Instagram Posts

Tuesday, October 9, 2018

[REVIEW] Black Leather Jacket by Aditia Yudis & Ifnur Hikmah

[BOOK INFO]
Judul: Black Leather Jacket
Penerbit: Twigora
Genre: Romance
Halaman: 364
Ratings: 🌟🌟🌟🌟 (4.0 / 5.0)

[BLURB]

SETIAP CINTA BUTUH REVISI

Laura tak punya alasan untuk menyukai Aidan. Pertama, novel debut lelaki itu kini mengalahkan novel-novel Laura di rak best seller. Kedua, foto Aidan yang terpampang besar di sampul belakang novelnya semakin mempertajam kecurigaan Laura: lelaki itu hanya penulis romance (genre yang dibencinya!) bermodal tampang. Jadi, maaf deh kalau dia merasa keberatan ketika Laura dipasangkan dengan Aidan untuk proyek novel selanjutnya. Tahu apa lelaki itu soal menulis novel berkualitas?

Semakin jauh mengenal Aidan, Laura tahu bahwa lelaki itu punya pengetahuan luas tentang thriller, genre cerita favorit Laura. Aidan bahkan hafal kutipan-kutipan Agatha Christie! Sedikit demi sedikit Laura membangun respek tersendiri untuk Aidan—dan belakangan tanpa dia sadari… cinta.

Tapi sebelum Laura berhasil membuat Aidan tahu tentang perasaannya, lelaki itu menghilang. Membiarkan proyek menulis mereka terbengkalai begitu saja—seolah tak ada artinya. Alih-alih marah, Laura merasa sangat kecewa dengan sikapnya itu. You’re breaking my heart, Aidan, and the saddest part is… you don’t even know about it.


[REVIEW]
Setelah baca hasil wawancara dengan para penulis lalu membaca lagi kisah Aidan dan Laura, aku menemukan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang lebih meresap dibandingkan kali sebelumnya. Kisah ini merupakan dunia yang juga dekat denganku sebagai pembaca sekaligus hobi menulis.

Sebagai pembaca, aku merasa dipuaskan dengan bagaimana proses kreatif yang ada di balik sebuah kisah, baik dari yang diungkapkan oleh penulis di postingan wawancara dengan mereka, maupun dari yang dijabarkan di dalam cerita ini.

Aku suka penjabaran kalimat yang tegas dan tidak bertele-tele. Aku merasa temponya tepat dan bisa menyampaikan apa yang ingin disampaikan dengan pas. Walaupun cerita ini termasuk cukup panjang, tapi aku tidak merasakan efek itu karena potongan kalimat yang padat. Walaupun kalau dipikir-pikir, kadang penjelasan berbelit-belit untuk menjelaskan karakter Laura yang rumit, well, setidaknya lebih rumit daripada kesederhanaan karakter Aidan. Lucunya lagi, ternyata dalam kesederhanaan karakter Aidan, dia juga punya sebuah kerumitan dalam hidupnya.

Selain tempo cerita, aku juga banyak menemukan kutipan-kutipan bernada nasihat dan semangat yang terselip dalam lembaran buku ini. Kutipan itu mungkin bukan ditujukan pada orang pada umumnya, karena berada di sekitar dunia menulis, tapi tetap bisa diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari, apa pun profesi kita.

Intinya, ada banyak hal yang membuatku terlarut dalam cerita ini. Karakter Laura yang punya pemikiran tertutup pada kisah-kisah roman bisa dipahami. Dia bahkan menganggap bahwa kisah cinta atau rimansa itu tidak sesederhana itu. Padahal sebenarnya dialah yang terlalu tenggelam dalam kusutnya benang cerita misteri yang dia geluti.

Aku suka karakter Mya, sang editor Laura yang menantangnya menambahkan sesuatu pada cerita Laura untuk membuatnya lebih 'manusiawi'. Di luar dia menantang Laura, aku merasa dia juga memberikan tantangan pada dirinya untuk berani merambah zona yang belum pernah dia sentuh sebelumnya.

[CLOSING]
Aku merekomendasikan cerita ini untuk para pembaca yang ingin menikmati cerita romans dengan gaya yang sedikit berbeda. Sama seperti romansa juga merupakan bumbu yang baik ke dalam sebuah cerita thriller, nyatanya, sedikit kilasan tentang thriller bisa menjadi bumbu yang sangat menyenangkan dalam sebuah kisah romansa Black Leather Jacket ini.

Akhir kata, aku mengucapkan terima kasih untuk Penerbit Twigora dan para kakak penulis Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah, yang telah mengizinkan aku membaca dan mengulas buku ini. Kisah yang kalian ramu dengan kerja kerja dan totalitas, benar-benar membuatku menikmatinya.

Ah, sebelum lupa, aku sekalian mau menyerahkan photo challenge-nya. Meskipun a yang kupakai bukan berwarna hitam, apalagi berbahan kulit, posenya cukup gemas jika disandingkan dengan model yang ada di sampul buku ini (ngarep banget ya....).

Foto ini diambil di sebuah rumah makan, jadi mohon maklumi kalau ada gambar hati segede gaban untuk menutupi pelangan lain yang kebetulan juga lagi makan di restoran itu.

Terakhir, untuk para teman pembaca yang penasaran dengan buku ini, kalian memiliki peluang untuk mendapatkan buku ini secara gratis. Nantikan postingan Giveway buku ini di blog-ku dan akun Instagram-ku.

No comments:

Post a Comment