Instagram Posts

Thursday, November 2, 2017

[REVIEW] Forgotten Love by Arleen A.

[BOOK INFO] 
Judul: Forgotten Love
Pengarang: Arleen Amidjaja
Penerbit: Andi
Genre: Chicklit
Halaman: 140
Periode baca: 31 Okt - 2 Nov 2017
Ratings: 🌟🌟🌟

[BLURB]
Bagaimana kalau ada dua pria yang tiba-tiba datang dalam hidupmu dan mengaku sebagai pacar dimasa lalumu? Padahal kamu tidak kenal siapa mereka? Inilah yang dialami Lisa.

Sejak amnesia, Lisa lupa segala-galanya. Dia lupa namanya sendiri, dia lupa pekerjaannya, bahkan dia juga lupa dia itu punya pacar atau nggak. Sampai datang Dave, yang mengaku pacarnya. Tapi bukan hanya Dave seorang yang mengaku sebagai pacar Lisa, Josh juga.

Bingung campur kaget. Setelah Lisa mulai mengingat satu per satu, ia tidak menyangka masa lalunya begitu mencengangkan. Bahkan ia bisa terlibat dalam skandal keluarga Bowie, konglomerat pemilik beragam perusahaan diCalifornia.

Kisah ini kisah cinta dua akan manusia yang dimulai didekat istana pasir. Kisah cinta yang semestinya berakhir dengan they live happily ever after. Tapi hidup memang nggak pernah sesederhana itu. Dan cinta sejati memang selalu penuh perjuangan.


[REVIEW]
Just one quick comment for opening: I wish the story were longer and deeper! Aku benar-benar ingin masuk ke dalam kehidupan para tokoh. Alurnya menarik, ide ceritanya menarik, konfliknya pun sederhana tapi rumit (nah, loh gimana coba?!)

Buku ini memang diterbitkan tahun 2008, tebalnya pun hanya 140 halaman. Tapi ceritanya WOW! Nggak cukup kalau hanya 140 halaman aja!

Alurnya bergerak cukup cepat dan aku membacanya enam per tujuh bagian buku dalam sekali duduk, dalam satu jam (kurang lebih).

Kalaupun ada saran, aku hanya lebih ingin pembahasaannya lebih konsisten. Ada beberapa kata dalam narasi yang menggunakan bahasa Inggris, yang seharusnya bisa ditulis dalam bahasa Indonesia saja, sekalipun latar memang di luar negeri. Penggambaran detail-detail tempat dan sekitar, menurutku juga kurang detail, sehingga aku menghayal-khayal aja kira-kira gimana tempatnya. Bisa jadi khayalanku ngaco.
  
Aku suka konfliknya. Dan ya itu, sayang sekali tidak dieksekusi dengan maksimal tentang perdebatan yang terjadi dalam diri masing-masing tokoh. Di beberapa titik, jadi terkesan tokoh berubah pikiran dengan sangat cepat. Mungkin akunya aja sih tipe pembaca yang suka ditarik ulur.

[CLOSING]
Aku berterima kasih pada Kak Arleen, sang penulis, yang telah memberikan aku kesempatan untuk menjadi salah satu karyanya. Aku yakin, tulisan Kak Arleen yang terbaru pasti jauh-jauh-jauh lebih bagus dari ini!

Sukses terus, Kak Arleen! 

No comments:

Post a Comment