[BOOK INFO] Judul: My Wedding Dress Pengarang: Dy Lunaly Penerbit: Bentang Pustaka Genre: Chicklit Tebal: 264 Periode baca: 21 - 25 Agustus 2017 Ratings: 🌟🌟🌟🌟 |
[BLURB]
Apa yang lebih mengerikan selain ditinggalkan calon suamimu tepat ketika sudah akan naik altar? Abby pernah merasakannya. Dia paham betul sakitnya.
Abby memutuskan untuk berputar haluan hidup setelah itu. Berhenti bekerja, menutup diri, mengabaikan dunia yang seolah menertawakannya. Ia berusaha menyembuhkan luka. Namun, setahun yang terasa berabad-abad ternyata belum cukup untuk mengobatinya. Sakit itu masih ada, bahkan menguat lebih memilukan.
Lalu, Abby sampai pada keputusan gila. Traveling mengenakan gaun pengantin! Meski tanpa mempelai pria, ia berusaha menikmati tiap detik perjalanannya. Berharap gaun putih itu bisa menyerap semua kesedihannya yang belum tuntas. Mengembalikan hatinya, agar siap untuk menerima cinta yang baru.
Apa yang lebih mengerikan selain ditinggalkan calon suamimu tepat ketika sudah akan naik altar? Abby pernah merasakannya. Dia paham betul sakitnya.
Abby memutuskan untuk berputar haluan hidup setelah itu. Berhenti bekerja, menutup diri, mengabaikan dunia yang seolah menertawakannya. Ia berusaha menyembuhkan luka. Namun, setahun yang terasa berabad-abad ternyata belum cukup untuk mengobatinya. Sakit itu masih ada, bahkan menguat lebih memilukan.
Lalu, Abby sampai pada keputusan gila. Traveling mengenakan gaun pengantin! Meski tanpa mempelai pria, ia berusaha menikmati tiap detik perjalanannya. Berharap gaun putih itu bisa menyerap semua kesedihannya yang belum tuntas. Mengembalikan hatinya, agar siap untuk menerima cinta yang baru.
[REVIEW]
"Hubungan itu
diusahakan dua pihak, nggak bisa kalau cuma satu pihak. Kalau Andre berhenti
berusaha dan memilih pergi, itu bukan salah kamu, By." (hal 37)
Sedih, yes? Kisah
ini memang diawali oleh kehancuran hati dan hidup Abby yang disebabkan oleh
kepergian Andre di hari pernikahan mereka.
Aku kutuk Andre menjadi batu! Entah apa yang melintas di kepalanya sehingga berbuat begitu. Aku berharap misteri itu akan terkuak di tengah cerita nanti.
Setelah usai hubungannya dengan Andre, Abby mencoba untuk keluar dari zona nyamannya. Dia nekad traveling sendiri, dan lebih gilanya lagi, dia berpergian dengan memakai wedding dress-nya! Sayang kan tuh, udah beli mahal-mahal tapi nggak kepake. Way to go, Abby!
Aku kutuk Andre menjadi batu! Entah apa yang melintas di kepalanya sehingga berbuat begitu. Aku berharap misteri itu akan terkuak di tengah cerita nanti.
Setelah usai hubungannya dengan Andre, Abby mencoba untuk keluar dari zona nyamannya. Dia nekad traveling sendiri, dan lebih gilanya lagi, dia berpergian dengan memakai wedding dress-nya! Sayang kan tuh, udah beli mahal-mahal tapi nggak kepake. Way to go, Abby!
"Because
happiness is like a kiss, you must share it to enjoy it." (hal 133)
Dalam solo travel-nya,
Abby bertemu dengan Wira saat dia ingin menanyakan arah pulang ke hotel.
Keesokan harinya, Wira datang dengan proposal untuk berkeliling Penang bersama Abby, menjadi travelmate-nya. Meski ragu-ragu, Abby menyetujuinya.
Mereka banyak bertukar kisah hidup satu sama lain. Abby dengan gagalnya menikah dengan Andre, sedangkan Wira yang terjebak dengan perasannya pada sahabatnya.
Hari-hari membawa mereka dalam rona bahagia dan hangat, pernah juga saling mendiamkan satu sama lain.
Keesokan harinya, Wira datang dengan proposal untuk berkeliling Penang bersama Abby, menjadi travelmate-nya. Meski ragu-ragu, Abby menyetujuinya.
Mereka banyak bertukar kisah hidup satu sama lain. Abby dengan gagalnya menikah dengan Andre, sedangkan Wira yang terjebak dengan perasannya pada sahabatnya.
Hari-hari membawa mereka dalam rona bahagia dan hangat, pernah juga saling mendiamkan satu sama lain.
"Perasaan aku
biasa aja deh ngelihatin kamunya. Jangan-jangan kamu ya yang pengin aku lihatin
dengan cara yang beda? Atau, jangan-jangan kamu naksir aku?" (hal 175)
Nah, mulut usil Abby malah bikin dia galau sendiri dengan jawaban yang dilempar Wira setelahnya. Makanya, kalau ngomong perlu disaring dulu, By. He he he!
Si Abby ini baru saja mengiyakan ajakan Wira untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Singapura, untuk menonton pertunjukan Swan Lake kesukaan Abby. Berhubung orang tuanya ke Jepang dan adiknya extend ke Venesia, Abby meyakinkan dirinya sendiri bahwa itulah alasan dia akhirnya menerima ajakan Wira ke Singapura, selain untuk menonton Swan Lake. Yakin, nih, Abby nggak naksir Wira?
Uh, aku masih mau alasan kenapa Andre kupret itu membatalkan pernikahannya dengan Abby! Cerita Abby dan Wira memang manis pake banget. Tapi aku butuh alasan mengapa Andre bisa sekupret itu! Aku punya tebakan, tapi ah, simpan saja sampai buku ini mengungkapkannya untuk aku.
"Enjoy your life whether it's up and down.
Life is always like a rolercoaster. You have the right to be afraid, but try to
climb into the front seat, throw your arms in the air, and enjoy the ride. Find
the joy in all choices you make. Remember, in the end good girls always win."
(hal 244)
Lagi enak-enaknya Abby menikmati waktu bersama Wira, si
kupret Andre muncul. Menjelaskan semuanya, tentunya. Membuat Abby merasa hampa,
begitu pula aku yang baca.
Entah harus merasa apa saat tahu alasan Andre begitu. Seperti de ja vu. He he he!
Nggak usah pake penasaran apa kata Andre ke Abby. Dia hanya berpesan supaya Abby juga bisa bahagia seperti dia berbahagia dengan hidupnya sekarang. Sekali kupret, akan tetap kupret ya, Dre!
Kelanjutan ceritanya Abby dan Wira jadi gimana ya setelah Abby bertemu dengan Andre dan kejujurannya? Silakan kalian baca sendiri ya! Pokoknya dijamin senyum-senyum dan mimpi indah 😁
Entah harus merasa apa saat tahu alasan Andre begitu. Seperti de ja vu. He he he!
Nggak usah pake penasaran apa kata Andre ke Abby. Dia hanya berpesan supaya Abby juga bisa bahagia seperti dia berbahagia dengan hidupnya sekarang. Sekali kupret, akan tetap kupret ya, Dre!
Kelanjutan ceritanya Abby dan Wira jadi gimana ya setelah Abby bertemu dengan Andre dan kejujurannya? Silakan kalian baca sendiri ya! Pokoknya dijamin senyum-senyum dan mimpi indah 😁
No comments:
Post a Comment