Instagram Posts

Showing posts with label Twigora. Show all posts
Showing posts with label Twigora. Show all posts

Tuesday, October 9, 2018

[REVIEW] Black Leather Jacket by Aditia Yudis & Ifnur Hikmah

October 09, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Black Leather Jacket
Penerbit: Twigora
Genre: Romance
Halaman: 364
Ratings: 🌟🌟🌟🌟 (4.0 / 5.0)

[BLURB]

SETIAP CINTA BUTUH REVISI

Laura tak punya alasan untuk menyukai Aidan. Pertama, novel debut lelaki itu kini mengalahkan novel-novel Laura di rak best seller. Kedua, foto Aidan yang terpampang besar di sampul belakang novelnya semakin mempertajam kecurigaan Laura: lelaki itu hanya penulis romance (genre yang dibencinya!) bermodal tampang. Jadi, maaf deh kalau dia merasa keberatan ketika Laura dipasangkan dengan Aidan untuk proyek novel selanjutnya. Tahu apa lelaki itu soal menulis novel berkualitas?

Semakin jauh mengenal Aidan, Laura tahu bahwa lelaki itu punya pengetahuan luas tentang thriller, genre cerita favorit Laura. Aidan bahkan hafal kutipan-kutipan Agatha Christie! Sedikit demi sedikit Laura membangun respek tersendiri untuk Aidan—dan belakangan tanpa dia sadari… cinta.

Tapi sebelum Laura berhasil membuat Aidan tahu tentang perasaannya, lelaki itu menghilang. Membiarkan proyek menulis mereka terbengkalai begitu saja—seolah tak ada artinya. Alih-alih marah, Laura merasa sangat kecewa dengan sikapnya itu. You’re breaking my heart, Aidan, and the saddest part is… you don’t even know about it.


[REVIEW]
Setelah baca hasil wawancara dengan para penulis lalu membaca lagi kisah Aidan dan Laura, aku menemukan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang lebih meresap dibandingkan kali sebelumnya. Kisah ini merupakan dunia yang juga dekat denganku sebagai pembaca sekaligus hobi menulis.

Sebagai pembaca, aku merasa dipuaskan dengan bagaimana proses kreatif yang ada di balik sebuah kisah, baik dari yang diungkapkan oleh penulis di postingan wawancara dengan mereka, maupun dari yang dijabarkan di dalam cerita ini.

Aku suka penjabaran kalimat yang tegas dan tidak bertele-tele. Aku merasa temponya tepat dan bisa menyampaikan apa yang ingin disampaikan dengan pas. Walaupun cerita ini termasuk cukup panjang, tapi aku tidak merasakan efek itu karena potongan kalimat yang padat. Walaupun kalau dipikir-pikir, kadang penjelasan berbelit-belit untuk menjelaskan karakter Laura yang rumit, well, setidaknya lebih rumit daripada kesederhanaan karakter Aidan. Lucunya lagi, ternyata dalam kesederhanaan karakter Aidan, dia juga punya sebuah kerumitan dalam hidupnya.

Selain tempo cerita, aku juga banyak menemukan kutipan-kutipan bernada nasihat dan semangat yang terselip dalam lembaran buku ini. Kutipan itu mungkin bukan ditujukan pada orang pada umumnya, karena berada di sekitar dunia menulis, tapi tetap bisa diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari, apa pun profesi kita.

Intinya, ada banyak hal yang membuatku terlarut dalam cerita ini. Karakter Laura yang punya pemikiran tertutup pada kisah-kisah roman bisa dipahami. Dia bahkan menganggap bahwa kisah cinta atau rimansa itu tidak sesederhana itu. Padahal sebenarnya dialah yang terlalu tenggelam dalam kusutnya benang cerita misteri yang dia geluti.

Aku suka karakter Mya, sang editor Laura yang menantangnya menambahkan sesuatu pada cerita Laura untuk membuatnya lebih 'manusiawi'. Di luar dia menantang Laura, aku merasa dia juga memberikan tantangan pada dirinya untuk berani merambah zona yang belum pernah dia sentuh sebelumnya.

[CLOSING]
Aku merekomendasikan cerita ini untuk para pembaca yang ingin menikmati cerita romans dengan gaya yang sedikit berbeda. Sama seperti romansa juga merupakan bumbu yang baik ke dalam sebuah cerita thriller, nyatanya, sedikit kilasan tentang thriller bisa menjadi bumbu yang sangat menyenangkan dalam sebuah kisah romansa Black Leather Jacket ini.

Akhir kata, aku mengucapkan terima kasih untuk Penerbit Twigora dan para kakak penulis Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah, yang telah mengizinkan aku membaca dan mengulas buku ini. Kisah yang kalian ramu dengan kerja kerja dan totalitas, benar-benar membuatku menikmatinya.

Ah, sebelum lupa, aku sekalian mau menyerahkan photo challenge-nya. Meskipun a yang kupakai bukan berwarna hitam, apalagi berbahan kulit, posenya cukup gemas jika disandingkan dengan model yang ada di sampul buku ini (ngarep banget ya....).

Foto ini diambil di sebuah rumah makan, jadi mohon maklumi kalau ada gambar hati segede gaban untuk menutupi pelangan lain yang kebetulan juga lagi makan di restoran itu.

Terakhir, untuk para teman pembaca yang penasaran dengan buku ini, kalian memiliki peluang untuk mendapatkan buku ini secara gratis. Nantikan postingan Giveway buku ini di blog-ku dan akun Instagram-ku.

Wednesday, May 30, 2018

[REVIEW] Baby Daddy by Dahlian

May 30, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Baby Daddy
 Pengarang: Dahlian
Penerbit: Twigora
Genre: Chicklit
Halaman: 421
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
APA KAMU TAHU BAYI CUMA BISA MENANGIS, TIDUR, DAN BUANG AIR?
Bukan sekali dua kali Bramasta hampir ingin melambaikan bendera putih karena pengetahuannya yang kelewat minim tentang merawat bayi. Meskipun begitu, satu hal yang pasti, dia tak akan menyerah demi DonaBaby D-nya.


Ketika menemukan bayi itu tergeletak menangis dalam keranjang depan rumah, dia bersumpah tak akan membuat Baby D merasa terbuang seperti masa kecilnya dulu. Namun, di sisi lain, Bramasta juga sadar dirinya butuh bantuan… meskipun itu berarti dia harus minta tolong ke tetangga barunya yang sangat menyebalkan.

BABY D IMUT DAN MENGGEMASKAN SEKALI. DADDY-NYA? NOT SO MUCH!
Keynara meyakinkan dirinya kalau dia mau repot-repot membantu seperti ini hanya karena Donabukan Bramasta. Untuk waktu yang cukup lama, dia merasa ambisi Bramasta merawat Baby D itu kelewat konyol. Namun, hari demi hari, Bramasta terus memperlihatkan keteguhannya. Hanya dengan belajar sebentar saja, dia segera terampil mengganti popok Baby D, memandikannya, bahkan menggendongnya hingga berhenti menangis.


Meski begitu, masih ada sejumlah pertanyaan yang mengusik Keynara sampai sekarang : siapa orangtua Baby D sebenarnya? Benarkah bukan anak Bramasta seperti pengakuannya selama ini? Ada lagi pertanyaan yang lebih penting : kenapa dadanya berdesir setiap kali berada dekat Bramasta dan Baby D? Apakah benar ini hanya kekaguman atau spektrum perasaan lain yang enggan Keynara akui?


[REVIEW]
Aku suka! Bahasanya ringan, ceritanya juga mengalir. Kocak banget pas adegan Baby D dan celetukannya Kay. Mana si Bram clueless banget!

Aku senang dengan cara penulis menghubungkan kisah terpisah Kay dan Bram menjadi satu jalinan yang akhirnya saling memenuhi kebutuhan mereka.

Sempet gedek sama mamanya Kay yang paksa-paksa nikah dan nyodor-nyodorin laki. Kenapa mamaku nggak begitu? #eh

Kasihan juga sama Kevin, korban mamanya Kay. Kevin mau nggak ya sama aku?

Monday, March 26, 2018

[REVIEW] Man Candy by Indah Hanaco

March 26, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Man Candy
 Pengarang: Indah Hanaco
Penerbit: Roro Raya Sejahtera (Twigora)
Genre: Romance
Halaman: 304
Ratings: 🌟🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Aku ingin mencintaimu seperti benang-benang yang jatuh dari pangkuan seorang ibu; tak peduli apakah nantinya kau akan memilihku atau harapku berhenti di simpang jalan yang kau tuju.

Saat kau datang waktu itu, aku tak tahu apa yang perlu kusembunyikan lebih dulu darimu---senyum atau harapan. Namun, kupastikan untukmu; sengaja tak kukunci pintu itu, berjaga jika sewaktu-waktu kau merasa tuntas dengan segala urusanmu, lalu pamit dan berlalu. Aku ingin mencintaimu seperti anak yang berlari dan kembali pulang; tak peduli apakah tubuhku sudah menjadi begitu lelah dan kau hanya diam melihatku yang tak mampu menahan rindu.

Malam itu, aku tiba di masa lalumu---sesuatu yang tak kau ungkapkan pada perempuan-perempuan lain dalam hidupmu. Kudekap seluruh kekhawatiranmu dan kupastikan kau akan baik-baik saja di sini bersamaku. Kepalamu merebah, kata-kata dari benakmu merekah. Hari tak pernah terlalu larut di lantai dua puluh. Dan kota yang ramai begitu jauh... lalu meluruh.


[REVIEW]
Aku terpikat pada bagian sebelum prolog. Suka pada intipan bagaimana Mbak Indah bisa mendapatkan ide untuk menulis Man Candy. Pasti menyenangkan, bisa menulis satu cerita yang terinspirasi dari seorang pria yang terlihat di balkon.

Gabriel Maliq, seorang lelaki yang memiliki perusahaan yang bergerak di lini pakaian pria, meski bukan designernya. Sadar dirinya punya kemampuan di atas rata-rata untuk memikat wanita, Gabe dikenal sebagai pria yang bergonta-ganti pasangan. Sampai saat ini cinta adalah hal yang paling abstrak yang dia tahu. Apalagi konsep keluarga yang menguap dari pikirannya. Mungkin itu juga yang menyebabkan dia selalu jatuh di pelukan wanita yang tidak diharapkannya.


Tory Solana, perempuan yang baru saja putus dari kekasih yang dipacarinya selama lima tahun. Berbagai pihak menyalahkannya tanpa mau bersusah payah mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. Sialnya lagi, si mantan adalah teman baik kakaknya. Akibatnya Bram sering datang ke rumah dan memamerkan pacar barunya. Bukannya patah hati, Tory malah muak terhadap sikap Bram. Akhirnya dia menerima tawaran kakak sulungnya, Anya, untuk pindah ke apartemen di Jakarta. Hanya tujuh menit dari kantornya. Profesinya sebagai bridal consultant membawanya ke pertemuannya dengan Gabriel Maliq.


Pertemuan Tory dan Gabriel bukanlah suatu kejadian yang luar biasa. Mereka bertemu di lift apartemen dan Tory tertidur di sana sampai kepalanya membentur dinding lift. Gabriel yang saat itu sedang bersama Diandra, kekasihnya, bersikap biasa saja.

Cerita memaksa mereka untuk berkenalan lebih jauh. Tory dipaksa Reyta untuk berlibur bersama teman-teman kantornya ke Bali. Dia tidak menduga kalau bos Reyta masih muda dan ternyata adalah orang yang sama dengan yang ditemuinya di lift. Sudah diracuni Reyta dengan perkataan bosnya yang adalah lelaki yang suka berganti-ganti pacar ditambah dengan rasa tidak sukanya pada Gabriel, pertemuan mereka tidak berjalan dengan lancar. Liburan di Bali bagi Gabriel bertambah tidak menyenangkan ketika Diandra muncul di sana, serta sepasang manusia yang sama sekali tidak diinginkan Gabriel. Hubungannya kandas dan lelaki itu memutuskan untuk pulang sehari sebelum rombongan selesai.


Gabriel muak terhadap apa yang terjadi dalam hidupnya, terutama yang berhubungan dengan perempuan. Namun, baru saja dia bersumpah pada dirinya sendiri untuk tidak menjalin hubungan khusus dengan wanita selama lima tahun ke depan, usahanya kandas ketika dia bertemu dengan Penny. Teman semasa kuliah. Tak lama kemudian, dia menaikkan jenjang hubungan mereka menjadi sepasang kekasih. Kisahnya berjalan lancar hingga suatu hari pasangan itu bertemu dengan Tory di kantornya. Saat itu Tory sedang menunggu Reyta untuk makan malam bersama. Tory mencetuskan ide aneh yang selama ini menjadi momok menakutkan Gabriel. Pernikahan.

Gara-gara ide tentang pernikahan yang dicetuskan Tory, itu membangkitkan keinginan dalam diri Penny. Keinginan yang membuat Gabriel merasa cukup. Kesal karena hubungannya harus berakhir, Gabriel berniat balas dendam.

Dia datang ke kantor Happy Day, tempat Tory bekerja, dan ingin memesan gaun pengantin dengan Tory yang menjadi bridal consultant-nya.


Kunjungan pertamanya ke Happy Day tidak berakhir dengan baik. Dia bertemu dengan sosok Bram, mantan kekasih Tory. Ditambah lagi dengan Tory meminta tolong padanya untuk pura-pura menjadi pria yang sedang mendekatinya. Setelah mendengar alasan Tory, Gabriel setuju untuk membantunya.


Peristiwa itu berekor pada suatu hari Gabriel meminta Tory datang ke kantornya untuk membayar 'utang'-nya. Dia menggunakan kehadiran Tory sebagai tunangan yang akan dinikahinya di depan Helen, mantan kekasih menyebalkan yang tidak berhenti menghantuinya.


Kalau kamu berpikir setelah itu mereka impas, ternyata sangat salah. Di hari lain, Gabriel memaksa mengikuti Tory pulang ke Bogor dan mengenalkan diri pada ibu Tory sebagai pacarnya. Tory bingung setengah mati karena itu tidak direncanakannya. Namun, alasan Gabriel muncul selang beberapa menit. Bram datang ke rumahnya juga. Di ujung hari itu, mereka memutuskan untuk pacaran beneran.


Nah loh, kok bisa? Bisa dong. Penasaran? Buruan deh sambangi toko buku kesayangan kamu dan masukan buku ini ke keranjang belanjamu. Kamu akan menikmati keseruan cerita ini.


[CLOSING]
Aku nggak bisa posting kalau ini nggak dapet lima bintang. Kenapa? Karena aku suka banget sama buku ini. Mulai dari cover-nya yang berwarna pink sampai penulis dan editor-nya adalah penulis autobuy aku. Coba kasih aku alasan untuk nggak kasih buku ini bintang lima!

Aku suka hampir semua karakter utama dalam cerita ini. Tolong singkirkan Bram, Ian, dan ibu Tory karena mereka menyebalkan dan nggak peka. Mengatasnamakan keluarga dan cinta tapi sebenarnya mereka menindas Tory dengan semuanya itu. Beda sama Gabriel. Coba deh baca sendiri kenapa aku bisa berpikiran begitu.

Seperti beberapa waktu sebelumnya aku juga pernah baca maraton dan selingkuh dua karya Mbak Indah Hanaco. Apa ya kesan kali ini? Hm, Man Candy itu seperti permen. Manis banget. Ditulis dengan bahasa yang sederhana, ceritanya juga beragam, dari romansa, keluarga, dan persahabatan.


Meskipun cetakan tulisannya agak kecil-kecil tapi tetap enak dibaca. Maklum deh mata tua.


Ah, pokoknya aku happy bangetlah baca buku ini! Ditunggu karya terbarunya lagi ya, Mbak Indah! 

Monday, February 26, 2018

[REVIEW] Burn Baby Burn by Christian Simamora

February 26, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Burn Baby Burn
 Pengarang: Christian Simamora
Penerbit: Twigora
Genre: Chicklit
Halaman: 447
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Daripada menyatakan cinta,
aku lebih nyaman berbohong seperti ini padamu:


“Kau adalah orang pertama yang aku cintai dengan sepenuh hati,
meskipun aku tahu kau bukan milikku.
Meskipun kau memilih orang lain yang kau rasa lebih pantas berada di sisimu.
Aku mengerti. Aku benar-benar mengerti.


Namun, aku juga ingin kau tahu, selamanya kau adalah satu di antara sejuta.
Kau istimewa, terbaik di antara yang terbaik.


Jadi kalau hanya teman posisi yang tersedia untuk saat ini,
dengan senang hati aku menawarkan diriku.
Aku cukup puas berada sedekat ini denganmu,
meskipun tahu tak akan pernah jadi cinta sebenarmu.


Tak apa. Benar-benar tak apa.”


[REVIEW]
Setelah sekian lama dibikin penasaran sama kisah Ky dan Gia ini, akhirnya aku bisa memeluk mereka. Dan bener banget, novel ini beda dari novel Babang sebelumnya. Aku jauh lebih relate dengan ceritanya. Bisa jadi karena aku juga menulis di Wattpad dan menjadikan gebetan objek cerita.

Gia ini memiliki dream job aku. Dia seorang freelance yang menerjemahkan novel romansa luar negeri. Pekerjaannya membuat dia jarang keluar rumah dan bersosialisasi. Dan seperti yang kita tahu, single di usia 35 tahun dengan pekerjaan anti-sosial begitu, arisan keluarga adalah bencana.


Namun, sebagai rasa sayang ke Omanya, Gia rela ikutan dan menahan diri untuk sabar menjawab semacam: kapan menikah, dan mana pacarnya. I feel you, Gia!


Meskipun tidak ada status yang jelas, hati Gia tidak single lagi. Dia sudah jatuh cinta pada sosok Kyrian, pemilik sebuah restoran khas Lusiana. Sejak masuk ke restoran Ky, Gia nggak mau duduk di salah satu meja, dia maunya duduk di pangkuan Ky. Aku juga mau doooonggg! 😍😍😍😍😍


Ketahuan menggebet Ky, Gia didorong oleh keponakannya, Gadis, untuk mulai stalking Ky. Agenda stalking itu membuat dia datang ke workshop masak makanan Korea yang ditutori oleh Ky. Lumayan, bisa melihat Ky di luar restoran dan ternyata Ky yang mengenakan topi koki juga terlihat seksi.


Hubungan Ky dan Gia seperti karet tarik ulur terus nggak ada selesainya. Gemes banget sama Ky yang akrab sama Gia, dan Gia yang mau tapi gengsi nodong duluan.

Sekarang, Gia keduluan sama Santi. Belum juga Gia melancarkan aksinya, Ky sudah berstatus pacar Santi. Makin galau lah Gia. Makanya Gia, kalau mau itu langsung bilang aja. Hehehe! Sok-sok main kalem, eh, malah keserobot.


Ky ternyata cukup serius dengan Santi meskipun tidak pernah ingin berkomitmen apa-apa dan sama-sama sibuk. Tapi, yang bikin Gia deg-degan, walaupun sudah berstatus single but not available, Ky tetap perhatian pada Gia. Buktinya, dia datang jenguk Gia waktu Gia sakit.


Uh, ini sebenernya gimana sih perasaannya si Ky terhadap Gia?


Gadis adalah keponakan Gia. Dia selalu mendukung Gia di balik sikap nyinyir kakak kandung Gia. Beruntung, sang Kakak dan kakak ipar selalu punya jadwal pacaran sehingga selalu menyodorkan Gadis pada Gia untuk dijaga. Itu yang membuat Gia dan Gadis menjadi dekat.

Suatu waktu, ketika Gia membuang kartu yang pernah ditulisnya untuk Ky sebagai hadiah Valentine, Gadis memungutnya dari tempat sampah. Secara sengaja, Gadis menjatuhkan benda itu di restoran Ky. Maksud hatinya baik. Supaya Auntie kesayangannya itu bisa menyatakan perasaannya pada Ky.
 


[CLOSING]
Hiks, sedihnya aku nggak bisa memberikan rating full buat cerita Babang kali ini. Beneran bukan karena ceritanya yang nggak bagus. Cuma emang akunya yang menginginkan sesuatu yang lebih.

Cerita ini, seperti yang pernah dishare sama penulisnya, ini adalah kisah yang berbeda dari yang pernah ditulis oleh Christian Simamora. Walaupun kamu masih bisa menemukan ciri khas menulisnya di cerita ini.


Aku juga suka dengan di tokoh Gia yang merupakan penerjemah / penulis di Wattpad. Dengan segala kerepotannya menghadapi diri sendiri. Dan ya, bener banget, kalau di cerita tokoh kita bisa nekat ini itu, dalam kehidupan nyata kita hanya bisa memendam dan lebih banyak menghabiskan waktu mendekam di kamar, mengerjakan tulisan kita.


Dan, pesan yang aku dapat dari cerita ini adalah kenyataan itu pahit, sis! Nggak seindah kisah di Wattpad atau novel mana pun. Meskipun sulit dan pahit, kita nggak boleh kehilangan harapan. Menohok banget nggak sih pesan yang aku dapat? Duh, semoga suatu hari aku juga bisa mengenal pria semacam Ky yang punya man bun. Aku ngebayanginnya kok hot banget itu si Ky.


Tuh, kan, mulai menghayal lagi. Inget, oi, hidup tak seindah kisah di Wattpad!


Bravo, Bang! Aku selalu menunggu kisah-kisah berikutnya. 😍😗

Tuesday, October 17, 2017

[REVIEW] Out of Love by Adelia Azfar

October 17, 2017 2 Comments

[GREETINGS]
Hai! 

Tumben ya, aku menyapa teman-teman semua. Biasanya langsung seradak-seruduk ke review-nya. Yang membuat beda kali ini adalah bahwa blog ini terpilih menjadi salah satu host blog tour buku Out of Love karya Adelia Azfar yang diterbitkan oleh Twigora.

Harusnya posting hari pertama adalah wawancaraku dengan penulis. Sayangnya, aku mengumpulkan pertanyaannya telat (salahkan agenda mendadak di malam Minggu dan pulang 'pagi'. Oops!). Jadi, untuk hari pertama ini akan aku ganti dengan tema posting hari kedua yaitu review dan photo challenge.

Ini blog tour pertamaku. Jadi, mohon dimaklumi segala kekurangannya. Silahkan ikuti terus keseruan blog tour ini. Siapa tahu kalian bisa jadi salah satu yang beruntung mendapatkan 1 (satu) esksemplar buku Out of Love yang kece ini.

Seberapa kece sih emangnya? Simak review-ku ya!





[BOOK INFO]

PENERBIT RORO RAYA SEJAHTERA
(IMPRINT TWIGORA)
NOVEL
OUT OF LOVE
Aku melukai hatiku sendiri demi mencintaimu
ADELIA AZFAR
SC; 14 X 20 cm
Jumlah Halaman: 300 hlm
Bookpaper 55gr
ISBN 978-602-60748-3-6
Harga: Rp 75.000,-
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]
LIAN:
Setelah resmi bercerai, kecil kemungkinan Brillian Gunawan akan jatuh cinta lagi.
Tapi Tharin membuatnya mungkin--meskipun cinta mereka masih harus dirahasiakan.
Bagaimanapun, hubungan antara atasan dan karyawan hanya akan jadi bahan omongan yang tidak nyaman di kantor mereka.

THARIN:
Cinta memang melemahkan akal sehat dan Lian adalah bukti hidupnya.
Meskipun sudah sama-sama sepakat, keduanya bukan lagi atasan dan bawahan di luar jam kantor, Lian masih saja meneruskan sikap galak dan bossy-nya. Namun, ketika Tharin ingin putus, Lian melakukan sesuatu yang membuatnya merasa harus memaafkannya.

ANDREW:
Dia menyukai makhluk indah bernama perempuan. Banyak perempuan.
Hebatnya, perempuan juga menyukai dirinya meskipun jelas-jelas tahu resiko patah hati yang akan dia sebabkan.
Tharin jelas bukan sosok yang istimewa bagi seorang Andrew, tetapi perasaannya tak bilang begitu.
Perasaannya bahkan bergeming meskipun dia tahu Tharin sudah ada yang punya....

*

OUT OF LOVE:
Ini adalah tentang dia yang ingin lepas dari orang yang masih mencintainya.
Tentang dia yang mencintai kekasih seseorang.
Juga tentang dia yang tak tahan melihat yang dicintainya mulai mencintai orang lain.
Pertanyaannya: siapa di antara mereka yang akan paling terluka?

[REVIEW]
Jujur saja, ketika melihat cover yang begitu menarik, ditambah dengan blurb yang menguncang dunia percintaan, pasti langsung mikir ini cinta segitiga, kan?

Nope, guys. It is not a love triangle story!

Ya, ini memang melibatkan tiga manusia yang nggak jelas otaknya berisi apa selain asumsi-asumsi terselundup. Tapi tidak ada cinta yang mengikat ketiganya hingga kebingungan. Setidaknya begitulah kenyataannya. Bukan seperti asumsi Lian kepada Tharin atau asumsi Tharin pada Lian.

Kisah dibuka dengan pertemuan Tharin dengan sosok Andrew yang menjadi pahlawan mengantar dia sampai ke kantor karena taksinya diserobot sama bapak-bapak paruh baya. Pertemuan yang klise. Setelah itu, Tharin memberikan kartu namanya pada Andrew supaya lelaki itu bisa menghubunginya untuk ditraktir makan siang sebagai balas budinya.

Lalu aku berkenalan dengan sosok Lian. Ya Tuhan, aku nggak nyangka si Lian ini semacam cowok ganteng nyebelin yang dicintai oleh Tharin setengah mati. Kelewat cool (bentar lagi jadi kulkas), galak, tukang perintah, dan very bossy! Padahal, Tharin itu adalah pacarnya selama dua tahun belakangan. Bukan berarti status Tharin di kantor sebagai bawahan Lian lantas membuat Lian bisa seenaknya saja nyuruh-nyuruh Lian ini itu. Meski tidak meminta dimanja, setidaknya Tharin berharap bisa sedikit banyak tidak menghadapi omelan Lian setiap dia berbuat kesalahan. Aku rasa, jantungnya Tharin bisa copot karena dia deg-degan karena perasaannya pada Lian ditambah dengan rasa takutnya menghadapi omelan Lian.

Tharin ingin berpisah dari Lian. Aku sempet bingung dengan keputusannya Tharin saat itu. Tapi mengingat sikap Lian terhadap mantan istrinya yang ternyata masih suka stalking media sosialnya, membuat Tharin merasa tidak pernah dicintai dan hanya sebatas pelarian. Yes, aku mendukung Tharin. 

Tharin menemukan secercah harapan dalam sosok Andrew yang ternyata piawai dalam memutuskan perempuan. Wanita itu melihatnya dengan mata kepala sendiri saat dia usai membelikan Andrew cola float sebagai balas budi karena telah menjadi penyelamatnya.

Berbekal itulah, Tharin menghubungi Andrew kembali dan memaksakan lelaki itu masuk dalam hubungannya dengan Lian. Hanya dengan satu tujuan, membuat Lian memutuskannya!

Wah, beneran deh, keputusan Tharin itu patut diacungi jempol karena itulah yang membuat cerita ini begitu menarik.

[CLOSING]
I love this book! Bisa kebaca dong ya dari bintang yang aku kasih untuk buku ini. Kenapa? Karena buku ini dikemas secara manis. Kalau yang mengikuti buku-buku bacaanku dan review-reviewku pasti sedikit banyak mengenal seleraku dalam membaca. Terutama untuk kisah romansa.

Aku suka cara penulis menciptakan konflik yang biasa, dalam situasi yang biasa juga, tapi meninggalkan kesan yang tidak biasa. Aku nggak bisa menjelaskan seperti apa rasanya. Aku hanya bisa bilang, ketika kalian baca buku ini, kalian nggak akan mau berhenti. Aku bahkan baca buku ini sambil jalan di mal sambil nemenin mama ngepas baju. Segitu mencandunya.

Perlu kuakui, di awal-awal aku sempat dibuat bingung sama hubungan antara para tokoh, ditambah nama tokohnya yang nggak lazim. Kupikir Lian itu perempuan, dan Tharin itu lelaki. Trus di blurb, kok Andrew suka Tharin? Kupikir LGBT, ternyata aku yang lemot! Ha ha ha!

Pokoknya aku suka banget sama ceritanya, dan aku suka sama ANDREW! Biarin aja Lian sama Tharin deh! Andrew buat aku. Player kalau bertobat sepertinya bakalan jadi suami yang baik dan setia, soalnya dia udah puas main-main sama banyak perempuan. Namun, sepertinya ini hanya terealisasi di dunia fiksi deh. Kalo di dunia nyata kayaknya sekali player, makin lama makin player!

Untuk kerapihan dari keseluruhan buku ini juga termasuk baik. No typo founded, tapi aku menghitung beberapa kata yang ketinggalan spasi, totalnya ada 6 kali. Maaf deh, aku lagi sekalian belajar proof reading, jadi sampai kurang spasi pun kena hitung. 

Untuk cover, ya jangan ditanyalah, pink is my favorite color. So, ya, it gets along with me so well!

[PHOTO CHALLENGE]
Keseruan blog tour ini nggak hanya sampai review aja loh! Twigora juga mengadakan photo challenge yang mana aku sangat excited banget, soalnya syaratnya adalah foto diri dengan memakai kostum warna pink. I love pink, tapi ternyata isi lemari jauh dari warna kesayanganku ini. Cuma ya, minta maaf duluan kalau hasil fotonya kurang bagus.

Yang pertama karena modelnya kurang lemak (abaikan pipinya kalau terlihat bulet). Yang kedua, karena yang bantu ambil fotonya adalah mamaku, jadi agak blur hasilnya. Mungkin tangannya bergetar saking mengagumi tingkah anaknya yang minta difotoin di mall berkali-kali. Maafkan anakmu, Ma!

This is the best shot my mom took.
Thanks, Mom! 💖
[THE AUTHOR]
Adelia Azfar, seorang pemimpi yang mencoba bersikap realistis. Kerapkali kehilangan tujuan, tapi berusaha keras meluruskan pikiran. Baru-baru ini, Adelia memiliki musuh baru, yaitu sepi dan kesendirian. Dia adalah penyuka hujan yang tidak mau kebasahan. Juga pecinta kenangan, baik yang menyedihkan atau menyenangkan. Menurutnya, hidup itu harus seimbang.

“Out of love” adalah novel kedua belasnya.

 Adelia dapat dihubungi:

Instagram: Adelia Azfar

E-mail: adelia.azfar@yahoo.com

Tuesday, September 19, 2017

[REVIEW] What a Boss Wants by Christian Simamora

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: What a Boss Wants
Pengarang: Christian Simamora

Penerbit: Roro Raya Sejahtera (Twigora)
Genre: Romance

Tebal: 424
Periode baca: 13 - 17 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟🌟

[WARNING] 
Novel ini berkategori NOVEL DEWASA. Tidak disarankan dibaca oleh teman-teman yang masih di bawah umur. Bijaklah dalam membeli dan membaca buku sesuai dengan usia kalian.
 
[BLURB]
SATU-SATUNYA YANG LEBIH LUAR BIASA DARI MENCINTAIMU ADALAH KETIKA TAHU KAU JUGA MENCINTAIKU.
***
SEDUCE ME LIKE YOU’RE TRYING TO GET A PROMOTION
Setelah cukup lama nyaman dengan status single-nya, akhirnya Soleram Anand jatuh cinta lagi. Kabar buruknya, dia jatuh cinta dengan bosnya sendiri. Tak hanya cerdas dan penuh semangat, Jiro Amadeus Vimana juga memiliki aura seksi yang membuat jantung Sol berdebar hebat. This is really unprofessional. Makanya, satu-satunya cara supaya tak kehilangan respek dari teman-teman sekantor adalah dengan mengubur perasaan itu dalam-dalam dan fokus dalam pekerjaan barunya.


TREAT ME LIKE I’M THE COMPANY’S BIGGEST CLIENT
Yang Jiro inginkan adalah menjalani jabatan sebagai direktur Toybox sebaik mungkin, sekaligus berharap suatu saat papanya akan berhenti memandangnya sebelah mata. Dia juga ingin Toybox rutin memproduksi plush toy dengan karakter orisinal, yang suatu saat bisa dijual lisensinya secara internasional. Ambisi besar itu membuatnya mengenal Sol. Jiro yakin sekali, potensi besar cewek itu sanggup membawa Toybox bergerak maju sesuai dengan visi barunya.


KISS ME LIKE YOU WANT TO GET FIRED
Namun, setelah spontan berciuman dengan Sol—diikuti dengan malam-malam terpanas dalam hidupnya—Jiro sadar cewek itu tak lagi sekadar desainer baru di perusahaannya. Kini, bertambah satu hal lagi di daftar keinginannya: memastikan Sol jadi miliknya....


[REVIEW] 
Akhirnya kesampaian juga baca bareng What a Boss Wants dari Babang kesayangan ini setelah menunggu cukup lama (aku ikut PO pertamanya!). Dan aku pasti sangat paham perasaaan Jiro yang harus menahan perasaannya pada Sol, soalnya sama dengan perasaanku yang menahan diri untuk nggak baca duluan dan menghabisinya dalam satu tarikan napas. Itu baca apa nelen buku? He he he!
 
Sol benar-benar nggak habis pikir; Jiro yang sebelumnya dia cap verboden sekarang malah menemukan cara baru untuk menyelinap masuk ke hati. Kalau tadi wajahnya bersemburat malu dibuatnya, sekarang hati Sol membengkak karena berbunga-bunga seperti kendaraan hias di festival Pasadena. (hal 56)

Kisah ini diawali dengan kisah Jiro yang bermasalah sama papanya. Dia berusaha untuk membuktikan diri dan tidak dipandang sebelah mata lagi. Lalu dia bertemu dengan Sol, designer baru di perusahaannya; yang dia percaya bisa membantunya mencapai tujuan kesuksesan. Ternyata, nggak cuma perusahaan yang akan terbantu, tampaknya hatinya Jiro juga menemukan tambatannya.


Sol menggigit bibir bawahnya, sukses tertular stresnya Rahmat. Dia juga kepikiran sama Bos Jiro. (hal 99)

Jujur deh, Sol. Kamu kepikiran Jiro soal apa? Ikutan khawatir bagaimana Jiro bisa menghadapi tantangan besar dalam perusahaannya yang terkena kasus hak cipta? Atau kepikiran pengen peluk Jiro supaya dia bisa lebih kuat menghadapi ini semua? Ha ha ha!

Aku pembaca macam apa deh, itu si tokoh utama lagi kesulitan, aku malah membayangankan yang iya-iya. *tebar bunga kertas*

Tapi melupakan orang yang teramat dicintai nggak segampang yang Papa kira. Makanya, saya butuh waktu untuk menyembuhkan diri. (hal 151)

Jadi orang yang mencintai lebih banyak itu nggak enak, Sol. Nggak pernah enak. (hal 153)

Ini kenapa deh dua lelaki sepupu jauh ini beraura gelap macam gini? Aku kan jadi ikutan sedih. Jadi pengen peluk Jiro dan menguatkan dia. Hatiku juga tertutup kok, Jiro, cuma kamu yang punya kuncinya.

Soleram, Soleram.
Soleram anak yang manis.
Anak manis janganlah dicium, Sayang.
Kalau dicium merahlah pipinya.
Ah, sial.
Jiro jadi kepikiran mencium pipi Sol sampai merona merah deh....(hal 180)
 
Cie, udah kepengen nyosor aja nih Pak Jio. Kecup dulu sini, biar makin mupeng.

Kesuksesan Jiro bangkit dari keterpurukan perusahaannya gara-gara masalah hak cipta membawa efek yang cukup besar. Kini, perusahaannya ditawari untuk ikut Shanghai Toy Expo. Sudah rejekinya Sol, seminggu sebelum acara itu general manager yang harusnya mendampingi Jiro kecelakaan. Dengan bijaknya (atau modus terselubung), Jiro menunjuk Sol untuk menggantikannya.

Kamu cenderung mengalahkan egomu sendiri demi menyenangkan orang lain, terutama papamu. (hal 339)

Lagi akrab-akrabnya hubungannya dengan Sol, Jiro terlibat lagi urusan dengan papanya. Kali ini tidak tanggung-tanggung, menyangkut soal Sol juga. Nah loh, Jiro jadi gagal fokus deh. Pilih ada di pihak siapa, Ganteng? Pilih aku aja ya!

[CLOSING]
⛄️ Buku ini BEDA. Meski gaya menulis Bang Chrismor khas, tapi aku perlu menulis bahwa ini beda. Kehidupan kantorannya membumi banget. Beda dengan buku-buku sebelumnya yang mengambil setting kaum jetset. Di buku ini tidak terlalu banyak brand-brand asing yang terbaca. ⛄️ Aku suka pelesetan nama brand-brand yang ada di dalam cerita ini dan keasyikan sendiri menebak-nebak brand aslinya. Eh, muncul cameo Penerbit Twigora yang pesan boneka jerapah. Tolong kirim satu ke aku. ⛄️ Untuk romansanya, mirip-miriplah ya sama cerita pendahulunya. Tapi selalu ada fakta unik yang diselipkan. Kali ini, heroine-nya nge-fans sama Little Pony. Sekali lagi, aku menyesalkan mengapa kelarin buku ini begitu cepat. Kisah manis, happy ending, konflik batin yang kalem, dan scene-scene bikin gerah sukses bikin aku cekikikan dan senyum-senyum mupeng pas baca.

Can't wait to hold your next book, Bang!