Instagram Posts

Showing posts with label Elex Media Komputindo. Show all posts
Showing posts with label Elex Media Komputindo. Show all posts

Wednesday, May 30, 2018

[REVIEW] Unsent Letters by Elcessa

May 30, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Unsent Letters
 Pengarang: Elcessa
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Teenlit
Halaman: 400
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]
"Tentang Kejora—yang rasa sedihnya ia tumpahkan dalam puluhan lembar surat. Tiap kata yang memenuhi lembarnya setara doa, harapan, dan rintihan yang terus meminta agar waktu dapat diputar ulang.

Tentang Raffa—dan rasa sesal yang memenuhi benaknya tanpa pernah berani ia keluarkan. Kata pisah terus membayang di ingatannya meski waktu telah berlalu, bersama imaji seorang gadis mungil yang menyandang nama bintang paling terang. Bintang yang jaraknya dua langkah dari sang mentari.

Tentang mereka—dan sebuah kisah yang mengalir dalam tumpukan surat. Surat-surat yang akan menguning, menjadi saksi bisu hal-hal yang pernah mereka bagi. Mungkinkah surat itu menjadi jalan bagi mereka untuk kembali menemukan?"


[REVIEW]
Buku ini merupakan kumpulan surat yang ditulis oleh seorang 'aku' bernama Lucilia Kejora. Jujur saja, secara misterius, aku merasa si 'aku' di sini adalah orang yang sama dengan diriku sendiri, meskipun dengan kisah yang berbeda. Tentang impian yang terselip di satu masa. Tentang persoalan impian yang selangkah lebih dekat. Tanpa aku tahu bahwa setiap langkah malah membawa kisah mendekati akhir yang berarti selesai.

Kisah Kejora dan Raffa dibuka dari kegiatan MOS SMA mereka. Pertemuan mereka diwarnai oleh suara tikus kejepit milik Kejora, setelah dipaksa oleh Raffa. Sejak saat itu, Raffa selalu beredar di dekat Kejora. Siapa pun tahu bahwa Raffa dkk adalah siswa yang harus dijauhi. Selain karena suka bolos, reputasi Raffa adalah teratas untuk mematahkan hati gadis-gadis di sekolah. Jadi, kalau tidak ingin mengenang masa SMA dengan membawa patah hati, lebih baik jauh-jauh Raffa.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Kejora. Ada banyak kisah manis yang dirasakan oleh gadis itu. Dan semua karena Raffa dkk.

Raffa merupakan cowok berusia 16 atau 17 tahun ketika bertemu dengan Kejora. Tidak tahu pasti alasannya bisa menyukai cewek itu. Yang pasti, Raffa merasa hari-harinya menjadi begitu berbeda karena kehadiran Kejora. Bahkan dia merasa menjadi orang yang berbeda di hadapan Kejora.

Saat itu, Raffa sudah menemukan mimpinya dan dia ingin mewujudkan mimpi itu dan beranjak dewasa dengan Kejora di sampingnya. Kejora pun tidak keberatan akan hal itu. dia mendampingi bahkan memaksa Noah untuk membantu Raffa belajar menghadapi ujian nasional. Semua hal asing bagi Kejora dilakukannya untuk Raffa. Cewek itu nekat kabur lewat jendela kamarnya untuk menonton gig Raffa and the band, menghindari larangan Noah yang menginap di rumahnya.

Nakalnya mereka memperlihatkan kepolosan yang sesungguhnya sebagai anak SMA yang idealis. Suka banget sama jalan ceritanya. Ada sejuta keindahan hubungan mereka menjadi pedang bermata lain yang perlahan-lahan mengubah hidup keduanya, meski bukan mengubah perasaan satu sama lain.


Mimpi Raffa menjadi musisi begitu kuat sampai dia benar-benar berusaha mencapainya. Aku merasa ambisi Raffa itu tidak salah, hanya saja kebaikan yang ada di dalam hatinya menuntun dia pada hasil yang berbeda dari yang dia inginkan.

Ada beberapa hal penting yang diabaikan oleh Raffa. Salah satunya adalah kejujuran pada Kejora, yang menjadi kekasihnya. Padahal Kejora itu baik banget mendukung dan menerima keputusan Raffa, apa pun bentuknya. Hati kecil Kejora yakin bahwa Raffa benar-benar menjaganya dari segala rasa sakit yang mungkin bisa dideritanya. Namun, perbuatan Raffa dan ketidakjujurannya semakin terlihat nyata. Begitu banyak hal yang tidak dibagi dengan Kejora sehingga gadis itu berpikir bahwa selama ini Raffa hanya peduli pada dirinya sendiri, pada karier musiknya.

Dari sanalah semua masalah berakar dan bertambah parah. Hubungan manis keduanya dirusak oleh hal-hal yang sebenarnya bisa dibicarakan tetapi keputusan Raffa untuk menyimpannya sendiri mengikis perasaan Kejora, sampai dia yakin bahwa Raffa tidak lagi miliknya.

Makin ke belakang, makin bikin baper ceritanya. Silakan kalian cari buku ini di toko buku kesayangan, atau bisa juga dibaca di Gramedia Digital. Aku yakin ada hal-hal yang menyentuh secara pribadi dalam cerita ini.


[CLOSING]
📝 Ini adalah kisah teenlit yang ditulis dari sudut pandang ketika tokoh dewasa. Nuansanya dari awal udah patah hati, tapi keceriaan, kelucuan, kekonyolan, bahkan romantisme ala remaja dapat dinikmati secara menyeluruh. Nggak biasanya aku menikmati teenlit yang auranya agak sendu. Tapi ini? Bener-bener bikin perasaan campur aduk. Mungkin karena ada hal-hal yang benar dekat denganku dalam cerita ini.

📝 Pesan yang aku dapat sangat jelas. Bahwa kadang, kita bisa salah menilai perbuatan dan perkataan orang demi perasaan kita sendiri. Keegoisan yang mengatasnamakan kebaikan orang lain tidak selamanya bisa menyelamatkan suatu hubungan. Kadang kebenaran lebih bisa menolong walaupun menyakitkan.

📝 Ending cerita okelah, meskipun aku sebenernya menginginkan hal lain (dasar pembaca banyak maunya!). Tapi aku rasa dengan akhir yang seperti itu bisa menggenapi dan menyempurnakan perjalanan kisah ini. Pas sekaligus bikin gemes!

📝 Karakternya sederhana tapi kuat dan konsisten. Aku suka bagaimana mereka bisa membaur dan menjalin kisah dalam cerita ini. Pokoknya puas dari segi karakter!

Tuesday, May 8, 2018

[REVIEW] Love in Chaos by Yenny Marissa

May 08, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Love in Chaos
 Pengarang: Yenny Marissa
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Romance
Halaman: 404
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Banyak yang bilang, cinta adalah landasan awal dari sebuah pernikahan. Tidak begitu dengan Arjuna dan Olin. Keduanya menikah tanpa cinta. Pernikahan yang awalnya hanya sebuah kesepakatan berubah menjadi kenyamanan.

Tapi, bukankah nyaman saja tidak akan cukup? Olin bimbang. Tetap melangkah ke depan bersama Arjuna atau kembali pada pria yang selama ini masih tersimpan di hatinya. Ketika Olin sudah menentukan pilihan, Arjuna justru datang dengan sebuah rahasia yang membuat dunianya hancur. Akankah mereka berdua menyelamatkan pernikahannya? Atau kembali ke masa lalu keduanya, di mana masih ada hati yang tertinggal?


[REVIEW]
Pertama-tama, aku mau memperkenalkan dua tokoh utama. Yang cowok namanya Arjuna Prasetya. Dia seorang penyanyi terkenal. Karirnya sebagai penyanyi berjalan dengan mulus semulus kulit bayi. Statusnya? Single dong. Sampai dia bertemu dengan Olin. Atau lebih tepatnya dijodohkan dengan wanita itu.

Caroline Deandrana. Seorang arsitek muda yang sukses, juga terkenal. Punya masa lalu yang cukup berat berkaitan dengan lelaki. Itu juga yang membuat dia enggan menjalin hubungan dengan lelaki manapun. Setidaknya begitu sampai Papanya meminta dia menikah dengan Arjuna.

Aku suka celetukan Olin yang suka memotong kalimat Arjuna dengan judes. Dan aku suka ke-hopeless-annya Arjuna untuk memperjuangkan hubungan mereka. Meskipun aku nggak tahu motif sebenarnya Arjuna itu apa, selain hanya bentuk hormatnya pada Mamanya.


Pernikahan itu benar-benar terjadi sekalipun Olin berusaha menolak. Semuanya itu gara-gara ada yang mendengar bahwa Arjuna itu setuju untuk menikah dengan Olin ketika mereka berbicara berdua. Begitulah awal Olin menjadi semakin jutek terhadap Arjuna. Pokoknya, di mana Olin, Arjuna ini selalu salah.

Setelah menikah, Olin mengajukan syarat pada Arjuna dan keduanya sepakat hanya menjalani pernikahan itu selama dua tahun. Hanya untuk memberikan waktu pada kedua orang tua mereka bahwa kalau memang tidak cocok ya harus berpisah.

Tapi semuanya nggak berjalan semudah yang mereka bayangkan. Kedekatan secara fisik dan waktu bersama yang mereka bagi menimbulkan getaran aneh dalam. diri Olin. Sementara Arjuna hanya ingin menjalani hubungan yang hanya akan terikat dua tahun itu sebaik-baiknya. Lama-lama si Olin ini lumer juga. Aku juga bakalan lumer sih kalo punya suami macam Arjuna ini. Sikapnya lembut dan romantis banget.


Hubungan mereka yang adem ayem dan terlihat menjanjikan didatangi bayang-bayang masa lalu. Nggak cuma dari satu pihak, tapi dari kedua belah pihak.

Berhubung Arjuna dulu yang suka sama Olin, jadi, dia dulu yang diuji. Bagaskara Ferdino hadir kembali dalam hidup Olin. Lelaki berengsek yang sudah mematahkan hati Olin berkeping-keping. Well, iya sih, dia nggak sepenuhnya jahat, tapi caranya tetap aja salah. Arjuna yang posesif mulai garang. Apalagi dia merasa bahwa Olin tidak jujur darinya.

Nggak cuma Bagas yang datang mengacak-acak. Tiara, perempuan di masa lalu Arjuna juga hadir dalam hidup mereka. Arjuna sudah cinta mati sama Olin pastinya tidak tergoyahkan oleh Tiara. Tapi Tiara punya kunci pasti ke dalam hidup Arjuna sekali lagi. Kali ini, Arjuna benar-benar bingung. Bang, jangan galau kelamaan. Katanya cinta, tapi kok masa lalu diseret-seret dan bikin makin kacau sih? Eh, aku lupa, judulnya aja kan Love in Chaos. Emang harus kacau sekacau-kacaunya!


[CLOSING]
Singkat cerita, aku suka dengan cerita ini. Aku nangis di beberapa bagian, pengen lempar bukunya pas masa lalunya Arjuna datang, dan pengen peluk Arjuna saat dia benar-benar lagi down.

Aku suka karakter Olin yang pintar mematikan momen romantis Arjuna. Dilengkapi sama Arjuna yang sebodo amat dengan sikap Olin yang satu itu.. Kekasualan mereka dalam berinteraksi juga menarik. Nggak ada jaim-jaiman soal omongan yang nggak diayak (terutama Olin) dan kejujuran dari Arjuna (meskipun dia ternyata menutupi sesuatu). Hayooo, kepooo!

Tapi kamu jangan jadi halu ya. Menurutku lelaki macam Arjuna yang masih single nyaris punah. Kalau di fiksi berlimpah ruah, tinggal tunjuk aja. Karakter Olin terasa lebih real dan ngena di aku. Semua rasa kecewanya, sedihnya, rasa bersalahnya, bahkan aku bisa ikutan merona merah gara-gara omongan atau sikap Arjuna. Ya, aku segitunya mendalami karakter Olin.

Pesan yang kudapat dari cerita ini adalah hati yang baik kadang-kadang bisa dimanfaatkan sama orang yang ingin mengambil keuntungan dari kita. Tapi, itu nggak akan bisa mengubah diri kita seutuhnya. Untuk orang-orang yang tepat, kesakitan hati hanya akan membuat rasa bertumbuh subur dan semakin kuat. Kita hanya perlu melihat ke dalam diri kita untuk tahu siapa orang-orang itu.

[REVIEW] Born from a Wish by Mertha Sanjaya

May 08, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Born fron a Wish
 Pengarang: Mertha Sanjaya
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Young Adults
Halaman: 256
Ratings: 🌟🌟🌟 (3.75 / 5.0)
[BLURB]
Tim tidak tahu kalau ditinggal pergi Mama, perempuan yang paling disayanginya di dunia ini, akan membuat hidupnya sekarut-marut sekarang. Ia seperti keluar dari porosnya. Ia frustrasi karena pencariannya tidak juga membuahkan hasil. Lalu kemunculan sosok ayah yang amat dibencinya, alih-alih mengobati kesepiannya, malah semakin membuat dunianya jempalitan. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan supaya hidupnya kembali normal. Setiap duka yang dijalaninya menyeretnya pada sosok gadis yang selalu membawa kartu tarot beserta ramalan sintingnya, sampai segurat senyuman di pipinya yang membuat Tim merasa tidak ingin kehilangan orang yang disayanginya untuk kedua kalinya.

Yang Angela pikirkan sewaktu ibu menghubunginya dari kampung adalah mencari seseorang yang akan bisa menyelamatkan hidupnya, bisa membantu membiayai kuliah dan mencukupi kehidupannya, hingga ia bertemu dengan lelaki bule yang membuat hidupnya nyaris terselamatkan. Menurut ramalan kartu tarotnya, ia akan menemukan kebahagiaan. Ramalan itu bisa dipercaya, karena sekarang ia bisa bernapas dengan lega berkat kehadiran lelaki bule tersebut. Hanya saja, ia mulai menyadari bahwa apa yang dilakukannya tidak benar. Ia tidak mampu membohongi nuraninya sendiri. Kebahagiaan yang tengah dirasakannya berada di atas penderitaan orang lain.

Orang lain yang perlahan-lahan mulai disayanginya.


[REVIEW]
Awal cerita dibuka dengan kefrustrasian Tim karena ibunya menghilang dengan hanya meninggalkan pesan singkat padanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Tim tidak bisa menebak, dia hanya memutuskan untuk tetap mencari ibunya ke mana pun dia pergi. Jadwal hidup Tim yang sudah padat karena dia masih kuliah dan bekerja paruh waktu serabutan menjadi semakin padat karena dia juga harus mencari mamanya.

Ketika masalah itu belum menemukan titik terang, seorang perempuan aneh muncul dalam hidupnya. Keponakan majikan tempat dia mengasuh anak. Dengan begitu hilang sudah salah satu sumber penghasilan Tim. Tapi positifnya dia jadi punya waktu lebih untuk melakukan pencarian.

Mama hilang, muncul sosok Robert, sang ayah yang setengah mati dibenci oleh Tim. Bukankah ini aneh? Mama hilang lalu papanya muncul? Tim menggeser pemikiran itu. Persetan dengan kehadiran Robert, dia tetap fokus pada tujuan utamanya.


Robert pertama kali muncul di kafe tempat Tim bekerja paruh waktu sebagai cook helper. Sempat membuat adegan heboh karena dia tidak bisa menahan emosinya. Lalu ketika di kampus, sosok Angela mengekorinya seperti anak ayam. Meributkan ini itu padahal Tim ingin sendiri.

Tidak hanya dua orang itu saja, dosennya pun, Mr. Nathan, ikut bertingkah sok akrab. Tidak hanya sok akrab dengan dia, tetapi juga terlihat akrab dengan Robert. Apa hubungannya Mr. Nathan dan Robert? Kenapa semua orang yang ada di sekitar dia juga berhubungan dengan Robert?

Robert sendiri pantang menyerah. Dia terus menerus mendekati Tim, memohon maaf padanya. Namun, kebencian Tim mengalahkan akal sehatnya. Ditampiknya semua ocehan Robert. Baginya, Robert adalah sumber masalah yang membuat hidupnya dan Mama kacau dan susah. Rumitnya lagi, Mama belum juga kunjung ketemu.


Kehadiran Robert dalam keseharian Tim semakin terasa. Dia ikut serta dalam pertandingan futsal yang terpaksa diikuti oleh Tim. Kenapa orang tertutup seperti Tim bisa keceblos ke tim futsal? Salahkan syarat mengisi KRS semester baru yang mengharuskan dia memilih salah satu kegiatan. Demi masa depan, Tim melakoninya.

Segala sesuatu seperti terjadi saat yang tepat. Mama hilang, Robert datang. Part time mengasuh anak berakhir karena Angela, Tim harus ikutan futsal.

Nggak hanya itu, kehadiran Angela seperti menggantikan sosok mama, kecuali berisiknya itu ya. Dengan adanya Angela, Tim jadi punya teman berbagi. Tim ogah banget menjadikan Robert sandaran berhubung Tim percaya, bule itulah penyebab susahnya hidup Tim dan mama. Angela punya sejuta trik untuk mendekati Tim, dan menumbuhkan rasa asing dalam diri cowok itu. Sayang sekali, dia juga punya satu rahasia yang bisa membuat hubungan keduanya hancur berkeping-keping.


[CLOSING]
Sekarang aku akan membagi kesimpulan tentang buku ini.

📰 Konflik yang diangkat adalah tentang keluarga. Keluarga yang berantakan, perasaan menyalahkan satu sama lain, dan soal kehilangan anggota keluarga. Suka banget sama tema itu, ini yang buat menguras air mata.

📰 Untuk gaya menulis, buku ini mengingatkan aku dengan seri terjemahan Enid Blyton. Nada suaranya mirip begitu. Sedikit aulit membayangkan si tokoh utama adalah anak kuliahan. Dari awal aku keburu membayangkan anak SMA. Maafkan mis-interpretation-ku.

📰 Di blurb sempat-sempat menyebut tentang Tarot. Tapi sangat sedikit diungkit di dalam buku, meskipun ada pengetahuan baru soal Tarot itu sendiri. Kalau mungkin diperdalam dan semua masalah yang ada di sini dikaitkan dengan Tarot mungkin lebih joss rasanya.

📰 Buku ini page turner yang cukup ampuh buatku. Sulit berhenti karena rasa penasaran soal jalan keluar masalah yang dihadapi oleh Tim. Endingnya? Memuaskan sih. Akhir yang layak untuk buah perjuangan Tim.

Demikian review dariku. Untuk mbak Metha, terima kasih ya sudah menulis buku ini dan mengizinkan aku membagi pengalaman bacaku. Semoga review dariku berkenan.

Monday, March 19, 2018

[REVIEW] Asmarandana by Indah Hanaco

March 19, 2018 0 Comments


[BOOK INFO]
Judul: Asmarandana
 Pengarang: Indah Hanaco
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Romance
Halaman: 232
Ratings: 🌟🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Levi Abirama remaja begitu bahagia karena bisa bersama Jessica yang membuatnya tergila-gila. Cintanya pada perempuan itu begitu bergelora meski usia mereka terpaut jauh. Sepuluh tahun kemudian, Levi hanya bisa termangu karena cinta itu jua yang mengantarnya menjadi “sandera” Jessica. Lewat sebuah perjalanan, Levi malah tak sengaja mengenal Elana Josefin.


Gadis muda yang penuh semangat itu bekerja di sebuah resor di tepi Danau Toba. Pertemuan pertama mereka sudah memberi efek magis yang mengubah dunia Levi dan Elana. Hingga lelaki itu lupa, bahwa dia dan Jessica terikat hubungan terlarang yang takkan mudah diurai. Meski sempat gamang, Levi akhirnya berani mengambil keputusan mengejutkan. Namun sayangnya Jessica tak mau begitu saja melepaskan gigolonya. Melengkapi semua keruwetan itu, Elana sendiri punya rahasia pahit yang takkan pernah ada penawarnya. Apakah semua harus berakhir dengan hati yang luluh lantak?

[REVIEW]
Oh my GOD! Sepertinya hanya satu kalimat itu yang harus aku sebutkan sekarang. Berkenalan dengan Levi dan Jessica membuatku merinding. Membayangkan kalau hidup yang mereka jalani benar-benar nyata. Mungkin emang ada kali ya, cuma aku aja yang nggak tahu. Beruntungnya aku berada di jalur yang benar nggak sempat nyerempet hal macam begitu, selain dari buku. Ya Tuhan, ternyata dunia fiksi lebih kejam. Hahaha! Apa-apaan sih aku ini malah ngelantur!

Seperti yang kamu bisa di blurb, Levi ini adalah gigolonya Jessica. Namun, sudah dua tahun belakangan ini perasaan Levi mulai berubah. Dia menyadari bahwa dia jatuh cinta pada Jessica jauh sebelum dia mengenal sosok wanita itu. Obsesinya pada Jessica membawa Levi jauh ke dalam jurang bernama dosa. Boro-boro menggapai tepinya, ujungnya saja Levi sudah tidak bisa melihat lagi.

Sejauh ini aku belum menemukan kenapa Levi mulai beranjak menjauhkan hatinya dari Jessica. Mulai tidak bisa tunduk pada pesona perempuan itu. Malah, bisa dibilang, dia berusaha berpegangan pada obsesinya itu. Menjadikan Jessica semacam penghalangnya untuk melakukan apa yang harusnya dia lakukan.

Lalu dia bertemu dengan Elana. Perempuan muda yang ditemuinya si sebuah resor di daerah Danau Toba. Perempuan lain yang membuat matanya melangkahi akal sehatnya dengan mencuri-curi pandang. Ditambah sebuah percakapan di subuh hari, aku yakin itu nggak hanya membuat si pembaca (baca: aku) deg-degan, tapi juga mengacaukan detak jantung Levi.

Levi berusaha mencari kesempatan untuk bisa mengenal Elana lebih jauh. Di suatu pagi, Elana menjamunya dengan teh racikanya sendiri. Mereka mengobrol lebih banyak. Menjadikan pagi jadi lebih manis.

Levi senang-senang saja ditinggal rapat oleh Jessica. Meskipun dalam hatinya, Levi punya dugaan lain selain rapat itu. Lelaki muda yang terlihat dekat dengan Jessica membuatnya menebak-nebak sisa hari di mana Jessica tidak sedang rapat dan juga tidak berada di hotel.

Levi meminta Elana untuk mengantarnya tamasya ke Pulau Samosir. Perjalanan berdua yang membuat keduanya asyik bertukar cerita dan larut satu sama lain. Pertanyaan menggantung Elana soal Levi dan Jessica tidak terjawab.

Sekembalinya mereka ke hotel, Jessica juga baru saja sampai. Tidak suka melihat kebersamaan gigolonya bersama perempuan lain, Jessica melancarkan aksinya. Memanggil Levi dengan sebutan 'Sayang' dan bergaya dengan sangat manja.

Hubungan Levi yang baru seumur kecambah terpaksa layu gara-gara ulah Jessica. Hal itu membuat Levi jadi semakin ingin untuk berpisah dari Jessica. Bukan karena dia telah tertarik pada Elana, tapi rasa itu sudah ada sejak dua tahun belakangan ini. Kehadiran Elana hanya faktor penguat keputusannya.

Namun, Levi tidak bisa semudah itu mengambil keputusan. Hubungannya bersama Jessica selama sepuluh tahun meninggalkan bekas yang mengerikan dalam hidupnya, mengikis rasa percaya diri untuk bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Dia menjauh dari Jessica dan Elana.

Levi benar-benar berusaha menata hidupnya kembali. Kedatangan Jeremy, kakaknya, ke Indonesia membuat Levi merasa tidak sendiri lagi. Sang kakak mendukung Levi sepenuhnya, tidak memaksakan apa pun, tetapi tetap memberikan alternatif yang bisa dipertimbangkan Levi.

Kira-kira apa yang terjadi sama Levi? Berhasilkah dia melepaskan diri dari Jessica? Ataukah dia berhasil mendapatkan Elana yang sudah dikecewakannya? Bisa jadi dia memutuskan untuk menyudahi semuanya dan menyendiri?

[CLOSING]
Wah, kalau kamu tanya aku kenapa aku jatuh cinta sama tulisannya Mbak Indah Hanaco, jawabannya cuma satu. Karena ceritanya selalu manis, entah bagaimana pergolakan ceritanya, aku selalu bisa mendeteksi rasa manis di dalamnya.

Menurutku, kisah ini sangat bisa dikenali dengan mudah. Konflik-konflik yang ada di dalamnya cukup bisa dipahami, meskipun mengambil latar di kota dan tempat yang aku belum pernah injak.

Dalam buku ini aku mendapatkan pesan bahwa kadang jalan hidup kita berbatu, berlubang dalam, dan patah di sana sini, tapi itu nggak lantas membuat kita tidak pantas menggapai kebahagiaan.

Ambil contoh Jessica. Sekelebat hidupnya sukses, tapi dari apa yang dia lakukan pada hidupnya, aku menyadari ada kekosongan di sana. Dia berusaha memenuhinya dengan cara yang aneh dan dia anggap benar. Entah apa yang dia pikirkan. Sementara Levi dan Elana, keduanya punya rahasia yang membuat mereka merasa kecil dan tidak pantas bahagia. Butuh keberanian untuk berdamai dengan apa yang sudah terjadi. Masa lalu yang kurang baik, bahkan gelap, masih bisa disimpan rapi dan dijadikan sebagai pembelajaran. Ketakutan itu wajar, tapi bukan jadi halangan mengapai apa yang kita inginkan.

Kyaa, Mbak Indah, aku selalu menyukai karya-karyamu 😁😘
Terima kasih untuk pesan yang indah dalam kisah ini.

Thursday, January 11, 2018

[REVIEW] Kata Tiga Hati by Innayah Putri

January 11, 2018 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Kata Tiga Hati
 Pengarang: Innayah Putri
Penerbit: Elex Media Komputindo 
Genre: Teenlit
Halaman: 288
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Thalia
Kami bertemu untuk pertama kali di lapangan upacara dua tahunan yang lalu. Aku ingat betapa konyolnya aku siang itu. Memakai atribut serba aneh dari ujung kaki sampai ujung kepala hanya demi memenuhi budaya pembodohan bernama ospek. Karena terlambat, kami kena hukum bersama, dan dengan gaya sok pahlawannya, dia membelaku di depan kakak panitia OSIS. Waktu aku tanya kenapa dulu dia sampai senekat itu, dia menjawab dengan kerlingan mata, kemudian bibirnya yang tipis kemerahannya akan tersenyum miring.


Dhanu
Kalau bertanya siapa Thalia Maharani pada sebagian besar murid perempuan SMA Persada Mandiri, maka kebanyakan dari mereka akan mengatakan bahwa Thalia adalah sosok murid sombong yang enggan bergaul dengan siswi lain. Tetapi murid laki-laki akan menjawab tanpa ragu, kalau posisi Thalia hampir setara dengan Dewi Aprodhite yang tidak sengaja jatuh ke dunia yang fana ini. Siapa yang nggak setuju kalau Thalia itu cantik? Tapi cuma satu orang yang berani berjuang mati-matian buat mendapatkannya.


Najla
Tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan. Aku sudah sering mendengar kalimat itu. Mulanya, aku menertawakannya. Aku selalu merasa bahwa aku tidak akan terjebak pada prinsip bodoh tersebut. Sampai suatu hari, dia muncul di balkon rumah ini. Menghabiskan malam-malam kami dengan jokes recehnya. Segalanya baik-baik saja pada awalnya, sampai dia menghancurkannya dengan sebuah pelukan dan kalimat sederhana yang seharusnya normal-normal saja dilakukan seseorang kepada sahabatnya.


[REVIEW]
Buku ini mengamgkat tema friendzone. Uh, dari temanya aja udah bikin nyesek, ya kan?
Hati-hati baper ya, pas baca ini.


Untuk di awal mula begini kerumitannya: Najla mencintai Dhanu, Dhanu mencintai Thalia, dan Thalia menyukai Fadli. Ditambah Thalia tanpa sadar menyimpan perasaan dalam untuk Dhanu. Saking dalamnya, kayaknya dia sendiri nggak sadar dengan perasaannya. Hanya saja, bedanya nggak sadar dan tidak mau sadar itu tipis banget.


Dhanu, di sisi lain, berusaha menjadi sahabat yang baik dan menjadikan Fadli penengah dan perekat hubungannya dengan Thalia ketika gadis itu ngambek. Najla cuma bisa menyaksikan kebodohan Dhanu. Mungkin dalam hati dia berdoa, Dhanu bisa melihatnya sedikit saja.


Nyebelin kan mereka bertiga? Kerumitan yang diciptakan sendiri oleh mereka. Perasaan berbelit yang dilandasi asumsi dan rasa takut kehilangan. Well, nggak bisa disalahkan juga. Ngaku atau enggak, we all have done same thing at least once in our life.


Suka gemes kalo baca cerita yang kayak gini. Kita dari kacamata luar merasa masalahnya sepele. Coba deh, kalau beneran di posisi mereka, pasti kayak begitu juga.

Ketiganya punya kemiripan, sama-sama nggak mau jujur. Notabene menjadi orang yang bisa melihat dari luar, Najla juga nggak berhasil memutuskan lingkaran itu. Padahal dia suka sama Dhanu. Aku sih berpikir, kalau Najla ngaku perasaannya pada Dhanu, tidak ada orang lain yang paham dengan kondisinya selain Dhanu sendiri. Lha wong, dia juga ngerasa hal yang sama.


Meskipun percaya setengah mati bakalan ditolak Dhanu, Najla tetap tidak mau memberikan contoh untuk jujur. Dia malah menyuruh Dhanu mengungkapkan perasaannya pada Thalia. 


Nah, kan, Thalia jadi galau dan menjauh dari Dhanu. Entah apa yang ada di pikiran Thalia sehingga berbuat begitu. Ibarat benang udah mau ketemu ujung pangkalnya, oleh Thalia disimpul lagi.

Di antara ketiga tokohnya, aku nggak tahu siapa sebenernya yang paling bodoh. Semuanya bodoh, tapi semuanya juga kurang kuat menggapai keinginan mereka. Rela melepas orang yang mereka sayang begitu saja, berharap dunia akan mempelakukan mereka dengan lebih baik. Astaga, bro, sis, nggak gitu cara mainnya!

Thalia musuhan dengan Najla dan Dhanu. Meski begitu, hidupnya tidak sepi-sepi amat, karena sosok Fadli masuk di saat yang tepat. Kedekatan Thalia dan Fadli membuka kesempatan untuk Najla dan Dhanu berdua. Sayang sekali, sekali lagi mereka terjebak friendzone. Ya elah, ini sampai ladang gandum dipenuhi cokelat juga mereka bakalan berakhir dengan orang yang tidak mereka inginkan.
 


[CLOSING]
Nuansa ceritanya bikin aku kurang happy. Kenapa? Karena aku dari awal udah dibikin baper. ternyata masa SMA juga punya black record-nya sendiri kan? So, rasa nggak sukanya bukan karena hal yang nggak baik, hanya aku saja yang kepingin lebih riang dan bright. Tapi mana ada coba friendzone macem gitu? Ntar semua kepengen friendzone.

Konflik yang diangkat cukup sederhana tapi menarik. Hanya saja aku merasa karakter mereka terlalu dewasa untuk anak SMA. Apalagi soal perasaan. Iya sih, waktu zaman SMA, rasanya kalau udah jatuh cinta sama seseorang merasanya orang itu adalah segalanya. Meskipun ujungnya melukai diri sendiri. Gimana mau buat orang lain bahagia, kalau kita sendiri nggak bahagia? Nah!


Untuk masalah simpati ke para tokoh, aku merasa kurang klik sama mereka, kecuali sama Najla ya. Karena menurutku dia yang paling real dan nggak neko-neko. Emang tipe memendam tapi ya udah stay cool and hurt inside aja. Nggak kayak Thalia yang aneh, cemburu tapi pas ditembak malah menjauh. Kan resek! Belum lagi Dhanu yang gagal move on. Perasaannya ke Thalia bikin dia buta.


Buku ini cocok banget buat kamu yang pernah dan/atau sedang terjebak friendzone. Mencintai itu tidak pernah menjadi pihak yang kalah. Kita kalah karena tidak mengungkapkannya.
 

[REVIEW] Dirt on My Boots by Titi Sanaria

January 11, 2018 1 Comments
[BOOK INFO]
 Judul:Dirt on My Boots
 Pengarang: Titi Sanaria
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Chicklit
Halaman: 300
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Entah ini kutukan atau anugerah, tapi ada banyak laki-laki tampan di kantorku.

Bos besarku masih menawan di usianya yang sudah enam puluhan, namun tentu saja dia bukan pilihan potensial. Aku mencari kekasih, bukan ayah angkat. Lalu Pak Freddy, laki-laki paling tampan di kantor. Dia punya senyum maut yang sayangnya hanya diperuntukkan istrinya. Masih ada pria yang tidak kalah tampan di divisiku lho, dan mereka lajang!

Hore…? Tidak juga.

Putra lebih muda dariku, dan menjalin cinta dengan berondong tidak ada di daftarku. Sandro lebih tua, tapi aku tak menemukan ada aliran listrik yang tiba-tiba menyambar saat kami berdekatan. Tidak ada ribuan kupu-kupu yang tiba-tiba membentuk koloni, bersarang, dan mendadak mengepak bersamaan di perutku.

Lalu Pak Andra, bos baru di kantorku yang memiliki bokong terindah di dunia. Ya, dia potensial. Tampan dan pintar, dua keunggulan yang hanya dimiliki satu dari seribu laki-laki di dunia. Barangkali masalahnya ada pada diriku. Aku jelas bukan calon potensial baginya. Aku tidak memiliki apa yang diharapkan olehnya, atau lelaki lainnya di dunia ini. You know what I mean—sesuatu yang besar di bagian tubuhmu. Tapi yang jadi masalah, seharusnya sejak awal aku tidak jatuh cinta pada laki-laki yang tidak mempercayai komitmen seperti dia.

Kebingunganku semakin berlimpah-ruah, ketika suatu pagi aku terbangun di sebuah ranjang dan mendapati sosoknya berada di sampingku. Semenjak itu pikiranku kian terusik. Apa yang sudah kulakukan dengan bosku? Atau, tepatnya, apa yang telah bosku lakukan kepadaku?

[REVIEW]
Aku sudah pernah baca bagian awalnya di Wattpad dan entah sampai mana. Yang pasti, dari awal aku sudah suka cerita ini.

Di awal cerita, aku berkenalan dengan Sita. Dia seorang perempuan single, baik-baik, bisa menjaga harga dirinya dengan benar. Sayang sekali, mulut dan otaknya kebanyakan diisi oleh hal-hal mesum. Di kantor, dia berteman dengan 3 orang, Putra, Sandro, dan Raisa. Semua teman lelakinya tipikal doyan 'jajan', entah sudah berapa kali Sita dimodusin sama keduanya. Sedangkan Raisa, lemotnya setengah mati dan bisa bikin keki kalau lagi nggak dalam keadaan normal. Makanya celetukan-celetukan mereka bikin ketawa terus.

Sita ini semacam pengagum bokong seksi. Dia amat menyayangkan bahwa atasannya yang sudah berumur 60 tahun itu (dan masih punya bokong seksi!) harus digantikan oleh atasan baru. Untungnya, si atasan baru, Pak Andra, bukan hanya punya bokong yang lebih seksi tetapi juga masih muda, tampan, dan single.

Wah, kandidat bagus banget buat Sita. Tapi, oops, belum mulai pedekate, Sita udah mau mundur duluan. Kenapa ya?

Andra itu mantannya banyak banget dan semuanya terlihat jauh lebih WOW dari Sita. Dan Sita, meskipun mulutnya kayak comberan, dia sangat menjaga hatinya. Dari awal dia sudah mewanti-wanti diri untuk tidak jauh cinta dalam pesona Andra.

Sayangnya, bagi Andra, sikap Sita yang cenderung mengabaikannya membuat Andra gerah dan tidak terima. Maklum saja, sejauh ini tidak ada perempuan yang sanggup menolaknya. Ego Andra terinjak-injak. Mungkin awalnya begitu. Namun, lambat laun perasaannya tumbuh dengan subur untuk Sita.


Di satu kesempatan, ketika semua rekan pergi ke kelab malam untuk merayakan ulang tahun rekan kerjanya, Sita meminum alkohol demi menyelamatkan gengsinya di depan Andra. Hasilnya jangan ditanya. Mulut comberannya berhasil memuja-muja sang atasan yang memang dikaguminya. Sita berakhir di tempat tidur Andra. Dengan lelaki itu memeluknya sepanjang malam.


Sita sih sok jual mahal. Kecemplung deh di kolam buaya, eh, bukan kolam. Tapi ranjang buaya!

Sita sukses kabur dari apartemen Andra setelah kejadian itu. Datangnya hari Senin sekarang menjadi momok menakutkan untuk Sita. Akhirnya, dia memutuskan untuk resign dari kantornya. Sayang sekali, mulut polos Raisa berhasil membocorkan rencana Sita di depan Andra. Alhasil, Andra sukses menggagalkan wawancara Sita di tempat baru dan membuatnya stuck di kantor itu.

Wah, apa ya keseruan lain gara-gara itu? Banyak banget!

[CLOSING]
👢Cover-nya cantik banget, yes! Karena aku suka pink jadi mau gimanapun aku akan jatuh cinta sama cover-nya dan emang pengen bikin dimiliki.

👢Aku sudah pernah baca kisah ini di WP dan jujur saja awalnya nggak tau kalau sudah diterbitkan dengan judul yang berbeda. Aku sempat berhenti baca di WP karena nama salah satu tokohnya sama dengan namanya seseorang. Nah sekarang pas baca pun terpaksa menahan perasaan ketika nama itu muncul lagi. Bener banget yang terjadi Sita dan Andra, perasaan itu bukan sesuatu yang bisa dikendalikan.

👢Kisah office romance ini sebenernya sudah banyak kubaca. Meski begitu setiap cerita punya keunikannya masing-masing. Dan dalam kisah ini adalah Sita, tokoh utamanya, yang mulutnya comberan banget, sering ketahuan gosipin Andra oleh orangnya sendiri. Bener-bener kocak.

👢Aku suka fakta bahwa Sita adalah perempuan yang memegang teguh pendirian dan kehormatannya. Yeah, walaupun kadang gengsinya kelewat tinggi juga sih. Karakter Sita mungkin sedikit banyak bisa ditiru. Asal jangan niru kemesumannya aja ya.

👢Satu pelajaran penting yang aku dapatkan dari buku ini adalah real man will wait. Lelaki yang sungguh-sungguh mencintai kita akan menunggu sampai waktunya dirasa tepat. Dia juga akan rela berbuat apa saja demi menjaga dan membahagiakan kita. Dan satu lagi, pendapat orang tua itu perlu dijadikan pertimbangan pengambil keputusan.  

Saturday, October 28, 2017

[REVIEW] Wallbanger by Alice Clayton

October 28, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Wallbanger
Pengarang:Alice Clayton
Penerjemah: Yunita Chandra
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Romance
Tebal: 600 halaman
Periode baca: 26 - 28 Oktober 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]
Malam pertama di apartemen impian di San Fransisco, Caroline memperoleh kejutan istimewa. Dari balik dinding tipis apartemennya, Caroline mendengar suara tempat tidur yang berderak, serta jeritan kepuasan tanpa henti.

Malang bagi Caroline yang sedang dalam 'masa hiatus kencan'. Tetangganya jelas-jelas mempunyai daya tarik 'mematikan' bagi wanita membuat fantasi Caroline tetap terbangun sepanjang malam. Maka ketika suara derak tempat tidur mengancam dirinya--secara harafiah--Caroline tahu dia harus bertindak...

[REVIEW]
Seperti yang tertulis di blurb, kisah diawali oleh kepindahan Caroline ke apartemen baru yang disarankan oleh Jillian, bosnya. Awalnya, Caroline hanya berani mengintip lewat lubang kunci untuk mencoba melihat sosok mengagumkan yang berhasil membuat wanita menjerit penuh kepuasan dan mengganggu tidurnya. Namun, dia tidak berhasil pada kesempatan pertama.

Setelah beberapa kali kejadian, Caroline menjadi gusar. Dia benar-benar bangun di tengah malam ketika 'itu' sedang terjadi di kamar sebelah, dan menggedornya, meminta si tetangga menghentikan perbuatannya.

Sejak saat itu, mereka berinteraksi seperti musuh bebuyutan. Caroline memanggilnya 'Wallbanger', dan si tetangga, yang bernama Simon, memanggilnya 'Gaun Tidur Pink'. Selanjutnya mereka terkoneksi di dalam satu pesta yang diadakan oleh Jillian. Dunia sangat sempit ternyata. Jillian pernah berkata pada Simon untuk mengenalkannya pada Caroline, tetapi lelaki itu selalu menolak.

Pada pesta itu, diselipi oleh ciuman keduanya, membuat mereka sepakat untuk gencatan senjata saja. Dan itu membawa hubungan mereka meningkat jauh lebih baik. Caroline jelas-jelas tertarik pada Simon, tetapi lelaki itu dikelilingi oleh perempuan-perempuan yang menghangatkan tempat tidurnya. Tidak hanya satu, melainkan tiga. Dan Caroline tidak berniat menjadi nomor empat.

Simon mengajaknya untuk pergi ke Spanyol bersama. Semua yang mengenal Simon berkata pada Caroline kalau Simon pasti benar-benar menyukainya sampai mengajak Caroline pergi bersama. Caroline sungguh harus bisa menahan perasaannya yang membengkak seiring dengan ketertarikan fisik pada Simon.

Lalu, kesediaannya ikut dalam perjalanan itu, banyak mengubah hal di antara mereka.

[CLOSING]
Dari judulnya, semua orang juga tahu kalau untuk DEWASA, so please, jangan baca kalau masih di bawah umur. Bukan apa-apa, pasti nggak ngerti juga ha ha ha! No, kidding, but seriously, yang di bawah umur coba cari buku lain deh. Nggak berguna juga baca buku semacam ini.

Nah, bagi yang sudah cukup umur, silakan teruskan baca komenku tentang buku ini.

Aku tertarik membaca buku ini karena judulnya sangat provokatif. Maksudku, apa yang istimewa dari seorang wallbanger kalau bukan ketertarikan fisik dan kehebatan di atas ranjang? Beberapa review yang aku baca cukup bagus. Ratings di Goodreads juga tinggi. Entah karena sisi vulgarnya, atau memang ceritanya memang bagus. Susah ditentukan karena aku nggak tahu siapa yang memberikan nilai itu.

Buatku, selain apresiasi terhadap penggambaran adegan-adegan panasnya, penulis berhasil menyelipkan kehangatan dalam tulisannya. Bahwa seks bukanlah yang utama dalam hubungan. Real man will wait. Lelaki sejati akan menghargai pasangannya. Dan itulah yang kutemukan dalam karakter Simon.

So, yeah, it added another plus point into this book. Bukan hanya sekedar cerita di mana berlumuran adegan panas. Aku cukup senang mendapatkan pesan itu ketimbang membaca betapa panasnya pergulatan mereka di mana-mana. Yup, di mana-mana.

Tuesday, September 19, 2017

[REVIEW] Satu Ruang by Aqessa Aninda

September 19, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Satu Ruang
Pengarang: Aqessa Aninda

Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: City Lite

Tebal: 448
Periode baca: 11 - 15 Agustus 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟
[BLURB]
Kinan mungkin sedikit berbeda dengan tipe perempuan kesukaan Satrya. Gadis itu terlalu lembut, terlihat rapuh, dan sedikit tertutup. Mata kenarinya yang senantiasa menghipnotis sering kali dirundung awan kelabu.


Sementara Sabrina mengingatkan Satrya pada sebuah sosok dari masa lalu. Gadis itu penuh semangat, humoris, dan baik hati. Matanya begitu hidup setiap kali ia menceritakan hal yang ia sukai.


Dengan Kinan, Satrya seperti bercermin. Dengan Sabrina, rasanya hari-harinya menjadi lebih cerah.


Ini adalah bagian pertama dari kisah klasik antara 4 orang yang saling mencari, ada 3 pintu yang terketuk, 2 orang yang kehilangan dan terjebak dengan bayangan masa lalu, serta 1 pertanyaan tentang berbagi ruang.


"Kalau memang benar perasaan ini namanya sayang, kenapa menyayangimu rasanya begitu menyesakkan?"


[REVIEW]
"Cinta memang bisa bikin orang menjadi setengah gila." (hal viii)

[Satrya]
"Terbukti, dia juga pasrah waktu Athaya akhirnya memilih Ghilman, waktu Alisha tetap memutuskan untuk menikah dengan Ardhi." (hal 3)

[Kinan]
"Prana, pria yang bau tembakaunya sama dengan bau tembakau yang kamu isap itu mendengarkan ceritaku sebaik kamu." (hal 15)

Kisah ini diawali pertemuan Satrya dan Kinan di Hong Kong (my favorite city in the world!). Satrya jadi nanny keponakannya dan Kinan sedang business trip. Dunia kecil, 'kan? Jauh-jauh ke Hong Kong nemu juga orang Indonesia dan kebetulan saling menarik satu sama lain.


Kinan meninggalkan kesan seperti salah satu Disney Princess di benak Satrya. Sementara Satrya seolah membangkitkan kenangan akan Prana dalam diri Kinan.


"Prana, nggak apa-apa kan kalau Kinan juga ingin menghabiskan waktu dengan Mas Satrya?" (hal 118)

Nah, Kinan di sini sudah mulai merasa sesuatu ke Satrya, tapi di sisi lain, dia juga masih mencintai Prana dengan segenap hatinya.

Udah mulai kerasa nano-nano di cerita ini. Tips receh geng koplak temen-temennya Satrya bikin ngikik di tempat umum. Sampai kisah Kinan yang bikin dada sedikit sesak.

Kira-kira gimana ya perkembangan hubungan mereka? Apa mereka menuruti saran Ine untuk saling mengobati satu sama lain? Kinan karena Prana dan Satrya karena Alisha.


"Tapi, kalo lo rasa dia yang terbaik, perjuangin. Kalo nggak, ya relain aja."

Bener banget nasihat kakaknya Satrya.


Gegara curhatan tentang masa lalu masing-masing, hubungan Satrya dan Kinan menjauh. Kan bikin baper! Satrya merasa tidak sanggup bersaing dengan bayangan masa lalu Kinan, sementara Kinan takut menyakiti Satrya. Katanya, udah cukup Satrya disakiti dua kali. Eeaaa, kenapa nggak ikutin kata Ine aja sih untuk saling menyembuhkan? Yep, pembaca gemes!

Belom kelar itu urusannya, muncul sosok Sabrina ke dalam hidup Satrya. Jujur ya, aku sebagai pembaca udah hopeless sama Satrya ini. Terserah deh dia mau sama yang mana, Kinan atau Sabrina. Asal jangan muter-muter di masalah masa lalu aja, Mas. Nanti aku ikutan gagal move on nih!
 


"Lagi pula, hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan memang udah rusak sejak salah satunya menyimpan perasaan lebih."
(hal 248)

Saat ini, ketika Kinan menjauhkan diri dari Satrya, hari-hari Satrya diwarnai oleh keceriaan Sabrina. Meski juga punya masa lalu yang sedikit gagal move on, Sabrina bisa mendidik dirinya untuk lebih tegas dalam bersikap, tidak terkurung masa lalu. Tapi dalam hatinya, siapa yang tahu.

Kepengen banget bilang sama mereka berdua, "Woi, yang kalian lakuin sekarang itu kayak mengulang masa lalu! Astaga!" Aku gemes sendiri. Ha ha ha!


"Kinan harus berbagi tempat dengan berapa perempuan untuk duduk manis di ... hati Mas Satrya?" (hal 394)

[CLOSING]

Astaga! Beneran deh, kalo ada orang yang bilang jangan ketawa nanti malah nangis, itu benar adanya. Inget banget, sepanjang perjalanan pulang masih cekikikan baca usahanya Radhi ke cewek gopekan. Sekarang, abis lap air mata sambil mikir mau PO sekuelnya. Trus makin sedih gara-gara belum ada PO yang bisa diorder.

Sama seperti SKdPL, tulisan ini kaya sekali. Spesialnya, Satu Ruang ini memang udah booking dan bayar tunai harga sewa di hati seumur hidup karena kisahnya tentang gagal move on.

Kalau ditanya aku team siapa? Sumpah, nggak punya jawaban. Mau nge-ship siapa juga kayaknya galau. Empat tokohnya rada dong-dong menentukan hati. Terlalu takut melangkah menuju masa depan. *ngambil kaca trus ngomong sama diri sendiri*

If you want to enjoy story about life, friendship, people, family, relationship, feelings, good laugh, memory, and love, so this book is DEFINATELY for you.

Friday, September 15, 2017

[REVIEW] Secangkir Kopi dan Pencakar Langit by Aqessa Aninda

September 15, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit
Pengarang: Aqessa Aninda
Genre: Chicklit
Reading periode: 26 - 28 June 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[REVIEW]
 Sebagai awalnya, cuma pengen share kalau saya nangis pas baca kata-kata Ghilman ke ayah Athaya. It's just beautiful and well said. Lelaki sejati banget walaupun awalnya saya ngerasa 'ih' banget sama Ghilman. He he he!

Nggak nyesel banget menambahkan buku ini ke koleksi saya.


Pada bab-bab awal, saya sempat merasa bosan karena fokusnya nggak jelas, terlalu banyak cowok-cowok bermulut jahil yang somplak banget kelakukannya. Saat udah masuk konflik, saya nggak bisa berhenti baca.


Semua rasa lengkap. Ada lucu, sedih, marah, sakit hati, tanggung jawab, polos, bodoh, gagal move on, dsb. You name it, this book has it.


[QUOTES]
Because a funny, smart, humble, and messy guy is the new definition of coolness. (hal 24)
 Art doesn't have to look nice, art supposed to make you feel 'something'. (hal 73)
Mungkin kalau dulu waktu remaja gue nggak baca buku, gue nggak ngerti cara bersyukur yang benar, nggak paham tentang mimpi dan cita-cita. (hal 73)
Apakah dicintai duluan lebih baik daripada mencintai tetapi menunggu? (hal 212)
Because once you love someone so much, so much it hurts. (hal 236)
When bad time comes, aku ingin suamiku menatap aku seperti kamu menatap Alisha. (hal 274)
Gimana aku belajar mencintai kamu kalau kamu masih cinta sama orang lain? (hal 275)
We need to stop hurting each other before it goes deeper. (hal 276)

Thursday, September 14, 2017

[REVIEW] You Had Me at "Hello" by Indah Hanaco

September 14, 2017 0 Comments
[BOOK INFO]
Judul: You Had Me at "Hello"
Pengarang: Indah Hanaco

Penerbit: Elex Media
Genre: LeMarriage
Periode baca: 1 - 2 Juni 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[REVIEW]
Kisah Al dan Ina tidak diawali seperti kisah cinta pada umumnya. Mereka punya alasan masing-masing hingga akhirnya berakhir dalam bahtera pernikahan. Alasan itu juga yang hampir mengacaukan hidup baru mereka.

Jujur saja, saya tidak sempat mencatat banyak quotes dari buku ini. Bukan karena sedikit yang bagus, tapi karena saya bablas baca ini sepanjang perjalanan pergi dan pulang kerja di ojek. Nah gimana mau catat kalau saya terhipnotis lanjut terus?


Intinya, cerita dari kak @indah_hanaco tidak pernah mengecewakan saya. Tapi kok, bintangnya nggak full? Lagi-lagi, itu karena saya sangat subjektif dan nyebelin.


Buku ini dibagi menjadi 3 chapter. Chapter 1 dan 3 menggunakan pov 3, tapi chapter 2 menggunakan pov 1 Ina. Memang untuk menegaskan karakter Ina dan bagaimana perasaan dia sebenarnya. Tetap saja, saya merasa aneh dengan berganti-ganti pov seperti itu. Sudahlah, abaikan poin ini, nggak penting juga.


[QUOTES]
Cinta bisa tumbuh pelan-pelan.
 Ada juga pasangan yang bermodal cinta menggebu tapi berakhir dengan saling menyakiti.
Bukan 'hadiah' yang disodorkan ayahnya meski dalam bungkus kado paling menyita perhatian. Pasangan itu semestinya hadiah yang berasal dari Tuhan, bukan dari manusia lain. (hal 27)
Jangan kira kalau semua yang diawali oleh cinta bergelora itu akan bahagia selamanya. (hal 121-122)