinta. Di awal-awal membaca terasa seperti memutar ulang film The Devil Wears Prada yang disorot dari sisi si Bos. Jujur saja, sampai habis membaca, sosok Dilara tidak berhasil mendapat simpatiku. Sorry, Di, you're just too cruel to be true!

Aku sedikit cemas ketika bagian-bagian awal, mengingat ini kok mirip sama film itu. Tapi setelah melewati sepertiga buku, tiba-tiba menjadi candu dan tidak bisa berhenti membaca sampai habis.

Sejauh mata memandang pun tidak ada typo! Yay! Senangnya! Hanya saja jenis font yang dipilih agak bikin pusing, terutama kalo dimiringkan. Aku tuh kenapa sih, nggak puas banget kalo nggak ada yang dikomplainin! Ha ha ha!

Karakter utamanya cukup kuat. Hanya saja aku nggak paham kenapa para tokohnya saling suka menyukai. Yes, menyukai seseorang tidak butuh alasan. Itu kan tokohnya tau, tapi pembaca harusnya melihat alasan di baliknya. Aku cuma tahu kenapa Dilara bisa suka sama teman virtualnya, itu pun karena Dilara sukanya pas waktu jaman-jaman sekolah. Setelah dewasa, aku tidak mengerti alasan dia akhirnya jatuh cinta. Mungkin aku yang kurang teliti menyerap cerita.

Anyway, this book is good. Selain menambah warna di rak buku, isinya pun menghibur hati!