Instagram Posts

Saturday, September 30, 2017

[REVIEW] The Wind Leading to Love by Ibuki Yuki

September 30, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: The Wind Leading to Love
Pengarang: Ibuki Yuki
Penerjemah: Mohammad Ali
Penerbit: Penerbit Haru
Tebal: 335 halaman
Periode baca: 28 - 30 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
[BLURB]
Rasa sakit itu merupakan bukti kalau kita masih hidup.

Suga Tetsuji depresi. Menuruti saran dokter, dia mengasingkan diri di sebuah kita pesiar, di sebuah rumah peninggalan ibunya. Namun, yang menantinya bukanlah ketenangan, tapi seorang wanita yang banyak omong dan suka ikut campur bernama Fukui Kimiko.

Fukui Kimiko kehilangan anak dan suaminya,  dan menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian merka berdua. Dia mengangap dirinya tidak pantas untuk berbahagia.

Setelah menyelamatkan Tetsuji yang nyaris tenggelam, Kimiko menawarkan bantuan kepada pria itu untuk membereskan rumah peninggalan ibunya agar layak jual. Sebagai gantinya, wanita itu meminta Tetsuji mengajarinya musik klasik, dunia yang disukai anaknya.

Mereka berdua semakin dekat, tapi....

[REVIEW]
Buku ini merupakah terjemahan dari bahasa Jepang. Aku mendapatkan buku ini melalui bookcrossing dari MoccoLibrary. Ini adalah buku terjemahan Jepang pertama yang aku baca, dan sepertinya buku pertama juga dari Penerbit Haru, meskipun sudah ada beberapa buku lain yang aku  baca dari grup penerbit ini.

Mungkin karena aku dulunya adalah penggemar komik-komik Jepang, jadi kisahnya ini tidak terlalu mengintimidasi. Memang aku underestimate dengan kisahnya, juga tidak paham dengan budaya yang berlaku di Jepang. Tapi bukankah dengan membaca buku dari negara lain membuat kita belajar budaya kehidupan di negara tersebut?

Topik yang diangkat pun adalah topik umum seputar cinta. Kali ini keduanya berusia 40 tahun. Dua-duanya merasa gagal dalam kehidupan pernikahan mereka, bahkan salah satunya menyalahkan dirinya atas kehilangan keluarga yang dia sayangi.

Secara latar budaya, tentunya banyak nilai-nilai kehidupan yang berbeda dengan Indonesia. Salah satu adalah mengenai seks yang dilakukan di luar lembaga pernikahan. Di buku ini, meskipun digambarkan bahwa kedua tokohnya malu-malu membahas, tetapi kejadian juga.

Aku sendiri merasa menikmati cerita ini. Kalimat yang digunakan singkat dan to the point. Balik lagi sih, mungkin karena ada beberapa hal yang berbau budaya Jepang, kadang terasa meloncat-loncat di beberapa bagian. Selebihnya, aku boleh berbangga hati karena telah selesai membaca buku ini.

Apakah aku tertarik membaca buku-buku lain dengan karakteristik sama (romance dan terjemahan Asia (China, Jepang, Korea))? Aku tidak bisa bilang bahwa buku ini telah menjadi pintu masuk kepada kegilaanku mengumpulkan buku-buku dengan karakteristik yang sama, terutama dari Korea. Aku suka drama-drama Asia terutama Korea, tapi kalau suruh mengingat-ingat nama dalam bahasa Korea dan mengetahui jenis kelaminnya, I don't have the ability to do yet. Kalau di filmnya aku bisa inget jenis kelaminnya karena ada visualisasi orangnya. Klo di buku kan enggak, he he he!

[QUOTES]
"Bagi istri, wanita yang ada di sekitar suami itu lebih rendah dari serangga." (hal 112)

"Namanya juga cerita rahasia. Rahasia itu tidak ada yang menyenangkan." (Hal 187)

"Tidak ada apa pun atau siapa pun yang salah. Hanya saja, itulah takdirnya. Memang terkesan seperti tidak bertanggung jawab, tapi katanya ada banyak hal dalam kehidupan ini yang seperti itu."(hal 222)

"Ada surga tempat semua orang yang kita rindukan tinggal. Surga itu terletak di tempat langit dan laut melebur menjadi satu di ujung lautan sana." (hal 329)

Thursday, September 28, 2017

[REVIEW] Surat untuk Ruth by Bernard Batubara

September 28, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Surat untuk Ruth
Pengarang: Bernard Batubara

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Umum

Tebal: 165
Periode baca: 27 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
[BLURB]
Ubud, 6 Oktober 2012

Ruth,

Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama,
bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?

Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan.
Jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan?

Masihkah ada waktu untuk kita bersama, Ruth?

JIka memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati saat-saat terakhir bersamamu. Meski tidak lama, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu.

Ironis, Ruth. Kamu berkata “Aku sayang kamu” tepat pada saat kamu harus meninggalkanku.


- Areno

[REVIEW]
Tentang buku ini. Apa ya yang perlu aku tuliskan? Aku selalu suka tulisannya Bang Bara. Selalu mengena di hati. Namun, kali ini lebih terasa seperti menaburkan garam di luka yang setengah kering. Ha ha ha!

Banyak kenangan-kenangan pribadi yang muncul ketika aku membaca ini. Dan, mungkin, sama seperti beberapa orang yang sudah membaca buku ini, kebanyakan dari mereka meneteskan air mata. Sungguh bukan karena akhir yang memuaskan batin, tapi untukku, lebih kepada sakit hati yang tiba-tiba muncul lagi.


Maaf, mulai ngaco review-nya. Ha ha ha. So, here are the reasons why only 3 stars:
• Ada beberapa part dalam cerita tersebut yang nggak klik sama keseluruhan cerita setelah aku baca sampai habis. Ada hubungannya, tapi itu tadi, nggak klik. Mungkin aku yang tidak bisa menghubungkan.
• Buku ini tidak ada adegan 'menjurus' tetapi aku menangkap nilai yang kurang sesuai dengan norma yang berlaku: seorang gadis mengiyakan tidur sekamar dengan seorang lelaki yang baru dikenal beberapa lama. Apa pun alasannya, meski dia suka, harusnya sedikit keberatan.
• Alasan terakhir mengandung spoiler, jadi, aku tidak akan tulis.


Overall, it's a good book to share the pain of a broken heart. So, enjoy the pain while you can!


[QUOTES]
"Aku menciummu sekali lagi, kali ini sebuah ciuman yang panjang. Ciuman yang menandai awal sebuah perjalanan, sekaligus menjadi penanda akhirnya." (hal 10)

"Indah, namun sesaat. Cantik, namun sebentar. Memukau, namun begitu lekas menghilang. Seperti kamu. Seperti kita." (hal 19)

"Cinta akan habis tergerus waktu, sementara rasa sayang tidak." (hal 27)

"Kesimpulannya, Ruth: di saat kita tidak lagi mencari, di situlah kita akan menemukan. (hal 102)

"Karena waktu kita tinggal sebentar, maukah kamu menghabiskannya dengan tersenyum, bersenang-senang, dan melupakan kenyataan bahwa kita tidak bisa bersama lagi? (hal 114)  

Monday, September 25, 2017

[REVIEW] Millionaire's Heart by Indah Hanaco

September 25, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Millionaire's Heart
Pengarang: Indah Hanaco

Penerbit: Moka Media
Genre: Young Adults

Tebal: 383
Periode baca: 21-25 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟

[BLURB]
Dari reality show pencarian jodoh bagi miliuner itulah, semua bermula. Jatuh cinta, patah hati, dan penderitaan panjang harus dilewati Audra Tedjasukmana. Seharusnya, sejak awal gadis itu tidak pernah terlibat di acara tersebut.
Pascal Nicodemus adalah cowok menawan yang asyik dijadikan teman diskusi. Pascal juga memahami Audra dengan baik, bersikap manis meski kadang terkesan canggung. Yang terpenting di atas semuanya, cowok itu ternyata menyukai Audra. Bersama Pascal, pasti menjadi pilihan yang aman.
Masalahnya, Audra justru mengambil jalan penuh resiko. Dia terpesona pada si miliuner angkuh yang menyusahkan, Valerius Gumiwang. Cowok itu adalah antitesis dari orang yang diidamkan Audra sebagai pemilik hatinya. Mereka memiliki terlalu banyak perbedaan.
Meski begitu, masalah hati adalah misteri terbesar semesta, kan? Audra dan Val terhubung oleh lagu-lagu Boyzone, permainan catur jawa, hingga penyakit aneh yang diderita sang miliuner. Namun, apakah semuanya cukup untuk membuat mereka bisa bersama?

[REVIEW]
"Jiro. Dulu aku cuma berhadapan sama Sherry dan tetap aja kalah." (hal 12)

Lha, Bang Jiro nonggol di sini!  Kaget aku, kirain salah baca buku!  Ternyata enggak deh. Jiro itu nama cowok dari masa lalu Audra. Ceritanya nih, sakit kelamaan jomblo, Fisca mengajak Ivy dan Audra untuk ikutan salah satu reality show di stasiun televisi tempat pacarnya bekerja. Makanya, nama Jiro sempat keluar karena Audra merasa dirinya tidak sanggup bersaing dengan wanita lain, apalagi incarannya adalah para lelaki kaya. Udah hopeless duluan Audranya.

"Pascal itu sudah gila. Kenapa dia meloloskanku?" (hal 33)

Welcome to the jungle, Audra! Waktunya bertemu dengan Valerius Gumiwang!

Dari awal, Audra sebenarnya tertarik dengan Pascal, sang matchmaker-nya. Dia bahkan berpikir kalau Pascal lebih memesona ketimbang Val. Namun, keputusan akhir bukan berada pada otaknya. Hatinya bergerak sendiri ke arah Val. Audra mulai tertarik dengan aura Val.

Ketika mereka akan berpisah, Val menatap Audra dengan intens.
"Makasih Audra."
Hanya kalimat itu yang diucapkannya, tapi mampu membuat Audra merasa terkelu. Bahkan ada yang hampir meledak dk dadanya. Reaksi yang aneh. Ralat, reaksi yang gila. (hal 104)

Jangan-jangan, sebentar lagi Audra ikut menambah ketegangan yang ada di Rumah Tenang (nama tempat karantina 10 besar peserta).

"Kalaupun kamu dieliminasi, semoga aku juga sama. Aku takut sama Val. Padahal kalau dia senyum dikiiit aja, jadi cakep banget. Belahan dagunya itu bikin gemas." (hal 128)

Audra bertemu dan akrab dengan Katka. Mereka berdua sama-sama cuek dengan hasil akhir kompetisi itu. Dan ternyata mereka berdua malah jadi penggemar Pascal. Kasihan, Val harus berkali-kali menginterupsi keasyikan mereka dengan Pascal.

Entah ada apa antara Pascal dan Val. Val berusaha santai, tetapi Pascal tidak bisa menyembunyikan ketegangannya saat Val mendekat. Psst, kabarnya Pascal ini masih single dan belum punya pacar. Fix, aku ikutan gebet dia juga!

"Iya. Anggap aja ini di luar jam syuting. Kamu belum ngantuk dan mungkin kalau balik ke kamar malah mengganggu tidur teman sekamarmu. Nah, kenapa nggak ngobrol sama aku aja?" (hal 190)

Si Jangkung Val ini pantang menyerah menaklukkan Audra. Mungkin benar yang dikatakan Pascal bahwa Val merasa tertantang oleh sosok Audra yang tidak mudah ditaklukkan. Sampai-sampai dia mengajak Audra berinteraksi di luar jam seharusnya.

Akibat yang harus ditanggung Audra ternyata tidak sanggup membuat Audra bertahan. Matanya tiba-tiba perih melihat Val dikerubuti oleh pesaingnya. Ditambah lagi, Val mengeliminasi Katka. Audra memilih mundur dan menjalani hidup seperti sediakala.

Yakin hidupnya akan baik-baik saja setelah mengundurkan diri dari acara reality show itu, Pascal mendatanginya. Disusul oleh kehadiran Val tak lama setelahnya.

"Gimana kalau kita mulai berkencan, Dra?" (hal 262)

Nah loh, drama bagi Audra tidak berakhir di luar acara reality show itu selesai. Justru dari situlah, perasaannya terombang-ambingkan.

Penasaran nggak siapa yang ngomong kalimat di atas? Buku ini bisa kalian dapatkan di toko buku kesayangan kalian. Aku jamin kalian nggak kecewa deh dengan buku ini.

[CLOSING]
Jadi, ini pertama kalinya aku mendua baca buku dengan kurun waktu yang bersamaan. Terpaksa aku bergantian bacanya sesuai jatah yang sudah aku tetapkan sendiri. Dari segi cover, jelas lebih unyu yang sebelah. Namun, dari segi cerita, aku lebih suka dengan kasualitas cerita ini. Mungkin karena tokohnya juga masih berumur awal dua puluh tahunan.

Buku ini banyak membuatku tersenyum gereget dan pengan peluk Val dan Pascal. Secara pribadi, aku sih sukanya sama Pascal. Nggak apa-apa deh dia buat aku, ketimbang aku sama Val. Tapi hey, yang jadi tokoh utamanya kan bukan aku.

Mbak Indah Hanaco tidak pernah membuatku kecewa dengan karyanya, terutama karya-karya barunya. Yang lama aja, bikin kecanduan, apalagi yang baru! Sukses terus buat beliau.

Salah satu kekurangan buku ini adalah beberapa typo yang ada aku dapati, nggak banyak sih, tapi cukup menganggu karena aku penganut kesempurnaan. *ditabok rame-rame*

Itu juga alasan mengapa aku tidak bisa memberikan nilai full untuk cerita ini.

[REVIEW] Unforgettable Sunset: Love in Santorini by Indah Hanaco

September 25, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Unforgettable Sunset (Love in Santorini)

Pengarang: Indah Hanaco
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Romance

Tebal: 251
Periode baca: 21 - 25 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟🌟
[BLURB]
"Kau sendirian, Miss? Kalau boleh tahu, siapa namamu? Atau ... haruskah kupanggil 'Milikku'?"


Sapaan lancang yang awalnya dilontarkan sambil lalu oleh Terry Sinclair itu mengubah hidup Masha Sedgwick. Kegemarannya pada pria hidung belang itu malah mengantarkan Masha pada petualangan hati yang menyusahkan.


Terry, tidak punya niat ambisius apapun saat menggoda Masha yang ditemuinya saat berlibur di Santorini. Tapi Tuhan malah membuatnya menahan tinju seorang model mabuk untuk melindungi Masha. Dan berakhir dengan perasaan cinta yang meluap-luap dan tak bisa dikendalikan.

Masalahnya, meski akhirnya terbelit cinta, Masha dan Terry adalah dua orang yang tak berani mengambil resiko untuk berkomitmen. Terry penderita cedera otak yang mungkin takkan pernah sembuh. Sementara Masha selalu bergidik jika diajak menikah karena terlalu takut dikhianati.

Namun, suara hati tak bisa dikekang lebih lama. Masha dan Terry, suka atau tidak, sudah saling jatuh cinta.

Pertanyaannya, bagaimana mereka bisa bertahan?

[REVIEW] 
"Aku adalah tunangan pertamanya, sebelum dia mencampakkanku. Kau yang ketiga. Selamat datang di Klub Korban Miss Sedgwick." (hal 11)

Berkenalan dengan Masha, wanita berusia 32 tahun. Entah apa yang terjadi dengannya, dia alergi terhadap komitmen. Bawaannya mau kabur terus kalau ada lelaki yang ingin menjajaki hubungan serius dengannya, seperti yang barusan terjadi. Wanita itu memutuskan hubungannya dengan Judd. Padahal, latar belakang keluarganya baik-baik saja.

"Kau sendirian, Miss? Kalau boleh tahu, siapa namamu?" Lelaki itu tiba-tiba tersenyum lebar. Jika sebelumnya oranh yag mengadang langkahnya itu sudah rupawan, seulas senyum mampu membuatnya lebih memesona. Masha menahan napas tanpa sadar. "Atau... haruskah kupanggil 'Milikku'? (hal 31)



Deretan itu adalah kalimat yang pertama kali didengar Masha dari seorang Terrence (Terry) Sinclair. Dia yang hampir terpesona oleh kemolekan Terry, langsung merasa ilfeel. Hal itu membuat dia membalas Terry,

"Aku mantan istri yang mencampakkannya. Kau harus hati-hati karena laki-laki ini kecanduan seks, selingkuh, dan suka mengutil." (hal 31)


Asli, aku ngakak pas bacanya. Si Masha itu mungkin otaknya juga geser, mirip-mirip dengan yang terjadi pada Terry. Dia rencananya balas dendam pada Terry, dengan membuat perempuan yang bersama Terry kesal. Nyata dia malah 'menyelamatkan' Terry. Tak lama berselang, kini giliran Masha yang diselamatkan Terry dari pukulan seorang model mabuk di sebuah bar.

Anggap aja impas, ya, Bapak dan Ibu! Meskipun impas, itu tidak menjadikan hubungan mereka berakhir di sana. Itu hanya permulaan.

"Aku sengaja melakukan itu. Memberimu banyak kebaikan supaya kau berutang padaku. Jadi, seumur hidup kau tidak akan pernah bisa lepas dariku. Kau akan terlalu sibuk menghitung kebaikan yang sudah kulakukan dan cara untuk membalasnya." Dia menatap Masha sambil menyeringai. "Apa itu sudah terdengar cukup menakutkan?"(hal 61)

Masha itu wanita yang takut dengan komitmen. Sedangkan Terry adalah lelaki yang punya cedera otak yang mungkin tidak bisa sembuh akibat kejadian di masa lalunya. Namun, mulut usilnya tidak pernah bertobat sampai-sampai kata-kata itu meluncur dari bibirnya. Untung saja, Masha tidak menganggapnya serius. Sepertinya kebersamaan singkat mereka membuat pemahaman tak tertulis bagi keduanya.


"Oke, aku tidak akan mengkritikmu lagi soal ini. Biarlah kita tetap menjadi orang asing yang buta satu sama lain. Kurasa itu jauh lebih menarik." (hal 84)
 
Nope, that's not what happen next!

"Aku akan memegang tanganmu tiap kali kita berjalan seperti ini. Supaya tidak ada yang celaka. Setuju, kan?" (hal 93)

Si Playboy cap kakap sudah melancarkan aksinya. Dia tidak sanggup menepis pesona Masha, dan memanfaatkan setiap peluang. Bener banget, mulutnya si Terry itu maniiiiis banget. Bisa diabetes mendadak kalo di dekatnya. Sepertinya itu juga yang terjadi pada Masha. Dia memang tidak mengidap diabetes karena Terry sih, tetapi dia merasa dirinya melonggarkan semua aturan yang diterapkannya untuk Terry dan membiarkan lelaki itu menggandengnya sepanjang waktu.

"Aku tidak tertarik padamu, Masha. Aku jatuh cinta padamu." (hal 135)

Pengakuan yang ditakuti Masha meluncur dari bibir Terry. Meskipun mereka sempat berpisah selama beberapa waktu setelah liburan di Santorini. Nyatanya, keduanya tidak sanggup menahan perasaan kehilangan. Terry yang muncul lagi di hadapan Masha, dan meresikokan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya pada Masha. Terry tahu dia hanya akan ditolak. Namun, begitu lebih baik ketimbang perasaan itu meradang di dirinya sendiri.

Akan tetapi, jawaban Masha membuat kisah mereka semakin terbawa jauh. Lapisan demi lapisan diri Terry dan Masha terkuak dengan sangat sederhana, manis, tetapi kadang perih.

[CLOSING]
Aku suka pake banget buku ini. Selain cover-nya yang manis banget, aku tidak menyangka menemukan Terry yang juga ternyata sangat manis di balik semua kejadian masa lalu dalam hidupnya. Terry itu sosok cowok yang bisa merangkul pahit manisnya kehidupan. Dia memilih menerima mukzizat kecil dalam hidupnya untuk bangun. Tidak selamanya yang mukzizat yang mengejutkan itu bisa menyadarkan kita. Dari Terry, aku belajar itu.

Aku juga belajar dari Masha. Ada kalanya, kekerasan hati memang tumbuh dari pengalaman masa lalu orang lain. Makanya seringkali kita menghindar dan menutup diri. That's what actually happens to me. Tapi, sekali lagi, melalui kisah ini, aku diajak untuk sadar bahwa manusia pun tidak bisa menolak--meski mau banget--jalan yang sudah ditentukan oleh Tuhan.

Aku merasa review-ku agak kali ini sedikit berbeda. Karena memang aku secara pribadi tergugah oleh kisah ini. Awalnya aku sempat merasa kisah ini terlalu berat karena menyinggung-nyinggung masalah mantan veteran di daerah konflik. Lalu ditambah dengan konflik internal keluarga yang rumit. Plus, bahasa penulisan yang terbaca seperti terjemahan. Namun, aku tenggelam dalam kisah ini. Walaupun jujur saja, sempat teralihkan dengan buku Millionaire's Heart dari pengarang yang sama yang aku baca bergantian dengan buku ini. But, anyway, Terry has his own way back to my attention! 

Secara keseluruhan, aku lebih dari puas membaca kisah ini!

Tuesday, September 19, 2017

[REVIEW] Sayap-Sayap Kecil by Andry Setiawan

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Sayap-Sayap Kecil
Pengarang: Andry Setiawan

Penerbit: Inari
Genre: Teenlit

Tebal: 122
Periode baca: 18 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟
[BLURB]
Para Pembaca,
Berikut fakta singkat tentang diriku.


1. Namaku Lana Wijaya
2. Ibuku suka memukul dan menyiksaku bahkan dengan kesalahan sekecil apa pun. Seperti ketika aku lupa membeli obat nyamuk
3. Aku punya tetangga baru, cowok cakep yang tinggal di sebelah rumah
4. Kehadiran cowok cakep tidak mengubah kenyataan bahwa aku sering pergi ke sekolah dengan bekas memar di sekujur tubuhku
5. Doakan aku supaya bisa lulus SMA secepat mungkin dan pergi dari rumah sialan ini


Buku ini adalah buku harianku. Aku tidak akan merahasiakannya dan membiarkan kalian untuk membaca kisah hidupku yang tidak terlalu sederhana ini. Mungkin sedikit aneh, tapi aku harap kalian bisa belajar dari aku.







[REVIEW]

Apa yang ada di pikiran kalian ketika baca blurb-nya? Kalau aku, aku hanya berharap sederhana. Bahwa di balik semua penderitaannya Lana, terdapat kisah romansa remaja yang manis, semanis covernya.

Tentu saja, aku SALAH besar. Ada banyak hal yang bisa dipetik dari buku setebal 122 halaman itu. Tentang kerumitan keluarga, pilihan-pilihan hidup, serta angan yang menjadi kenyataan. Tidak selamanya harapan kita bisa terpenuhi, tapi akan digenapi dengan cara yang terbaik untuk kita.


Kisah ini sebenarnya berlatar gelap. Kebobrokan mental Lana ditambah dengan kelakukan ibunya. Namun, aku tidak bisa merasakan aura gelap itu di sepanjang kisahnya, bahkan sampai mendekati klimaks. Hanya saja, kalau direnung-renungkan kembali, latar belakang kisah ini cukup gelap dengan persoalan hidup keras yang dihadapi oleh Lana.


Untuk teman-teman yang mau bacaan tipis tapi membekas, aku rekomendasikan buku ini. Kalian akan terpuaskan oleh plot twist yang ada di kisah ini.

[REVIEW] Fixing a Broken Heart by Indah Hanaco

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Fixing a Broken Heart
Pengarang: Indah Hanaco

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Young Adults

Tebal: 288
Periode baca: 26 Agustus - 17 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟
[BLURB]
Depresi.


Pacar pertama Brisha posesif dan suka memukul. Pacar keduanya ternyata sudah menikah dan sering memakai jasa cewek nakal. Brisha pun melarikan depresinya dengan makan berlebihan. Perlahan tubuhnya membengkak. Dengan menelan pil pelangsing dan memulai diet ekstrem, Brisha berharap tubuhnya kembali seperti semula. Sayangnya itu hanya membuat ia berakhir di rumah sakit.


Di situlah Brisha kembali bertemu Austin, mantan pacar Sophie. Pertemanan Brisha dan cowok yang meninggalkan bangku kuliah demi mengejar karier di dunia hiburan itu pun dimulai. Melibatkan premiere film, kunjunhan ke toko furnitur, dan berakhir dengan perasaan nyaman satu sama lain.


Brisha dan Austin pasangan yang klop, saling melengkapi dan menyempurnakan. Namun, cinta mustahil dari bebas ujian, kan? Ketika kasus pembunuhan, gadis berorientasi seksual tak biasa, hingga mantan napi yang ingin membalas dendam mengganggu hubungan mereka, apa yang harus dilakukan Brisha dan Austin?


[REVIEW]
Di awal cerita, aku berkenalan dengan sosok Brisha, seorang gadis berusia 21 tahun yang kelebihan berat badan dan sedang berusaha diet. Gara-gara desakan dari kakak sepupunya, Brisha akhirnya memutuskan untuk menenggak obat pelangsing. Benar saja, seminggu berlalu dan beratnya sudah turun satu setengah kilo. Tapi eits, jangan senang dulu, 24 jam kemudian, dia masuk rumah sakit karena dehidrasi. Kapok ya, Bri?

Setelah itu, aku juga berkenalan dengan sosok Austin, seorang cowok berusia hampir 22 tahun yang sedang naik daun di dunia entertainment. Tentang Austin ini, apa ya? Aku merasa dia too good to be true dalam kehidupannya menjadi artis. Dalam artian, mau dong, satu yang kayak gitu! Austin ini anak yang berbakti pada ibunya dan rendah hati sekali.

Mereka dipertemukan di latar rumah sakit ketika Brisha baru saja diperbolehkan pulang. Bukan pertemuan pertama karena Austin merupakan mantan kekasih sahabat Brisha, Sophie.


Austin menggunakan kesempatan bertemu dengan Brisha di rumah sakit untuk mengundang gadis itu dan kedua temannya untuk hadir di premiere film. Sayang sekali, kedua sahabat Brisha tidak bisa datang. Dengan alasan tidak enak hati, Brisha datang sendiri. Itu pertemuan kedua mereka.

Lalu Brisha memutuskan untuk bertemu lagi dengan Austin untuk membantunya dalam tugas wawancara. Si Ganteng itu dengan senang hati mengiyakan bahkan menelepon kembali Brisha saat teleponnya tidak terangkat olehnya. Pertemuan mereka berujung gosip Austin akan segera menikah karena wartawan melihat mereka berjalan berdua keluar dari toko furnitur. Gosipin aja terus, bang, digosok makin siiiiip! Padahal Brisha cuma membantu Austin memilih perabot rumahnya! Please, jangan bikin Brisha baper dong!


Setelah wajahnya masuk infotainment, sahabat Brisha malah makin memanas-manasinya. Bahkan Sophie, mantan kekasih Austin sampai bilang,


"Salahnya di mana? Kami berdua kan nggak hidup di masa lalu. (hal 88)

Ish, Sophie bikin aku pengen lupain masa lalu deh! Andai semudah itu, Soph!
 


Setelah diterpa gosip pacaran dengan Austin, tidak lantas membuat keduanya menjauh. Namun, ada saja alasan Austin untuk berada di dekat Brisha. Alasan utamanya adalah beli perabotan lagi! Modus terus, Bang!

Namun, ada fakta lain yang mengganggu Brisha. Andaru, mantan kekasihnya yang masuk penjara karena melakukan kekerasan padanya, kini sudah bebas. Dan ternyata, Austin juga kenal sama Andaru. Brisha jadi pusing tujuh keliling. Dia ketakutan ketika melihat Andaru muncul di rumah Austin. Ada efek samping yang manis juga, Brisha dipeluk Austin. 😍😍😍😍😍 
"Tapi, bukankah perasaan itu memang sesuatu yang aneh dan nggak bisa ditebak sama sekali? Nggak bisa dikendalikan. Bikin orang tersesat. Jadi, kenapa kita nggak cari tahu saja ke mana arah semua ini?" (hal 160)

Eeaaa, bisa aja si Austin ngajak pendekatannya. Bawa-bawa perasaan lagi. Nggak cukup tadi pegangan tangan sama Brisha? Pernah pelukan juga lagi. He he he!

Pendekatan Austin pada Brisha membuahkan hasil. Meskipun ada keraguan dalam hati Brisha, dia pun menerima Austin menjadi cowok spesial dalam hidupnya.

Hubungan internal mereka memang baik-baik di luar kekhawatiran Austin pada sosok Andaru yang mendatangi Brisha di rumahnya. Sepulangnya Austin dari rumah Brisha, dia dihadapkan pada berita Ibunya ingin rujuk dengan Ayahnya. Bukannya Austin membenci Ayahnya, tetapi dia hanya merasa Ayahnya kembali hanya karena alasan finansial.


"Ibu nggak lupa, Tin. Cuma, Ibu juga nggak bisa membohongi diri sendiri. Ibu masih cinta sama Ayah." (hal 230)

Belum lagi misteri salah seorang rekan aktornya yang meninggal dengan cara tak wajar. Bagaimana kelanjutan ceritanya? Apakah hubungan Brisha dan Austin bisa bertahan di tengah masalah yang merundung keduanya? 


[CLOSING]
📺 Sebenarnya, ketika membaca blurb dan beberapa part awal yang kurasa agak 'ngebut', aku berekspektasi menemukan penggambaran semua konflik yang dibeberkan di blurb secara detail dan tarik menarik di dalam bukunya. Aku berpikir, wah, akhirnya aku bisa membaca konflik yang lebih detail, tidak melulu tentang cinta. Sayangnya, enggak. Namun, itu nggak jadi masalah karena penyuguhan romansanya 'aku' banget dan aku cukup puas dengan itu.

📺 Aku suka keberagaman konflik di dalam cerita ini. Eksplorasinya oke. Tokoh-tokohnya hidup dan mendapat porsi yang tepat dalam cerita ini, meski kedua tokoh utamanya mungkin nggak akan tinggal terlalu lama di kepalaku. Bukan karena nggak berkesan, emang akunya aja yang isi kepalanya random dan nggak jelas. 😅😅


📺 Buku ini aku rekomendasikan untuk teman-teman yang suka dengan bacaan ringan tetapi memiliki cakupan yang cukup luas dari segi profesinya (ada mahasiswa, toko furnitur, hukum, artis, dan penyimpangan seksual). Balik lagi, semuanya dalam porsi yang cukup. Akunya aja yang kepengen lebih makanya nggak gitu klik mati sama cerita ini.

[REVIEW] What a Boss Wants by Christian Simamora

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: What a Boss Wants
Pengarang: Christian Simamora

Penerbit: Roro Raya Sejahtera (Twigora)
Genre: Romance

Tebal: 424
Periode baca: 13 - 17 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟🌟

[WARNING] 
Novel ini berkategori NOVEL DEWASA. Tidak disarankan dibaca oleh teman-teman yang masih di bawah umur. Bijaklah dalam membeli dan membaca buku sesuai dengan usia kalian.
 
[BLURB]
SATU-SATUNYA YANG LEBIH LUAR BIASA DARI MENCINTAIMU ADALAH KETIKA TAHU KAU JUGA MENCINTAIKU.
***
SEDUCE ME LIKE YOU’RE TRYING TO GET A PROMOTION
Setelah cukup lama nyaman dengan status single-nya, akhirnya Soleram Anand jatuh cinta lagi. Kabar buruknya, dia jatuh cinta dengan bosnya sendiri. Tak hanya cerdas dan penuh semangat, Jiro Amadeus Vimana juga memiliki aura seksi yang membuat jantung Sol berdebar hebat. This is really unprofessional. Makanya, satu-satunya cara supaya tak kehilangan respek dari teman-teman sekantor adalah dengan mengubur perasaan itu dalam-dalam dan fokus dalam pekerjaan barunya.


TREAT ME LIKE I’M THE COMPANY’S BIGGEST CLIENT
Yang Jiro inginkan adalah menjalani jabatan sebagai direktur Toybox sebaik mungkin, sekaligus berharap suatu saat papanya akan berhenti memandangnya sebelah mata. Dia juga ingin Toybox rutin memproduksi plush toy dengan karakter orisinal, yang suatu saat bisa dijual lisensinya secara internasional. Ambisi besar itu membuatnya mengenal Sol. Jiro yakin sekali, potensi besar cewek itu sanggup membawa Toybox bergerak maju sesuai dengan visi barunya.


KISS ME LIKE YOU WANT TO GET FIRED
Namun, setelah spontan berciuman dengan Sol—diikuti dengan malam-malam terpanas dalam hidupnya—Jiro sadar cewek itu tak lagi sekadar desainer baru di perusahaannya. Kini, bertambah satu hal lagi di daftar keinginannya: memastikan Sol jadi miliknya....


[REVIEW] 
Akhirnya kesampaian juga baca bareng What a Boss Wants dari Babang kesayangan ini setelah menunggu cukup lama (aku ikut PO pertamanya!). Dan aku pasti sangat paham perasaaan Jiro yang harus menahan perasaannya pada Sol, soalnya sama dengan perasaanku yang menahan diri untuk nggak baca duluan dan menghabisinya dalam satu tarikan napas. Itu baca apa nelen buku? He he he!
 
Sol benar-benar nggak habis pikir; Jiro yang sebelumnya dia cap verboden sekarang malah menemukan cara baru untuk menyelinap masuk ke hati. Kalau tadi wajahnya bersemburat malu dibuatnya, sekarang hati Sol membengkak karena berbunga-bunga seperti kendaraan hias di festival Pasadena. (hal 56)

Kisah ini diawali dengan kisah Jiro yang bermasalah sama papanya. Dia berusaha untuk membuktikan diri dan tidak dipandang sebelah mata lagi. Lalu dia bertemu dengan Sol, designer baru di perusahaannya; yang dia percaya bisa membantunya mencapai tujuan kesuksesan. Ternyata, nggak cuma perusahaan yang akan terbantu, tampaknya hatinya Jiro juga menemukan tambatannya.


Sol menggigit bibir bawahnya, sukses tertular stresnya Rahmat. Dia juga kepikiran sama Bos Jiro. (hal 99)

Jujur deh, Sol. Kamu kepikiran Jiro soal apa? Ikutan khawatir bagaimana Jiro bisa menghadapi tantangan besar dalam perusahaannya yang terkena kasus hak cipta? Atau kepikiran pengen peluk Jiro supaya dia bisa lebih kuat menghadapi ini semua? Ha ha ha!

Aku pembaca macam apa deh, itu si tokoh utama lagi kesulitan, aku malah membayangankan yang iya-iya. *tebar bunga kertas*

Tapi melupakan orang yang teramat dicintai nggak segampang yang Papa kira. Makanya, saya butuh waktu untuk menyembuhkan diri. (hal 151)

Jadi orang yang mencintai lebih banyak itu nggak enak, Sol. Nggak pernah enak. (hal 153)

Ini kenapa deh dua lelaki sepupu jauh ini beraura gelap macam gini? Aku kan jadi ikutan sedih. Jadi pengen peluk Jiro dan menguatkan dia. Hatiku juga tertutup kok, Jiro, cuma kamu yang punya kuncinya.

Soleram, Soleram.
Soleram anak yang manis.
Anak manis janganlah dicium, Sayang.
Kalau dicium merahlah pipinya.
Ah, sial.
Jiro jadi kepikiran mencium pipi Sol sampai merona merah deh....(hal 180)
 
Cie, udah kepengen nyosor aja nih Pak Jio. Kecup dulu sini, biar makin mupeng.

Kesuksesan Jiro bangkit dari keterpurukan perusahaannya gara-gara masalah hak cipta membawa efek yang cukup besar. Kini, perusahaannya ditawari untuk ikut Shanghai Toy Expo. Sudah rejekinya Sol, seminggu sebelum acara itu general manager yang harusnya mendampingi Jiro kecelakaan. Dengan bijaknya (atau modus terselubung), Jiro menunjuk Sol untuk menggantikannya.

Kamu cenderung mengalahkan egomu sendiri demi menyenangkan orang lain, terutama papamu. (hal 339)

Lagi akrab-akrabnya hubungannya dengan Sol, Jiro terlibat lagi urusan dengan papanya. Kali ini tidak tanggung-tanggung, menyangkut soal Sol juga. Nah loh, Jiro jadi gagal fokus deh. Pilih ada di pihak siapa, Ganteng? Pilih aku aja ya!

[CLOSING]
⛄️ Buku ini BEDA. Meski gaya menulis Bang Chrismor khas, tapi aku perlu menulis bahwa ini beda. Kehidupan kantorannya membumi banget. Beda dengan buku-buku sebelumnya yang mengambil setting kaum jetset. Di buku ini tidak terlalu banyak brand-brand asing yang terbaca. ⛄️ Aku suka pelesetan nama brand-brand yang ada di dalam cerita ini dan keasyikan sendiri menebak-nebak brand aslinya. Eh, muncul cameo Penerbit Twigora yang pesan boneka jerapah. Tolong kirim satu ke aku. ⛄️ Untuk romansanya, mirip-miriplah ya sama cerita pendahulunya. Tapi selalu ada fakta unik yang diselipkan. Kali ini, heroine-nya nge-fans sama Little Pony. Sekali lagi, aku menyesalkan mengapa kelarin buku ini begitu cepat. Kisah manis, happy ending, konflik batin yang kalem, dan scene-scene bikin gerah sukses bikin aku cekikikan dan senyum-senyum mupeng pas baca.

Can't wait to hold your next book, Bang!

[REVIEW] The Perfect Love by Indah Riyana

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: The Perfect Love
Pengarang: Indah Riyana

Penerbit: Kata Depan
Genre: Umum

Tebal: 341
Periode baca: 6 - 10 September 2017
Ratings: 🌟🌟
🌟


[BLURB]
"Cinta itu seperti menggenggam kaca, jika dipegang terlalu erat, kamu akan merasa sakit. Namun, jika terlepas tiba-tiba, ia akan pecah, lalu seketika kamu kehilangannya."

Ini sebuah cerita tentang cinta, pengorbanan, kasih sayang, ketulusan, rasa sakit, dan tentang mereka yang tengah mencari kebahagiaan yang berada jauh entah di mana.

Ketika tawa, tangis, bahagia, haru, dan derita berpadu menghancurkan titik terlemah cinta, muncullah keraguan dalam dada. Benarkah tidak ada cinta yang sempurna? Bernarkah semua cinta patut diperjuangkan?

Ketika satu per satu potongan hati mukai terpecah-belah. Ketika keraguan berhasil merenggangkan genggaman. Perlahan, menghancurkan mereka. Semua berusaha untuk kembali, menemukan cinta yang sempurna.

Dengan segala prasangka yang mendera, masih mampukah mereka?

[REVIEW]
Buku ini mengisahkan dua keluarga di mana kepala keluarganya adalah seorang pilot. Meskipun memiliki profesi yang sama, tetapi sikap mereka terhadap keluarga masing-masing.

Arsen dan Ayla keluarga yang sangat harmonis. Namun tidak ada yang sempurna, Ayla yang overprotektif harus bentrok dengan Nimas, anak perempuan mereka yang beranjak dewasa.

Awan dan Viana dengan anak tunggal mereka, Khanza, malah menghadapi hal yang lebih rumit lagi. Baik Awan dan Viana sama-sama sibuk bekerja, meninggalkan Khanza yang haus akan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Situasi rumah tangga mereka diperkeruh karena meninggalnya anak laki-laki kedua mereka karena Viana lebih mementingkan pekerjaannya.

Nimas dan Khanza bersahabat sejak lama karena kedekatan orang tua mereka. Namun, masing-masing dari mereka memiliki masalah sendiri yang akhirnya menimbulkan jarak di antara mereka.

Aku gemes sama Nimas yang tingkahnya tengil dan selalu berantem sama mamanya. Dia belum mengerti bahwa apa yang dilakukan mamanya adalah untuk kebaikan. Ayla sendiri juga berlebihan melarang Nimas ini itu. Lain dengan Khanza yang pasrah dan menyimpan sendiri kesepiannya.

"Kamu, Ayah, Mas Dio adalah laki-laki pendekar yang selalu setia menjaga Bunda. Jadi, ayo sama-sama kita bikin Bunda tersenyum." (hal 134)

Di tengah perdebatan antara Ayla dan Nimas, Arsen berusaha ada di kedua pihak, tidak ingin berat sebelah. Dia bahkan membuat Naufal juga ikut bisa menghibur Ayla dari kelakuan Nimas.

Namun, bukannya selesai, masalah malah bertambah. Nimas semakin berani melawan Ayla dan terus-menerus menyakiti Bundanya.

Lain halnya dengan Nimas, Khanza sendiri sedang dirudung masalah dalam keluarganya. Kelakuan Nimas malah tidak membantu sama sekali, cenderung memperburuk keadaan. Perpecahan di antara keduanya tidak terelakan.

Kondisi keluarga Khanza semakin kacau. Rahasia terbesar Awan, papa Khanza terungkap sudah oleh Viana. Viana mengambil langkah bijak untuk tidak memperpanjang masalah itu dengan Awan. Dan itu membuat Khanza kehilangan kesabarannya.

Sementara Nimas masih saja keras kepala dan tidak mau pulang ke rumah. Ayla sangat sedih dan sulit dibujuk oleh Arsen dan kedua anak lelakinya. Persahabatannya dengan Khanza pun tidak ada tanda-tanda membaik. Akan tetapi, Nimas membela Khanza waktu salah seorang temannya menyinggung Khanza.

 [CLOSING]
Banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dari buku ini. Hidup itu tidak selalu mulus dan bahagia. Ada kalanya hidup membawa kita ke bawah hanya untuk memperlihatkan siapa malaikat berwujud manusia untuk kita. Menurutku, Arsen untuk Ayla, dan Ayla untuk Nimas.

Konfliknya cukup kompleks dan seolah semua berbaur menjadi satu. Bertubi-tubi mengenai si tokoh. Aku jadi kasihan, terutama sama Khanza sahabatnya Nimas. Entah kenapa ketika kejadian yang nggak enak menimpa Nimas, aku sebagai pembaca malah cuek aja. Mungkin karena ambeng banget itu tingkahnya sih Nimas.

Untuk jalan cerita, awalnya sedikit membingungkan, karena fokus pada masalah dua keluarga. Namun, ketika sudah terbiasa jadi nggak masalah lagi sih. Cerita ini termasuk page turner buatku.

Untuk penokohan, aku cukup dibuat bingung siapa sebenarnya tokoh utama dari kisah ini. Namun, setelah kurenungkan sendiri, maka kupilih Nimas sebagai tokoh utamanya. Meski begitu semua tokoh yang ada dan semuanya memegang peranan yang tidak kalah penting. Tuh kan, aku jadi galau lagi!

[REVIEW] My Wedding Dress by Dy Lunaly

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: My Wedding Dress
Pengarang: Dy Lunaly

Penerbit: Bentang Pustaka
Genre: Chicklit

Tebal: 264
Periode baca: 21 - 25 Agustus 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟

[BLURB]
Apa yang lebih mengerikan selain ditinggalkan calon suamimu tepat ketika sudah akan naik altar? Abby pernah merasakannya. Dia paham betul sakitnya.

Abby memutuskan untuk berputar haluan hidup setelah itu. Berhenti bekerja, menutup diri, mengabaikan dunia yang seolah menertawakannya. Ia berusaha menyembuhkan luka. Namun, setahun yang terasa berabad-abad ternyata belum cukup untuk mengobatinya. Sakit itu masih ada, bahkan menguat lebih memilukan.

Lalu, Abby sampai pada keputusan gila. Traveling mengenakan gaun pengantin! Meski tanpa mempelai pria, ia berusaha menikmati tiap detik perjalanannya. Berharap gaun putih itu bisa menyerap semua kesedihannya yang belum tuntas. Mengembalikan hatinya, agar siap untuk menerima cinta yang baru.

[REVIEW]

"Hubungan itu diusahakan dua pihak, nggak bisa kalau cuma satu pihak. Kalau Andre berhenti berusaha dan memilih pergi, itu bukan salah kamu, By." (hal 37)

Sedih, yes? Kisah ini memang diawali oleh kehancuran hati dan hidup Abby yang disebabkan oleh kepergian Andre di hari pernikahan mereka.

Aku kutuk Andre menjadi batu! Entah apa yang melintas di kepalanya sehingga berbuat begitu. Aku berharap misteri itu akan terkuak di tengah cerita nanti.

Setelah usai hubungannya dengan Andre, Abby mencoba untuk keluar dari zona nyamannya. Dia nekad traveling sendiri, dan lebih gilanya lagi, dia berpergian dengan memakai wedding dress-nya! Sayang kan tuh, udah beli mahal-mahal tapi nggak kepake. Way to go, Abby!

"Because happiness is like a kiss, you must share it to enjoy it." (hal 133)

Dalam solo travel-nya, Abby bertemu dengan Wira saat dia ingin menanyakan arah pulang ke hotel.

Keesokan harinya, Wira datang dengan proposal untuk berkeliling Penang bersama Abby, menjadi travelmate-nya. Meski ragu-ragu, Abby menyetujuinya.

Mereka banyak bertukar kisah hidup satu sama lain. Abby dengan gagalnya menikah dengan Andre, sedangkan Wira yang terjebak dengan perasannya pada sahabatnya.

Hari-hari membawa mereka dalam rona bahagia dan hangat, pernah juga saling mendiamkan satu sama lain.

"Perasaan aku biasa aja deh ngelihatin kamunya. Jangan-jangan kamu ya yang pengin aku lihatin dengan cara yang beda? Atau, jangan-jangan kamu naksir aku?" (hal 175)

Nah, mulut usil Abby malah bikin dia galau sendiri dengan jawaban yang dilempar Wira setelahnya. Makanya, kalau ngomong perlu disaring dulu, By. He he he!

Si Abby ini baru saja mengiyakan ajakan Wira untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Singapura, untuk menonton pertunjukan Swan Lake kesukaan Abby. Berhubung orang tuanya ke Jepang dan adiknya extend ke Venesia, Abby meyakinkan dirinya sendiri bahwa itulah alasan dia akhirnya menerima ajakan Wira ke Singapura, selain untuk menonton Swan Lake. Yakin, nih, Abby nggak naksir Wira?

Uh, aku masih mau alasan kenapa Andre kupret itu membatalkan pernikahannya dengan Abby! Cerita Abby dan Wira memang manis pake banget. Tapi aku butuh alasan mengapa Andre bisa sekupret itu! Aku punya tebakan, tapi ah, simpan saja sampai buku ini mengungkapkannya untuk aku.

"Enjoy your life whether it's up and down. Life is always like a rolercoaster. You have the right to be afraid, but try to climb into the front seat, throw your arms in the air, and enjoy the ride. Find the joy in all choices you make. Remember, in the end good girls always win." (hal 244)

Lagi enak-enaknya Abby menikmati waktu bersama Wira, si kupret Andre muncul. Menjelaskan semuanya, tentunya. Membuat Abby merasa hampa, begitu pula aku yang baca.

Entah harus merasa apa saat tahu alasan Andre begitu. Seperti de ja vu. He he he!

Nggak usah pake penasaran apa kata Andre ke Abby. Dia hanya berpesan supaya Abby juga bisa bahagia seperti dia berbahagia dengan hidupnya sekarang. Sekali kupret, akan tetap kupret ya, Dre!

Kelanjutan ceritanya Abby dan Wira jadi gimana ya setelah Abby bertemu dengan Andre dan kejujurannya? Silakan kalian baca sendiri ya! Pokoknya dijamin senyum-senyum dan mimpi indah 😁