Instagram Posts

Showing posts with label Dy Lunaly. Show all posts
Showing posts with label Dy Lunaly. Show all posts

Sunday, February 11, 2018

[REVIEW] The Perfect Charm by Dy Lunaly

February 11, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: The Perfect Charm
 Pengarang: Dy Lunaly
Penerbit: Histeria 
Genre: Chicklit
Halaman: 436
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Dewasa berarti terpaksa meninggalkan kenyamanan yang memabukkan dan berkenalan dengan kesedihan serta ketidaksempurnaan.

Dhe memiliki kehidupan yang sempurna. Menawan, mapan, berprestasi, dan terkenal. Tidak ada yang menyangka di balik itu semua Dhe menyimpabn sebuah rahasia yang menjadi alasan dia membentengi diri dari cinta. Sejak itu Dhe memutuskan untuk melupakan cinta, apalagi pernikahan.


Hingga dia bertemu Satria.


[REVIEW]
Di awal cerita aku berkenalan dengan Dhe yang tidak suka perayaan hari ulang tahunnya. Sama banget kayak aku, walaupun alasan di baliknya nggak sama. Kalau aku karena emang udah nggak excited lihat angka di lilin yang makin tahun makin tinggi 😂. Dhe ini sepertinya menyimpan sesuatu tentang hari spesialnya itu sampai dia ingin hari itu bisa berlalu lebih cepat dari biasanya.

Benar saja dugaannya. Mimpi buruk memang selalu terjadi pada hari ulang tahunnya. Alena, kakaknya, selalu mencuri momen itu untuk mengabarkan berita yang lebih menyenangkan daripada merayakan hari ulang tahun Dhe. Tidak heran kalau banyak yang tidak mengingat bahwa perayaan itu sebenarnya untuk Dhe.


Dhe menghilang dari pesta itu bersama sepupunya, Ahsan.


Dhe ini menyimpan sesuatu tentang masa lalunya. Masa lalu yang tidak hanya membuat dia begitu malas pulang. Bukan hanya sekedar Alena yang selalu mencuri momen. Lagipula Dhe tidak suka menjadi pusat perhatian keluarga.

Namun, tahun ini benar-benar berbeda. Ini tahun terparahnya. Di pesta ulang tahunnya, Alena mengumumkan bahwa dia sedang mengandung. Dan itu sangat memukul Dhe.


Dhe bertemu dengan Satria untuk pertama kalinya di meeting pertamanya dengan klien baru, Julia. Julia yang juga pengemar perhiasan rancangan Dhe, memintanya untuk menjadi perancang perhiasan pernikahannya. Saat itu Satria bukannya ikut diskusi malah sibuk foto-foto makanan. Saat itulah, Dhe merasakan sesuatu yang sudah lama tidak dia rasakan ke seorang lelaki.

Mati-matian Dhe menahan perasaannya karena dia sama sekali tidak ingin tersakiti lagi untuk kesekian kalinya. Walaupun mencoba menjauh, Satria tidak berpikiran sama. Di suatu ketika saat mengantar Dhe pulang, dia mencium Dhe, yang juga dibalas oleh Dhe. Setelah itu hubungan mereka seperti main petak umpet. Dhe menjauh, dan Satria selalu cari alasan menemui Dhe.


Meski saling suka, Dhe merasa hubungan mereka tidak ada harapan. Dia harus menjauh dari Satria. Ada sesuatu dengan Dhe sehingga dia memutuskan begitu.


[CLOSING]
Ini buku pertama di tahun 2018 yang membuatku meneteskan air mata saat membacanya. Tidak ada niatan untuk nangis sebenernya. Mungkin karena aku lagi PMS aja. Ngeles mulu kerjaannya. Hehe!

Sudah pasti kalau ada yang berhasil bikin aku nangis, berarti cerita ini benar-benar mengaduk-aduk emosi. Meskipun di beberapa bagian, bahkan sampai akhir, aku ingin banget jedukin kepalanya Dhe ke tembok karena pemikiran dia yang sangat sempit. Ada sedikit pendapat pribadi kalau si Dhe ini sama sekali nggak ngerti caranya bersyukur. Tapi, hei, bukankah kadang diri kita juga seperti itu?

Cerita ini tidak melulu tentang kisah cinta Dhe dan Satria. Ada juga konflik keluarga yang cukup kental yang diangkat dalam kisah ini. Tentang pentingnya dukungan keluarga, peran keluarga, dan masalah-masalah yang ada di dalam sebuah keluarga. Tapi menurutku sih, semua masalah itu diperburuk oleh pikiran-pikiran yang tersimpan di masing-masing pribadi. Tanpa tahu setiap keputusan di balik pemikiran itu bisa melahirkan pemikiran berbeda dari yang dikehendaki.

Pokoknya, setiap hal yang terjadi di dalam kisah ini benar-benar real dalam kehidupan sehari-hari dan aku bisa sangat relate dengan semua frame kejadiannya.

Sebenarnya, aku kurang suka dengan alur yang begitu sangat lambat untuk cerita ini. Tapi mungkin dengan begitu, aku bisa lebih dalam masuk ke dalam isi kepala dan perasaan Dhe, dan akhirnya berhasil membuat aku menangis dan memberikan empat bintang untuk buku ini. 

Tuesday, September 19, 2017

[REVIEW] My Wedding Dress by Dy Lunaly

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: My Wedding Dress
Pengarang: Dy Lunaly

Penerbit: Bentang Pustaka
Genre: Chicklit

Tebal: 264
Periode baca: 21 - 25 Agustus 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟

[BLURB]
Apa yang lebih mengerikan selain ditinggalkan calon suamimu tepat ketika sudah akan naik altar? Abby pernah merasakannya. Dia paham betul sakitnya.

Abby memutuskan untuk berputar haluan hidup setelah itu. Berhenti bekerja, menutup diri, mengabaikan dunia yang seolah menertawakannya. Ia berusaha menyembuhkan luka. Namun, setahun yang terasa berabad-abad ternyata belum cukup untuk mengobatinya. Sakit itu masih ada, bahkan menguat lebih memilukan.

Lalu, Abby sampai pada keputusan gila. Traveling mengenakan gaun pengantin! Meski tanpa mempelai pria, ia berusaha menikmati tiap detik perjalanannya. Berharap gaun putih itu bisa menyerap semua kesedihannya yang belum tuntas. Mengembalikan hatinya, agar siap untuk menerima cinta yang baru.

[REVIEW]

"Hubungan itu diusahakan dua pihak, nggak bisa kalau cuma satu pihak. Kalau Andre berhenti berusaha dan memilih pergi, itu bukan salah kamu, By." (hal 37)

Sedih, yes? Kisah ini memang diawali oleh kehancuran hati dan hidup Abby yang disebabkan oleh kepergian Andre di hari pernikahan mereka.

Aku kutuk Andre menjadi batu! Entah apa yang melintas di kepalanya sehingga berbuat begitu. Aku berharap misteri itu akan terkuak di tengah cerita nanti.

Setelah usai hubungannya dengan Andre, Abby mencoba untuk keluar dari zona nyamannya. Dia nekad traveling sendiri, dan lebih gilanya lagi, dia berpergian dengan memakai wedding dress-nya! Sayang kan tuh, udah beli mahal-mahal tapi nggak kepake. Way to go, Abby!

"Because happiness is like a kiss, you must share it to enjoy it." (hal 133)

Dalam solo travel-nya, Abby bertemu dengan Wira saat dia ingin menanyakan arah pulang ke hotel.

Keesokan harinya, Wira datang dengan proposal untuk berkeliling Penang bersama Abby, menjadi travelmate-nya. Meski ragu-ragu, Abby menyetujuinya.

Mereka banyak bertukar kisah hidup satu sama lain. Abby dengan gagalnya menikah dengan Andre, sedangkan Wira yang terjebak dengan perasannya pada sahabatnya.

Hari-hari membawa mereka dalam rona bahagia dan hangat, pernah juga saling mendiamkan satu sama lain.

"Perasaan aku biasa aja deh ngelihatin kamunya. Jangan-jangan kamu ya yang pengin aku lihatin dengan cara yang beda? Atau, jangan-jangan kamu naksir aku?" (hal 175)

Nah, mulut usil Abby malah bikin dia galau sendiri dengan jawaban yang dilempar Wira setelahnya. Makanya, kalau ngomong perlu disaring dulu, By. He he he!

Si Abby ini baru saja mengiyakan ajakan Wira untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Singapura, untuk menonton pertunjukan Swan Lake kesukaan Abby. Berhubung orang tuanya ke Jepang dan adiknya extend ke Venesia, Abby meyakinkan dirinya sendiri bahwa itulah alasan dia akhirnya menerima ajakan Wira ke Singapura, selain untuk menonton Swan Lake. Yakin, nih, Abby nggak naksir Wira?

Uh, aku masih mau alasan kenapa Andre kupret itu membatalkan pernikahannya dengan Abby! Cerita Abby dan Wira memang manis pake banget. Tapi aku butuh alasan mengapa Andre bisa sekupret itu! Aku punya tebakan, tapi ah, simpan saja sampai buku ini mengungkapkannya untuk aku.

"Enjoy your life whether it's up and down. Life is always like a rolercoaster. You have the right to be afraid, but try to climb into the front seat, throw your arms in the air, and enjoy the ride. Find the joy in all choices you make. Remember, in the end good girls always win." (hal 244)

Lagi enak-enaknya Abby menikmati waktu bersama Wira, si kupret Andre muncul. Menjelaskan semuanya, tentunya. Membuat Abby merasa hampa, begitu pula aku yang baca.

Entah harus merasa apa saat tahu alasan Andre begitu. Seperti de ja vu. He he he!

Nggak usah pake penasaran apa kata Andre ke Abby. Dia hanya berpesan supaya Abby juga bisa bahagia seperti dia berbahagia dengan hidupnya sekarang. Sekali kupret, akan tetap kupret ya, Dre!

Kelanjutan ceritanya Abby dan Wira jadi gimana ya setelah Abby bertemu dengan Andre dan kejujurannya? Silakan kalian baca sendiri ya! Pokoknya dijamin senyum-senyum dan mimpi indah 😁