Instagram Posts

Tuesday, October 9, 2018

[GIVEAWAY] Black Leather Jacket by Aditia Yudis & Ifnur Hikmah

October 09, 2018 6 Comments

Selamat malam semuanya! Sesuai dengan janjiku, aku akan membuka Giveaway untuk 1 (satu) eksemplar buku Black Leather Jacket ini.

Caranya mudah, silakan disimak:
1. Tinggalkan komen berisi nama, usia, dan domisili di kolom komentar postingan blog ini
2. Repost banner GA yang aku posting di akun Instagram-ku (@beingacid) sebagai tanda keikutsertaan. Jangan lupa follow juga akunnya.
3. Jawab pertanyaan sederhana ini sebagai caption repost-nya: "Genre cerita apa yang paling kamu sukai dan berikan alasannya." Gunakan #GABLJBeingacid, tag 3 teman kamu untuk ikutan
4. Giveaway berlangsung tanggal 9 - 15 Oktober 2018, pengumuman pemenang tanggal 16 Oktober 2018.

Semoga beruntung!

[REVIEW] Black Leather Jacket by Aditia Yudis & Ifnur Hikmah

October 09, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Black Leather Jacket
Penerbit: Twigora
Genre: Romance
Halaman: 364
Ratings: 🌟🌟🌟🌟 (4.0 / 5.0)

[BLURB]

SETIAP CINTA BUTUH REVISI

Laura tak punya alasan untuk menyukai Aidan. Pertama, novel debut lelaki itu kini mengalahkan novel-novel Laura di rak best seller. Kedua, foto Aidan yang terpampang besar di sampul belakang novelnya semakin mempertajam kecurigaan Laura: lelaki itu hanya penulis romance (genre yang dibencinya!) bermodal tampang. Jadi, maaf deh kalau dia merasa keberatan ketika Laura dipasangkan dengan Aidan untuk proyek novel selanjutnya. Tahu apa lelaki itu soal menulis novel berkualitas?

Semakin jauh mengenal Aidan, Laura tahu bahwa lelaki itu punya pengetahuan luas tentang thriller, genre cerita favorit Laura. Aidan bahkan hafal kutipan-kutipan Agatha Christie! Sedikit demi sedikit Laura membangun respek tersendiri untuk Aidan—dan belakangan tanpa dia sadari… cinta.

Tapi sebelum Laura berhasil membuat Aidan tahu tentang perasaannya, lelaki itu menghilang. Membiarkan proyek menulis mereka terbengkalai begitu saja—seolah tak ada artinya. Alih-alih marah, Laura merasa sangat kecewa dengan sikapnya itu. You’re breaking my heart, Aidan, and the saddest part is… you don’t even know about it.


[REVIEW]
Setelah baca hasil wawancara dengan para penulis lalu membaca lagi kisah Aidan dan Laura, aku menemukan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang lebih meresap dibandingkan kali sebelumnya. Kisah ini merupakan dunia yang juga dekat denganku sebagai pembaca sekaligus hobi menulis.

Sebagai pembaca, aku merasa dipuaskan dengan bagaimana proses kreatif yang ada di balik sebuah kisah, baik dari yang diungkapkan oleh penulis di postingan wawancara dengan mereka, maupun dari yang dijabarkan di dalam cerita ini.

Aku suka penjabaran kalimat yang tegas dan tidak bertele-tele. Aku merasa temponya tepat dan bisa menyampaikan apa yang ingin disampaikan dengan pas. Walaupun cerita ini termasuk cukup panjang, tapi aku tidak merasakan efek itu karena potongan kalimat yang padat. Walaupun kalau dipikir-pikir, kadang penjelasan berbelit-belit untuk menjelaskan karakter Laura yang rumit, well, setidaknya lebih rumit daripada kesederhanaan karakter Aidan. Lucunya lagi, ternyata dalam kesederhanaan karakter Aidan, dia juga punya sebuah kerumitan dalam hidupnya.

Selain tempo cerita, aku juga banyak menemukan kutipan-kutipan bernada nasihat dan semangat yang terselip dalam lembaran buku ini. Kutipan itu mungkin bukan ditujukan pada orang pada umumnya, karena berada di sekitar dunia menulis, tapi tetap bisa diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari, apa pun profesi kita.

Intinya, ada banyak hal yang membuatku terlarut dalam cerita ini. Karakter Laura yang punya pemikiran tertutup pada kisah-kisah roman bisa dipahami. Dia bahkan menganggap bahwa kisah cinta atau rimansa itu tidak sesederhana itu. Padahal sebenarnya dialah yang terlalu tenggelam dalam kusutnya benang cerita misteri yang dia geluti.

Aku suka karakter Mya, sang editor Laura yang menantangnya menambahkan sesuatu pada cerita Laura untuk membuatnya lebih 'manusiawi'. Di luar dia menantang Laura, aku merasa dia juga memberikan tantangan pada dirinya untuk berani merambah zona yang belum pernah dia sentuh sebelumnya.

[CLOSING]
Aku merekomendasikan cerita ini untuk para pembaca yang ingin menikmati cerita romans dengan gaya yang sedikit berbeda. Sama seperti romansa juga merupakan bumbu yang baik ke dalam sebuah cerita thriller, nyatanya, sedikit kilasan tentang thriller bisa menjadi bumbu yang sangat menyenangkan dalam sebuah kisah romansa Black Leather Jacket ini.

Akhir kata, aku mengucapkan terima kasih untuk Penerbit Twigora dan para kakak penulis Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah, yang telah mengizinkan aku membaca dan mengulas buku ini. Kisah yang kalian ramu dengan kerja kerja dan totalitas, benar-benar membuatku menikmatinya.

Ah, sebelum lupa, aku sekalian mau menyerahkan photo challenge-nya. Meskipun a yang kupakai bukan berwarna hitam, apalagi berbahan kulit, posenya cukup gemas jika disandingkan dengan model yang ada di sampul buku ini (ngarep banget ya....).

Foto ini diambil di sebuah rumah makan, jadi mohon maklumi kalau ada gambar hati segede gaban untuk menutupi pelangan lain yang kebetulan juga lagi makan di restoran itu.

Terakhir, untuk para teman pembaca yang penasaran dengan buku ini, kalian memiliki peluang untuk mendapatkan buku ini secara gratis. Nantikan postingan Giveway buku ini di blog-ku dan akun Instagram-ku.

Sunday, October 7, 2018

[BLOG TOUR] Black Leather Jacket by Aditya Yudis & Ifnur Hikmah: ASK THE AUTHOR

October 07, 2018 0 Comments


Selamat malam!
Setelah sekian lama aku nggak upload blog ini, akhirnya aku punya kesempatan untuk meng-upload-nya lagi dengan membahas sebuah buku yang berjudul Black Leather Jacket karya Kak Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah, yang diterbitkan oleh Twigora.

Sebelumnya, aku mengucapkan terima kasih pada penerbit serta penulis untuk kesempatan yang berharga ini. Sebelum aku membahas lebih jauh tentang buku ini, aku akan membagikan hasil tanya jawabku dengan 2 (dua) kakak penulis cerita ini.

Bagaimana awalnya bisa menulis bersama?
Kami kenal di sebuah komunitas menulis, kemudian sering kumpul, sering ketemu, sering ngobrol. Dari situ, tercetus ide yang digodok bersama, akhirnya nulis bareng deh. Sebenernya detailnya sendiri aku enggak terlalu ingat gimana. Hehe.

Cerita ini mengangkat tokoh utama yang berprofesi sebagai penulis. Adakah alasan khusus mengambil profesi ini?
Justru enggak ada alasan khusus, alasan mengambil profesi penulis malah begitu sederhana: karena itu dunia yang dekat dengan kami berdua. Akan tetapi, dalam proses penulisan sendiri, itu justru jadi tantangan terberat karena dunia yang kami anggap sudah kami kenal dengan baik, ternyata menampakkan wajah-wajah yang harus kami kulik lebih dalam lagi. Apalagi, teman-teman sesama penulis juga bakalan kritis kalau 'dunia kepenulisan' yang kami sajikan jauh dari kenyataan.

Boleh tahu bagaimana bisa mengatur tempo tulisan sehingga bisa menimbulkan kesan tegas, cepat, jelas, tapi masih enak dibaca?
Aku dan Ifnur sama-sama mengontrol tulisan satu sama lain. Kalau dia merasa tempatku ada kekurangan, bisa langsung dia perbaiki, dan itu sama dengan aku terhadap tulisan bagiannya.

Biasanya penulis membaca beberapa buku atau artikel untuk dijadikan referensi dan riset untuk menulis, baik itu buku fiksi maupun non-fiksi. Apakah Kakak berdua melakukannya? Atau melakukan hal lain sebagai sumber riset?
Untuk novel ini kami sama-sama belajar tentang Agatha Christie. Nama besarnya memang sudah didengar oleh siapa saja, tapi kami berdua bukan penggemar berat beliau. Jadi, untuk mendalami karakter Laura, aku dan Ifnur harus mau baca novel-nove Agatha Christie. Kalau riset yang lain, adalah mencari buku-buku yang cocok dan mewakili karakter Aidan serta Laura. Aku suka pertanyaan ini, terima kasih!


Wah, senangnya bisa mengetahui proses kreatif dari pembentukan sebuah novel. Untuk kalian yang mau tahu lebih banyak, kalian bisa mengikuti rangkaian blogtour pada jadwal yang aku cantumkan di bawah. Silakan berkeliling!

19 – 21 SEPTEMBER 2018 : SEFFI SOFFI
Url blog : http://seffisoffi.blogspot.com

22 – 24 SEPTEMBER 2018 : ATHAYA
Url Blog: http://theboochconsultant.blogspot.co.id/

25 – 27 SEPTEMBER 2018 : GABRIELLA HALIM
URL blog : http://whatsgabyread.blogspot.com

28 – 30 SEPTEMBER 2018 : ILMI FADILLAH
Url Blog: http://ilmifadillah.blogspot.com

1 – 3 OKTOBER 2018 : NATHALIA DP
URL Blog: http://nathaliabookshelf.blogspot.com

4 – 6 OKTOBER 2018 : NOLA
Url blog: http://canolareads.wordpress.com

7 – 9 OKTOBER 2018 : ASTRID CITRALOKAM
Url Blog:  http://dateabook.blogspot.co.id.

10 – 12 OKTOBER 2018 : PUTU RINI CIPTA RAHAYU
URL Blog : http://rinspiration95.blogspot.com

13 – 15 OKTOBER 2018 : ASRI RAHAYU MS
URL Blog: www.peekthebook.com

16 – 18 OKTOBER 2018 : ADYTA DHEA PURBAYA

Blog : http://adytapurbaya.blogspot.com



Sebagai penutup untuk postingan hari ini, silakan simak profil kedua penulis.


ADITIA YUDIS
Lahir dan menetap di Lampung. Mulai menulis sejak tahun 2009 dan terus belajar hingga sekarang. Penulis favoritnya adalah Ahmad Tohari, Umar Kayam, dan Ted Chiang. Sejak tahun 2010 sudah beberapa bukunya yang diterbitkan, antara lain novel adaptasi skenario 7 Misi Rahasia Sophie (2014),Time After Time (2015),Senandika Prisma(2016), dan Potret (2017).
IG/Twitter: @adit_adit.

IFNUR HIKMAH
Pembaca di pagi hari, editor di siang hari, penulis di malam hari. Menetap di Jakarta dan berkutat dengan kehidupan remaja sepanjang hari karena tuntutan pekerjaan. Menulis agar tetap waras karena butuh menuangkan isi kepala ke dalam tulisan. Sejak 2013 sudah menerbitkan beberapa buku, di antaranya Mendekap Rasa (2013), Do Rio Com Amor (2015), Reborn (2016). Impian terbesar: interview Michelle Obama.
Instagram/Twitter: @ifnurhikmah/@iiphche