Instagram Posts

Showing posts with label Inari. Show all posts
Showing posts with label Inari. Show all posts

Thursday, November 23, 2017

[REVIEW] Love Theft by Prisca Primasari

November 23, 2017 1 Comments
[BOOK INFO]
 Judul: Love Theft
 Pengarang: Prisca Primasari
Penerbit: Inari
Genre: Umum
Halaman: 399
Periode baca: 13-17 Nov 2017 
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]
Frea Rinata memutuskan untuk cuti dari kuliah musik dan mengistirahatkan biola Stadivarius-nya.

Untunglah dia punya kehidupan kedua yang lebih menarik, melibatkan seorang pemuda yang dipanggil 'Liquor', yang mencintai Frea tanpa sadar. Pemuda itu tergabung dalam perkumpulan pencuri, tapi yang dia curi bukan benda-benda biasa.


Saat Liquor mencuri sebuah kalung mewah milik seorang gadis terkenal, masalah demi masalah pun terjadi.


Ketika keadaan semakin runyam, apakah Frea masih berpikir bahwa kehidupan keduanya bersama Liquor ini semenarik yang dia pikirkan?


[REVIEW]
"Bukankah itu tujuan kita pergi? Untuk pulang." (hal 39)

"Kau penampilan saja yang goth. Hati marshmallow." (hal 57)

"Itulah yang diinginkan para pengkritikmu. Membuatmu mengira dirimu tidak punya bakat. Sampai akhirnya bakat itu benar-benar lenyap darimu." (hal 76)

Tiga quotes di atas semuanya diucapkan oleh second male lead (sepertinya?). Dan ya, sosoknya membuatku suka. Dia pria yang hangat dan lembut. Tidak salah kalau disebut hati marshmallow meskipun dia sendiri tidak suka disebut demikian. Nama aliasnya saja bernuansa kelam, jauh dari marshmallow yang putih kenyal (jadi laper!). Itulah dia, Night. Salah satu anggota pencuri.


Frea sedih ketika dia memutuskan untuk fokus selama satu semester mengikuti kegiatan para pencuri, dia malah dihadapkan pada berita Night mengundurkan diri dan melimpahkan tugasnya pada Liquor. 


Tugas yang dilimpahkan Night kepada Liquor adalah mencuri sebuah kalung milik seorang gadis terkenal. Kebetulannya lagi ada gadis itu adalah adik kelas Frea semasa SMA. Memang bukan kebetulan yang menguntungkan, karena Frea sama sekali tidak pandai bergaul. Namun, keberadaan dia membantu untuk setidaknya menguntit akun sosial media milik gadis itu dan melaporkannya pada Liquor.

Pencurian yang sangat mudah dan cepat. Sayang sekali, efek samping dari kejadian itu sama sekali tidak bisa diabaikan oleh Liquor. Gadis itu melakukan sesuatu demi mendapatkan kembali kalungnya. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh para korban pencurian lainnya. Sepertinya kalung itu punya arti sendiri bagi gadis itu.


Gadis korban pencurian itu memasang reklame dan mempublikasikan berita pencurian itu di media massa. Berusaha memancing orang yang mengambilnya akan mengembalikan kalung itu dengan imbalan besar.

Sayang sekali, Liquor punya prinsip untuk tidak mengembalikan apapun yang pernah diambilnya. Bodohnya lagi, dia malah membuka diri di depan korban tanpa tahu siapa yang sebenarnya dia hadapi. Begitu banyak kerumitan yang terjadi. Nggak hanya berhubungan dengan kalung itu saja, tetapi juga rumitnya perasaan yang membelit Liquor dan Frea. Ditambah lagi dengan masalah Night yang makin hari makin terpuruk.


[CLOSING]
Sebelum aku bahas review keseluruhan tentang buku ini, aku ingin berterima kasih kepada @miieruu yang telah memberikan buku ini untukku di event IIBF 2017 lalu. Hadiah perkenalan yang sangat manis sekali. Thanks!

Alasan aku memilih buku ini adalah karena cover-nya yang sangat cantik, walaupun maaf, aku tidak bisa mengambil gambarnya dengan cara yang lebih kreatif. 😅


Cerita ini adalah kisah tentang komplotan pencuri. Di bagian awal memang kental sekali aura penjahat kelas atasnya. Bekerja secara terselubung dan diam-diam. Namun, untuk pencari romansa seperti aku, aku sendiri terpukau bagaimana kisah ini bisa memuaskan dahagaku pada nuansa romansanya. It's all there, a complete package!


Next, aku ingin membahas sedikit tentang setting. Dari awal cerita, sulit sekali membawa imajinasiku ke kota Jakarta sebagai latarnya. Terpengaruh nama tokoh dan lingkup musik yang begitu kental, sepertinya. Aku memang tidak akrab dengan Jakarta, kehidupan anak musik, dan komplotan pencuri. Akan lebih mudah membayangkan ini kalau terjadi di luar negeri bagiku.


Akhir kata, ini adalah pertama kalinya aku membaca karya dari @priscaprimasari. Aku sudah menyimpan karyanya yang lain berjudul 'Purple Eyes'. Sama seperti yang satu ini, tersisip keyakinan bahwa akan sulit sekali membuatku kecewa membaca karya-karyanya. Setiap cerita pasti bisa memuaskan ekspektasiku dengan cara yang berbeda. Terima kasih telah membuatku berkenalan dengan Frea, Liquor, Night, dan Tarantula. I need to say, I hate Coco Kartikaningtias and what Liquor said about her is true. Dia nggak cocok menggantikan ibunya!
 

Monday, October 2, 2017

[REVIEW] Stilettale by LM Cendana

October 02, 2017 0 Comments

[BOOK INFO]
Judul:Stilettale
Pengarang: LM Cendana
Penerbit:Inari
Genre: Chicklit
Tebal: 380 halaman
Periode baca: 1 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]

Dilara Niranjana: "Iya. Aku ngajakin kamu nikah."
Erlangga Tunggadewa: "Biarpun kamu mau aja aku suruh kayang di atas monas, aku nggak mau nikah sama kamu."

Keduanya memutuskan menikah karena sebuah kesepakatan. Anggap saja ini kesepakatan kerja.

Dilara akan mendapatkan suami, demi menyenangkan eyang putrinya yang sudah sakit-sakitan. Ditambah, ini bisa mengalihkan perhatian media dari kasus yang sedang diderita Stilettale, perusahaan mode miliknya.

Sedangkan Erlangga, sebagai pemilik Tunggadewa Grup, dia menginginkan tanah milik Dilara untuk proyek perumahan elite-nya.

Namun kehidupan 'kesepakatan kerja' mereka tak berjalan semulus itu.

[REVIEW] 
"Ada sebagian lelaki yang tidak menjadikan penampilan perempuan sebagai ukuran nilai. Bila Anda menyangkal bahwa Anda tidak tergiur melihat kemolekan tubuh perempuan, intinya Anda seorang gay. Have a good day, Sir." (hal 32)

Dilara, seorang wanita dewasa sekaligus pemilik rumah mode berlabel Stilettale, memiliki lidah yang tajam, lebih tajam dari golok si Pitung (emang Pitung pake golok?)

Sebagai pemilik rumah mode sukses, dia memang disegani, ditambah dengan mulutnya ceplas-ceplos, membuat karyawannya rajin menyelamatkan diri dengan menebar senyum palsu dan membicarakannya di belakang. Dilara juga anti dengan hubungan lelaki dan perempuan.

Namun, Widya, eyang tersayangnya, menginginkan Dilara menikah. Supaya ada yang bisa menjaganya kelak ketika Widya meninggalkan dunia fana.

Lalu bertemulah dia dengan Erlangga. Lelaki pewaris perusahaan properti Tunggadewa yang menginginkan tanah milik keluarga Dilara. Tanpa permintaan menyebalkan untuk menjual tanah pada Erlangga, Dilara memang tidak berniat mengenal lelaki itu lebih jauh.

Namun, memburuknya kondisi Widya membuat Dilara meminta tolong pada Erlangga.

By the way, aku sebel banget sama Dilara. Meskipun nasibnya kurang baik dan maksud tingkahnya kadang mulia, aku merasa dia terlalu sombong dan angkuh. Erlangga juga sama, tapi Erlangga masih lebih manusiawi, bisa bercanda santai. Si Dilara ini ... God, bener kata Erlangga sih,

"Eh, tapi lelaki mana yang mau ngajakin jalan perempuan judes sepertimu?" (hal 106)

Dilara meminta Erlangga untuk menikah dengannya demi menyenangkan dan menyelamatkan kondisi Eyang Widya. Meskipun sempat menolak, ternyata Erlangga mengiyakan demi tercapainya ayahnya yang tertunda.

"Biar skenarionya lebih bagus dan rating-nya tinggi. Nanti pura-pura kaget, terus nangis haru." (hal 114)

Erlangga menyusun skenarionya sendiri tanpa Dilara dan menyiapkan acara lamaran di tengah salah satu pesta. Sandiwara mereka terbilang cukup berhasil menutupi kasus yang sedang menimpa Stilettale, dan juga membahagiakan Eyang Widya.

Ternyata pernikahannya dengan Erlangga bukanlah akhir yang damai, melainkan awal kekisruhan yang tak terduga oleh Dilara.
 
"Kamu bawa sendiri koper-koper di dalam bagasi. Jangan terbiasa bergantung pada orang lain." (hal 178)

Saat pindah ke rumah Erlangga, Dilara dikejutkan dengan kehadiran Bude Kanthi. Seorang wanita paruh baya yang tergila-gila dengan KBBI, ngomong aja perlu pakai tatanan bahasa yang baik dan benar. Dia juga tidak segan mengoreksi Dilara jika salah. Pengen adopsi Bude Kanthi untuk editi naskah deh! Ha ha ha.

Bude Kanthi hanyalah awal dari perjalanan rumah tangga palsu antara Dilara dan Erlangga. Dilara masuk lebih dalam ke dunia Erlangga dan mencoba memahami situasi lelaki itu. Erlangga pun diam-diam menumbuhkan rasa pada Dilara yang selalu disangkalnya di depan siapa pun, termasuk ayahnya sendiri.

Perjalanan kisah mereka jadi tidak biasa.

Silakan adopsi buku ini dari toko buku kesayangan kalian. Aku jamin, kalian tidak akan menyesal!

[CLOSING]
Selain cover, aku memang tertarik pada cerita bertema mainstream seperti ini, menikah karena kesepakatan dan berakhir saling jatuh cinta. Di awal-awal membaca terasa seperti memutar ulang film The Devil Wears Prada yang disorot dari sisi si Bos. Jujur saja, sampai habis membaca, sosok Dilara tidak berhasil mendapat simpatiku. Sorry, Di, you're just too cruel to be true!

Aku sedikit cemas ketika bagian-bagian awal, mengingat ini kok mirip sama film itu. Tapi setelah melewati sepertiga buku, tiba-tiba menjadi candu dan tidak bisa berhenti membaca sampai habis.

Sejauh mata memandang pun tidak ada typo! Yay! Senangnya! Hanya saja jenis font yang dipilih agak bikin pusing, terutama kalo dimiringkan. Aku tuh kenapa sih, nggak puas banget kalo nggak ada yang dikomplainin! Ha ha ha!

Karakter utamanya cukup kuat. Hanya saja aku nggak paham kenapa para tokohnya saling suka menyukai. Yes, menyukai seseorang tidak butuh alasan. Itu kan tokohnya tau, tapi pembaca harusnya melihat alasan di baliknya. Aku cuma tahu kenapa Dilara bisa suka sama teman virtualnya, itu pun karena Dilara sukanya pas waktu jaman-jaman sekolah. Setelah dewasa, aku tidak mengerti alasan dia akhirnya jatuh cinta. Mungkin aku yang kurang teliti menyerap cerita.

Anyway, this book is good. Selain menambah warna di rak buku, isinya pun menghibur hati!

Tuesday, September 19, 2017

[REVIEW] Sayap-Sayap Kecil by Andry Setiawan

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Sayap-Sayap Kecil
Pengarang: Andry Setiawan

Penerbit: Inari
Genre: Teenlit

Tebal: 122
Periode baca: 18 September 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟
[BLURB]
Para Pembaca,
Berikut fakta singkat tentang diriku.


1. Namaku Lana Wijaya
2. Ibuku suka memukul dan menyiksaku bahkan dengan kesalahan sekecil apa pun. Seperti ketika aku lupa membeli obat nyamuk
3. Aku punya tetangga baru, cowok cakep yang tinggal di sebelah rumah
4. Kehadiran cowok cakep tidak mengubah kenyataan bahwa aku sering pergi ke sekolah dengan bekas memar di sekujur tubuhku
5. Doakan aku supaya bisa lulus SMA secepat mungkin dan pergi dari rumah sialan ini


Buku ini adalah buku harianku. Aku tidak akan merahasiakannya dan membiarkan kalian untuk membaca kisah hidupku yang tidak terlalu sederhana ini. Mungkin sedikit aneh, tapi aku harap kalian bisa belajar dari aku.







[REVIEW]

Apa yang ada di pikiran kalian ketika baca blurb-nya? Kalau aku, aku hanya berharap sederhana. Bahwa di balik semua penderitaannya Lana, terdapat kisah romansa remaja yang manis, semanis covernya.

Tentu saja, aku SALAH besar. Ada banyak hal yang bisa dipetik dari buku setebal 122 halaman itu. Tentang kerumitan keluarga, pilihan-pilihan hidup, serta angan yang menjadi kenyataan. Tidak selamanya harapan kita bisa terpenuhi, tapi akan digenapi dengan cara yang terbaik untuk kita.


Kisah ini sebenarnya berlatar gelap. Kebobrokan mental Lana ditambah dengan kelakukan ibunya. Namun, aku tidak bisa merasakan aura gelap itu di sepanjang kisahnya, bahkan sampai mendekati klimaks. Hanya saja, kalau direnung-renungkan kembali, latar belakang kisah ini cukup gelap dengan persoalan hidup keras yang dihadapi oleh Lana.


Untuk teman-teman yang mau bacaan tipis tapi membekas, aku rekomendasikan buku ini. Kalian akan terpuaskan oleh plot twist yang ada di kisah ini.