Instagram Posts

Thursday, October 26, 2017

[REVIEW] Winter in Tokyo by Ilana Tan

[BOOK INFO]
Judul: Winter in Tokyo
Pengarang:Ilana Tan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre Chicklit
Tebal: 313 halaman
Periode baca: 24 - 26 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Tetangga baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang yang baik, menyenangkan, dan bisa diandalkan. Perlahan-lahan---mungkin sejak malam Natal itu---aku mulai memandangnya dengan cara yang berbeda. Dan sejak itu pula rasanya sulit membayangkan hidup tanpa dia.
---Keiko tentang Kazuto


Sejak awal aku sudah merasa ada sesuatu yang menari dari Ishida Keiko. Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila dia ada. Saat ini di dalam hatinya masih ada seseorang yang ditunggunya. Cinta pertamanya. Kuharap dia bisa berhenti memikirkan orang itu dan mulai melihatku. Karena hidup tanpa dirinya sama sekali bukan hidup.
---Kazuto tentang Keiko


Mereka pertama kali bertemu di awal musim dingin di Tokyo. Selama sebulan bersama, perasaan baru pun mulai terbentuk. Lalu segalanya berubah ketika suatu hari salah seorang dari mereka terbangun dan sama sekali tidak mengingat semua yang terjadi selama sebulan terakhir, termasuk orang yang tadinya sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya.


[REVIEW]
"Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap?" (hal 68)


Cerita ini berlatar di Tokyo, Jepang. Aku suka dengan latarnya plus juga suka dengan suasana musim dingin. Aku berpikir itu musim yang paling romantis.



Cerita ini tentang Keiko seorang wanita berdarah campuran Indonesia dan Jepang, bertemu dengan seorang pemuda bernama Kazuto yang baru pindah dari New York ke Tokyo. Mereka menjadi tetangga satu gedung apartemen. Entah mengapa, aku merasa Kazuto ini agak flirty ke Keiko. Atau mungkin itu hanya gaya berteman Kazuto yang terbawa dari New York.

Kazuto jelas melarikan diri dari sesuatu di New York. Sementara Keiko masih menyimpan satu nama dalam hatinya yang membuat dia kebal terhadap perasaan orang lain padanya.

Hubungan antara Keiko dan Kazuto bertambah akrab. Memang Kazuto merasakan perasaan yang spesial kepada Keiko. Meskipun demikian, lelaki itu tidak kunjung berani menyatakan perasaannya.



Selain itu, pertemuan kembali Keiko dengan cinta pertamanya, Akira, membuat fokus gadis itu terpecah. Dia menyukai kebersamaannya dengan Kazuto. Pun demikian hubungannya dengan Akira terasa mimpi yang terwujud setelah menunggu 13 tahun. Hal itu membuat Kazuto tidak ingin menunggu lagi.

"Kau bisa melupakannya," tanya Kazuto tegas sambil menatap lurus ke dalam mata Keiko yang bingung, "dan mulai benar-benar ... benar-benar melihatku?" (hal 138)


Kalimat itu merupakan awal kisah cinta mereka sesungguhnya. Karena selang beberapa jam, ingatan Kazuto direnggut karena pemukulan pada dirinya. Sedangkan, sesuatu dalam hati Keiko bertumbuh dengan subur kepada Kazuto. Gadis itu menyadari perasaannya pada Kazuto.



Simpang rasa yang sangat menyakitkan! Belum lagi, kehadiran Yuri, wanita yang disukai Kazuto, di Tokyo yang membuat segalanya semakin rumit.

[CLOSING]
Ceritanya bikin penasaran buangeet dan bikin nggak bisa berhenti baca!Tadinya kupikir 4 kali upload review di IG terlalu sedikit karena biasanya 5 kali, dan jumlah halaman pun lebih dari 300. Nyatanya, cerita ini bisa bikin aku duduk manis sambil menunggu jam pergi kerja, dibaca sepanjang perjalanan ke kantor dan pulang kantor, lanjut lagi di kamar setelah beres-beres. Addictive!

Yang mungkin buatku menarik adalah latarnya yang di Jepang. Itu destinasi terakhir yang aku kunjungi dan bener-bener bisa membayangkan adegan-adegannya lebih real. Ditambah juga aku lumayan akrab dengan kisah cinta Jepang (dulunya doyan komik serial cantik), jadi, mudah sekali terhanyut di dalamnya.

Di tengah cerita memang agak bikin gemas dan nyesek, tapi aku paham alasannya mengapa begitu. Aku nggak menangis baca cerita ini meski beberapa orang bilang cerita ini sedih. Namun, buatku, cerita ini manis kok. Suka!

Empat bintang buat buku ini. Satu bintang aku ambil karena sepertinya belum cukup kuat untuk membuatku kepengen baca buku lain dari seri ini. By the way, ini buku kedua dari seri ini yang kubaca. Yang pertama adalah yang di Seoul. Again, manis, tapi kurang bikin candu sampai tahap autobuy.

No comments:

Post a Comment