[BOOK INFO]
Judul: Second Chance Series: Revenge
Pengarang: Anggung Prameswari
Penerbit: Falcon Publishing
Genre: Romance
Halaman: 346
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
|
Kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Kariernya sebagai penulis terancam gagal. Kenangan buruk masa lalu terus menghantuinya. Puncaknya, dia mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Kehidupan dan hati Lea benar-benar hancur.
Suatu kali, di Kafe Second Chance, Lea menemukan kesempatan kedua dalam bentuk sebuah diari bergaya vintage. Dia mencurahkan semua perasaan dan keinginannya ke dalam diari tersebut. Bahkan diari itu menjadi sahabat terbaiknya. Tanpa Lea sangka, setiap tulisannya menjadi nyata. Keinginannya terwujud hanya dengan menuliskannya saja.
Lea pun memanfaatkan keajaiban itu. Ada balas dendam kepada kekasih dan sahabatnya yang harus dituntaskan. Ada masa lalu yang harus diperbaiki. Dan ada perasaan-perasaan yang mendesak segera tersampaikan. Lea tak bisa berhenti, meskipun diari itu menuntut harga yang harus dibayar. Berhasilkah Lea membalas patah hatinya? Akankah dia menerima penyesalan sang kekasih yang sudah berkhianat?
[REVIEW]
Buku ini bergenre romance bercampur dengan sedikit fantasi. Kombinasi fantasi yang cukup sehingga membuat jalan ceritanya semakin menarik saja.
Berkenalan dengan sosok Lea, yang baru saja terbangun di rumah sakit. Dia mengalami kecelakaan akibat menabrakan dirinya sendiri. Dia patah hati, melihat Dante, kekasihnya, yang berselingkuh bersama Mischa, sahabatnya. Betapa dunia mengkhianati Lea dan dia benci itu.
Sayangnya, usahanya untuk menghilang dari dunia ini gagal. Dia malah masuk rumah sakit, kembali sadar, dan harus menghadapi kenyataan patah hatinya yang pahit.
Lalu dia menemukan sebuah buku diari di salah satu cafe bernama Second Chance. Kesempatan kedua yang sama sekali tidak diinginkan oleh Lea. Rasa penasaran menyeretnya untuk datang ke cafe itu. Dan di sanalah dia begitu tertambat pada sebuah buku diari.
Sepertinya diari itu memiliki kekuatan magis, atau bisa jadi tidak. Namun, si pemilik cafe menuliskan sesuatu dan sesuatu itu benar-benar terjadi, hanya selang beberapa saat setelah ditulis.
Anggap saja khilaf karena dipenuhi oleh sakit hati dan keinginan dendam pada Dante dan Mischa, di kedatangan Lea berikutnya, dia mencuri diari itu.
Perasaan Lea membaik memikirkan bahwa rasa sakit hatinya bisa terbalaskan hanya dengan menuliskan kalimat demi kalimat di dalam buku diari itu. Dia merasa bahwa pembalasan adalah jalan yang paling tepat.
Rencana balas dendam Lea terwujud dengan sangat mudah berkat keberadaan diari ajaib itu. Dia ingin kedua orang terdekatnya juga merasakan sakit hati seperti yang dirasakannya. Dia akan mulai
dari hal-hal kecil.
dari hal-hal kecil.
Mobil Dante yang dirusak massa karena tawuran. Mischa yang terjerembab di panggung catwalk dan dipermalukan karenanya. Berlanjut dengan kehadiran Marlon, teman kuliah Lea, untuk memanas-manasi perasaan Dante. Lea juga mengatur rusaknya karier Dante dengan membuatnya menggoda atasannya sendiri. Karier Mischa pun tidak luput dari rencananya.
Dengan menuliskan semuanya di dalam buku diari itu, Lea seolah mampu memanipulasi keadaan seturut kehendaknya. Namun, semakin lama, hatinya bukannya sembuh, tapi semakin mengering dan mati rasa.
Inikah yang diinginkan Lea? Membalas semua dendamnya kepada Dante dan Mischa. Tapi mengapa hidupnya sendiri juga perlahan berantakan? Gemes-gemes misterius gitu deh ceritanya 😁 Baca yuk! Biar nggak penasaran. Belum punya? Kamu bisa sambangi tobuk kesayangan kamu untuk mendapatkan buku ini beserta seri yang lainnya ya!
[CLOSING]
Banyak quotes-quotes yang menyentuh hati. Karena ya bisa dibilang rencana balas dendam bukanlah rencana yang baik, tapi ada saatnya aku juga berpikir hal yang sama, untuk balas dendam maksudku. Hahaha! Jadi ya, aku merasa kisah ini cukup dekat denganku.
Buku ini ditulis dari sudut pandang pertama. Makin banget bikin kamu bisa masuk ke dalam cerita ini. Membayangkan jadi Lea, rasa sakitnya, rasa bencinya, rasa terabaikannya, bahkan rasa bersalahnya. Intinya karakter si tokoh utama itu kuat banget sehingga membuat kamu juga bisa merasaka karakter lain dalam cerita ini.
Cerita ini mengandung sedikit fantasi, meskipun romans tetap mendominasi. Komposisi fantasinya sih, menurutku, malah bikin cerita ini semakin seru dan berbeda dari cerita romansa lainnya.
Singkat cerita, mengutip dari mamaku yang juga baca buku ini sebelum aku menyelesaikannya, pesan moralnya adalah jangan balas dendam. Ikhlas aja. Ngomong gampang, benar-benar dilakukan itu yang susah. Tapi, kalau Lea aja bisa, kita semua pasti bisa, 'kan?
Ah, ini pertama kalinya aku membaca buku karya @mbak.anggun. Terima kasih, Mbak telah diperkenankan untuk membaca karyamu.
Dan apa hasilnya? I think I like it. Harus coba baca cerita yang lainnya sih untuk bisa jatuh cinta lebih dalam. Aku harus mengakui, karya satu ini nancep banget di kepalaku. Terima kasih juga kepada @tourianpeekybook dan @falconpublishing yang telah memberikan kesempatan untuk menjadi salah satu host #ObrolinBuku.