Instagram Posts

Showing posts with label Gagas Media. Show all posts
Showing posts with label Gagas Media. Show all posts

Thursday, November 23, 2017

[REVIEW] My Lady by Elya Handayani

November 23, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
 Judul: My Lady
 Pengarang: Elya Handayani
Penerbit: Gagas Media
Genre: Chicklit
Halaman: 76
Periode baca: 17 - 22 Nov 2017 
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
When a cold hearted man falls in love...

“Kenapa Mas nggak pernah pacaran?”
“Saya tidak tertarik. Bagi saya, terikat dengan seorang wanita itu merepotkan. Saya tidak mengerti mereka.”
“Memangnya, Mas, nggak pengen merasakan yang namanya cinta?”
Astaga, wanita ini. Dia benar-benar tidak bisa berhenti bertanya.
“Saya sudah merasakannya. Cinta dari keluarga.”
“Tapi, itu berbeda.”
“Saya pernah melihat bagaimana cinta hampir menghancurkan orang yang saya sayangi. Bagi saya cinta terlalu kejam.”

***

Ini adalah kisah mengenai Altair Julio Devan—lelaki nyaris sempurna yang takut jatuh cinta—dan Aeris Valindra Ghani—gadis ceroboh dan konyol, yang berusaha menggapai cinta. Bagi Aeris, cinta itu layak diperjuangkan. Namun, Devan selalu menghindarinya. Cinta memang memiliki arti tersendiri bagi tiap orang. Mungkinkah Devan akan menemukan cinta sejatinya dan mampu mengatasi trauma masa lalunya? Bila percaya cinta, suatu hari, apakah Devan mampu mengatakan kepada seseorang, "Will you be my lady?"

[REVIEW]
Di awal cerita, aku berkenalan dengan sosok Devan. Lelaki tampan yang hidupnya lurus kayak jalan tol yang bebas hambatan. Kedua orang tuanya sampai pusing karena dia tidak kunjung membawa seorang perempuan untuk dikenalkan. Malah, Tante Demi, mamanya, berprasangka bahwa Devan adalah seorang gay. Omigot, kenapa semua lelaki ganteng dan berpotensi malah gay.

Untungnya tuduhan itu tidak benar. Devan masih normal. Dia hanya berpikir berpacaran itu ribet dan wanita itu hanya merepotkan. Belum aja dia ketemu sama aku, aku nggak repot kok. Mungkin malah nggak berasa punya pacar. Hehe! *ngarep.com dilirik sama Devan.

Namun, kondisi hati manusia nyatanya tidak sepenuhnya milik manusia itu sendiri. Ketika Devan bertemu dengan tunangan Ares, sepupunya, ada sesuatu yang berbeda terjadi pada dirinya. Devan menemukan dirinya mulai mengurusi urusan orang lain.

Selain Devan, aku juga berkenalan dengan sosok Aeris. Cewek unik yang kocak setengah mati. Bahkan hanya dengan baca apa yang ada di dalam kepalanya bikin aku kehabisan napas untuk ketawa. Absurd banget! Dia ceplas ceplos, berani, easy going, dan tegar. Sayangnya dia ceroboh.

Aeris dipertemukan dengan Devan di dalam sebuah restoran Jepang, tempat Aeris bekerja. Aeris tertarik dengan Devan karena wajah tampan dan sifat cool-nya. Meskipun dingin, tidak sekalipun dia memperlakukan orang lain dengan semena-mena. Sedangkan Devan mulai menyadari keberadaan Aeris karena gadis itu super ceroboh. Dalam beberapa menit Devan ada di restoran itu, Aeris sudah tiga kali membuat gaduh, entah itu menjatuhkan peralatan makan atau bertabrakan dengan sesama rekan kerjanya. Ditambah dengan 'kata hati' yang terlalu kencang diucapkan oleh gumaman Aeris tanpa sadar, membuat Devan mengembangkan senyumnya yang mahal itu.

Aeris sendiri tidak mau berpikiran terlalu jauh. Dia mengagumi sosok Devan dan sempat patah hati ketika suatu hari Devan datang makan dengan seorang wanita. Meskipun wanita itu adalah Seika, tunangan kakak sepupunya.

Melanjuti kecerobohan Aeris, dia berujung dipecat dari restoran tempat kerjanya. Saat itu, Devan ada di sana dan menyaksikan peristiwa itu. Devan dengan baik hati menawarkan bantuan untuk mengantar Aeris pulang. Dari sanalah, hati Devan terketuk. Seminggu setelah mengantar Aeris pulang, rasa usil untuk mengurusi urusan orang lain milik Devan kambuh. Dia kembali mencari Aeris di daerah rumahnya dan mendapati Aeris sudah tidak tinggal di sana.

Beruntung, dia masih menemukan Aeris tak jauh dari situ dan kondisi kelaparan. Devan mengajaknya makan dan mengajaknya untuk tinggal di apartemennya sampai dia dapat kerjaan baru.

Devan serasa memiliki asisten baru yang serba bisa. Aeris yang ceria mengisi hari-harinya. Makanan yang dimasak Aeris pun membuat Devan betah pulang tepat waktu untuk makan malam.

Sayang sekali, sosok Seika masih membentengi di antara mereka. Ares yang semena-mena terhadap Seika membuat tunangannya itu selalu mencari Devan untuk bicara, karena Seika merasa hanya Devan teman bicaranya.

 "Aku terlalu mencintainya, sampai-sampai aku berpikir lebih baik mati saja daripada tidak bisa bersamanya." (hal 42)

Aeris begitu patah hati melihat betapa Devan memberikan perhatian pada Seika. Sampai akhirnya, Aeris memutuskan untuk pulang ke Cimahi dan tidak kembali pada Devan selamanya.

Yakin kuat, Aeris, pisah dari Pak De? 😂

[CLOSING]
Aku suka eksplorasi karakter tokoh dalam cerita ini. Semua tokoh utamanya kuat dan punya ciri khas masing-masing. Untuk alur, buku ini cukup stabil dalam penentuan alur. Tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Meskipun di beberapa titik jeda aku sempat merasa hilang arah. Namun, itu bukan masalah besar.

Aku suka cerita ini mainly karena karakter Aeris yang lucu banget. Sulit membayangkan dia adalah seorang wanita dewasa yang berumur 27 tahun. Benar-benar tidak terasa seperti wanita dewasa dengan segala kekonyolannya. Mungkin justru di situlah letak keunikan cerita ini.

Tohoh Ares, si antagonis nyebelin ini, sangat manusiawi. Di samping sikapnya yang dingin dan kasar, hatinya ternyata bisa lembut juga. Benarlah pepatah don't judge the book by its cover. Tetap aja sih, aku nggak gitu bersimpati pada Ares. Apalagi karakter Seika. Gadis keturunan Jepang - Indonesia itu begitu tergambar lemah. Aku nggak tahu apakah semua karakter cewek Jepang itu lemah dan susah move on semua. Gemes bacanya!

Satu lagi yang aku sayangkan, aku butuh membeli sambungan cerita ini karena katanya ada buku keduanya. Astaga, aku siap diacak-acak deh perasaannya di buku lanjutannya!

Tuesday, September 19, 2017

[REVIEW] The Great Teacher My Love by Fala Amalina

September 19, 2017 1 Comments
[BOOK INFO]
Judul: The Great Teacher My Love
Pengarang: Fala Amalina

Penerbit: Gagas Media
Genre: Chicklit
Periode baca: 19 - 24 Agustus 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟


[BLURB]
Dear, Keynan.
Rasanya, sudah lama sekali tak kutatap wajahmu yang menenangkan. Kau tahu, aku rela menukar apa pun yang kupunya dengan satu hari aja bersamamu. Kita bisa duduk di bawah pohon rindang belakang kampus, bicarakan apa pun yang kita rasakan.

Apa kau mengerti, berharap pada sesuatu yang tak pasti itu menyakitkan? Apa kau bisa merasa, mengulur perasaan yang tak ada ujungnya itu melelahkan?

Ah, kisah kita memang sulit diterka akhirnya. Sama sepertimu, aku tak tahu apakah akhirnya kita berjalan menuju titik yang sama atau tidak lagi bisa saling menyapa. Mungkin benar, kita tak seharusnya memulai apa pun yang tidak bisa kita akhiri. Namun, pikiran tak bisa mengendalikan hati. Jika harapan kecil itu masih ada, maukah kau memercayainya juga?

With love,
Dafeeya


The Great Teacher My Love adalah romansa dua hati yang berusaha menyembunyikan cinta di antara keduanya karena status yang rumit--sang dosen dan mahasiswi. Namun, cinta itu terus tumbuh. Manakah yang mereka pilih? Membebaskan cinta itu atau mencari tempat persembunyian yang yang lebih besar?

[REVIEW]


Cerita ini tentang seorang mahasiswi bernama Dafeeya yang dekat dengan dosennya Pak Keynan. Awalnya Dafeeya bukan salah satu fans Keynan, tapi setelah beberapa kejadian yang melibatkan mereka berdua, Dafeeya berubah menjadi penggemar garis keras Keynan. Ditambah lagi, ternyata Keynan adalah tetangga barunya Dafeeya.

"Panggil saya Keynan saja di luar kampus." (hal 125)

Aih, aku mencium bau-bau PDKT dari Keynan nih. Tapi entah kenapa, aku juga ragu karena auranya nggak 100% naksir Dafeeya. Ngomongnya tetap lurus-lurus aja, walaupun ada sih beberapa yang nyerempet. Makin penasaran nih, sama perkembangan hubungan mereka.

"Karena kamu... nggak tahu... siapa yang akan kamu buat jatuh cinta dengan senyummu itu." (hal 129)

Eaaa, dasar penggemar garis keras! Begitu aja langsung meluncur ucapan dari mulut Dafeeya. Segitunya pesona Keynan bikin dia hilang kendali dirinya sendiri.

Dua orang ini sepertinya masih meraba-raba pada perasaan masing-masing. Makin hari makin gemes euy, bacanya! Nuansanya manis-manis gitu, inget zaman kuliah dulu. Uh, jadi nostalgia deh!

"Karena setiap kali aku nyebut nama Pak Keynan, muka Kakak langsung berubah merah, persis kayak Naira setiap kali aku puji dia cantik." (hal 135)

Hayoloh, Dafeeya, kamu kenapa? Masa semua orang sadar kalau kamu suka sama Keynan, tapi kamu sendiri berusaha menutupi 😁 Ihiy....! Unyu banget!

Keynan ini mulai gencar PDKT sama Dafeeya. Udah kelihatan posesifnya. Aku jadi ngerasa gimana gitu diperhatiin sama Keynan... *lho, salah orang!*

"Kalau gitu, mulai sekarang, saya naksir sama kamu." (hal 145)

Aku jadi mau kecup Keynan deh. Kalo ngomong suka bener. Yakin nih Pak, mau saya bawa pulang? Kyaaa gemesin!

Lagi ucul-uculnya hubungannya Dafeeya dan Keynan, sosok Rayan ikutan mendekat. Makin pusing deh kepala Dafeeya. Belum lagi dia masih terombang-ambing sama omongannya Keynan yang nggak bisa dia konfirmasi kebenarannya. Sabar ya, Fey!

"Saya ... calon suami Arianda." (hal 221)

Jangankan Dafeeya, aku juga merasa disamber geledek! Padahal baru aja Keynan jujur soal perasaannya sama Dafeeya. Sampai kencan pertama pun belum mereka.

Aku jadi sebel sama Keynan. Nggak jelas itu kamsudnya apa deketin Dafeeya, terus berakhir dengan ngomong bakalan jadi suami sahabatnya sendiri. Bikin gemes malem-malem gini!

Kan, Dafeeya jadi galau tingkat dewa. Penampilannya kusut, mata panda, nggak semangat hidup. Bahkan pengakuan Rayan soal perasaannya pun ditolak sama Dafeeya saking perihnya perasaan dia sekarang.

"Sudah lama saya nggak memanggil nama kamu. Senang bisa melakukannya lagi." (hal 298)

Panggil saya juga, Pak? Please, panggil dengan suara hati aja, aku dengar kok 😁

Setelah bersedih-sedih, karena Keynan mau nikah sama Arianda, Dafeeya berusaha menata perasaannya lagi. Dia akhirnya memutuskan untuk membalas surat Keynan melalui email dan berdamai dengan kenyataan.

Terpisahkan oleh jarak dan waktu sepertinya membuat Keynan sangat merindukan Dafeeya sampai dia merasa senang hanya dengan memanggil nama Dafeeya.

[CLOSING]
Secara keseluruhan kisah ini cukup bagus. Hanya saja mendekati ending, aku rasa sedikit diburu-buru dan kurang dramatis *drama queen detected*. Dan bukannya aku permanen nggak suka atau apa, tapi cerita ini dari Wattpad yang punya ciri khas sendiri (harus bisa buat pembacanya penasaran di tiap akhir part). Saat jadi buku, aku masih merasa aura Wattpad-nya terbawa sedikit. Mungkin karena sudah terpuaskan di beberapa part, akhirnya aku merasa kurang klik di bagian ending-nya.

[REVIEW] Spasi by Ello Aris

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Spasi
Pengarang: Ello Aris

Genre: Teenlit
Periode baca: 5 -8 Juli 2017

Ratings: 🌟🌟
[REVIEW]
Tuhan selalu mendengar apa yang ada di hati kita. (hal 138)

Kisah ini memang soal hati yang telah menjatuhkan pilihan. Sayang sekali, menurut saya eksekusinya tidak terlalu baik karena perasaan-perasaan si tokoh tidak dieksplor dengan baik. Kalau saja, baper dan galaunya dikulik dan jabarkan lebih detail pasti lebih mengena.


Saya juga tidak terlalu suka alurnya. Penulis membuat masalah, lalu diselesaikan, masalah lagi, diselesaikan lagi. Terbacanya seperti itu. Dan saya gagal paham antara judul dan isi ceritanya. Mungkin memang nggak ada hubungannya sih, entahlah. Maaf, saya sotoy. 😊

Friday, September 15, 2017

[REVIEW] Unforgettable by Winna Efendi

September 15, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Unforgettable
Pengarang: Winna Efendi

Penerbit: Gagas Media
Genre: Romance
Periode baca: 4 Juli 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[REVIEW]
Saya suka dengan eksposure perasaan kedua tokoh utama dalam cerita ini. Semua ketakutan, kesedihan, kebimbangan masing-masing mempertemukan mereka di penghujung hari. Hubungan yang tidak mementingkan arah, harapan dan cita-cita ke depan membuat keduanya jujur satu sama lain. Mereka lebih mengenal daripada orang lain yang lebih lama berada dalam hidup mereka.

Bukunya quoteable banget! Saya suka!

[QUOTES]
Biasanya saat manusia tidak menyukai kenangan akan sesuatu, ia akan berusaha untuk melupakannya. Menyisihkannya pelan-pelan, sampai hilang tak berbekas. Cara terbaik untuk melarikan diri. (hal 23)
Ada beberapa hal yang patuh dilindungi dan dijaga. (hal 27)
Kata orang, menjadi dewasa berarti harus membuat pilihan. Baginya, menjadi dewasa berarti tidak memiliki pilihan. Hidup menjadi serentetan tanggung jawab yang harus diemban, baik suka maupun tidak, mau ataupun enggan. (hal 36)
Hal yang dapat membunuhnya merupakan satu-satunya hal yang akan menyelamatkannya. (hal 49)
Kita tidak akan benar-benar berhenti mencintai seseorang. Kita hanya belajar hidup tanpa mereka. (hal 63)
Ketakutan kehilangan orang yang paling dicintai, saat telah memeberikan segenap jiwa dan rasa kepadanya. (hal 66)
 Seringkali, ia berharap semuanya lebih mudah, agar siapa pun dapat mengejar apa pun yang dia inginkan selama miliki mimpi. (hal 72)
Karena untuk beberapa orang, mimpi adalah membuka mata dan masih mampu melihat hari esok. Mimpi yang terlalu besar berpotensi menjadi destruktif, membuat orang menjadi serakah dan lupa bersyukur. (hal 76)
Seni, apa pun bentuknya, terbuka pada interpretasi massa, meski bersifat sangat pribadi bagi penciptanya. Mendapati publik sedang berusaha mengartikannya dengan definisi masing-masing terasa sedang ditelanjangi, dengan cara yang salah. (hal 82)
Hanya orang-orang melankolis yang menyukai hujan. (hal 125)
Lo akan lebih ikhlas menjalani semuanya karena lo udah menerima bahwa kenyataan tidak bisa diubah. (hal 136)
Ia bukannya sulit melupakan Remy. Dia hanya tidak ingin melakukannya. (hal 137)
Yang mana yang lebih baik - pernah memiliki, lalu kehilangan, atau tidak pernah memiliki sama sekali? (hal 159)
 Cinta yang dimilikinya tak cukup besar. Saat ini bentuk cintanya adalah melepaskan. (hal 162)
 Lelaki itu tahu, perempuan itu pun tahu, mereka adalah dua orang yang tepat, yang bertemu pada waktu yang salah. (hal 163)