Instagram Posts

Monday, November 6, 2017

[REVIEW] Someday: Unexpected Love by Wiwi Suyanti

[BOOK INFO] 
Judul: Someday: Unexpected Love
Pengarang: Wiwi Suyanti
Penerbit: Kubus Media Group
Genre: Romance
Halaman:412
Periode baca: 1-4 Nov 2017
Ratings: 🌟🌟🌟🌟
[BLURB]
Samantha menjalani hidupnya bagai di negeri dongeng. Ia menikah dengan teman sekolahnya, William, dan hidup bahagia meski tidak dikaruniai anak. Dunianya serasa runtuh saat sang suami divonis mengidap penyakit mematikan, dan mengharuskan William untuk segera memperoleh keturunan sebelum terlambat. William tak mampu. Dan hanya ada satu cara untuk mewujudkannya.

Apa yang kamu minta dariku, adalah mustahil," bisik Samantha ketakutan. Samantha tidak menyangka William akan meminta pertolongan Ralf, kakak William. untuk membantunya memperoleh keturunan. Ralf, si Monster Yeti yang menyebalkan itu? Musuh bebuyutan Samantha? Apa William sudah kehilangan akal sehatnya.


[REVIEW]
Mari kita berkenalan dengan para tokoh yang akan mengaduk-aduk emosi pembaca.
 
Dimulai dari Samantha Andhara. Sam adalah sosok manusia yang berhati baik seperti malaikat. Sialnya, dia menikah dengan lelaki macam William Subrata.

Aku nggak bilang William ini lelaki yang nggak baik, hanya saja kalau dibandingkan dengan istrinya, dia tentu lebih layak mendekam di neraka selama-lamanya karena meminta Sam bercinta dengan Ralf, kakaknya, demi mendapatkan keturunan. Dan demi apa pun, memiliki keturunan untuk mempertahankan jaringan hotel yang dibangun susah payah oleh Liam, bukanlah alasan yang masuk akal terhadap permintaannya.

 
Namun, cinta (atau kebodohan yang tanpa logika) yang begitu besar Sam kepada Liam, dia malah memohon pada Ralf untuk mengabulkannya. Sam mengesampingkan rasa tidak sukanya pada Ralf hanya untuk menyanggupi permintaan Liam.




Bisa kutebak kalau Ralf juga berpikir Liam sinting! Lelaki berpenampilan urakan itu ternyata sanggup membuatku jatuh cinta di halaman 78. Ralf meninggalkan kesan berbeda seperti yang ingin ditinggalkan Sam untukku, si pembaca. I love Ralf!

Sudah tahu, kan, permintaan Liam kepada istrinya yang kalian baca di blurb? Supaya dia 'tidur' dengan kakak kandungnya sendiri demi mendapatkan keturunan. Dasar Liam gila! Dia nggak tahu seberapa dalam luka yang ditorehkan di hati Sam demi mengabulkannya! Seperti yang Sam bilang, 

"Aku akan sangat membencimu setelah semua ini selesai. Tapi aku juga sangat mencintaimu. Jadi, ya, aku yakin." (hal 27)

Begitulah Sam menyanggupi permintaan Liam. Aku jadi pengen maki-maki, entah kepada siapa. Ke Liam yang hatinya tergantung di pohon beringin? Atau ke Sam yang otaknya disimpul mati oleh selaput 'cinta' pada Liam? Atau ke Ralf yang sudah bikin aku jatuh bangun dalam pesonanya?


Ya, Tuhan, Ralf! Aku mau lelaki seperti dia. Ha ha ha! *mulai halu*


Dengan berat hati, Sam menyanggupi permintaan Liam untuk 'berhubungan intim' dengan Ralf. Dia mengantisipasi semuanya, bahkan dia membuat batasan-batasan. Namun, tanpa dia tahu, batasan-batasan itu menyakiti dirinya sendiri. Lebih lagi, itu membuat Ralf tidak tega melanjutkan perbuatan 'kasar'nya.
 
Dari sanalah, dari kelembutan kedalaman hati Ralflah, yang tidak diantisipasi oleh Sam. Dia membiarkan dirinya jatuh dalam rasa yang begitu dalam pada Ralf. Perasaan yang benar sekaligus sangat salah.

 
Dari hanya sekedar 'berhubungan intim' demi mendapatkan keturunan bagi Liam, dalam selang beberapa menit, mereka sepakat menyebutnya 'bercinta' karena memang sungguh ada perasaan yang melingkupi keduanya
.
 
Kecewa dan luka dalam yang ditorehkan Liam ternyata bisa disembuhkan dengan sisi tak terduga Ralf.



Wah, hubungan mereka memang membingungkan. Tapi, aku tidak menyalahkan Sam atau Ralf karena semuanya adalah salah Liam. Kerumitan ini terjadi karena permintaan tolol Liam yang terobsesi dengan perusahaan hotelnya. Dalam hati, aku sungguh berharap penyakit Liam memburuk lalu dia membuka jalan untuk Sam dan Ralf bersama yang ditandai oleh perginya Liam ke rumah Bapa di surga (atau neraka, yang mana aja, asal nggak ganggu hubungan Ralf dan Sam 😅).

[QUOTES]
Ini adalah bagian yang tidak selalu ada di setiap posting review di blog-ku. Tapi, kali ini spesial, saking banyaknya quotes yang mengaduk-aduk perasaan. Dari yang bikin melayang sampai pengen nampar.

Liam
"Sudah kubilang, kamu bukan sekedar kompetisi. Kamu adalah yang terakhir." (hal 23)

Samantha
"Lagipula untuk apa ia mempercantik diri? Memangnya siapa yang ingin dia goda? Ralf Subrata?Lebih baik dia menggoda onta atau kambing daripada laki-laki itu. (hal 90)

"Namun sekarang setelah Sam tahu bagaimana pria urakan itu sesungguhnya berhati emas, ia tidak bisa lagi mencegah perasaannya untuk luluh." (hal 213)

"Karena tak ada yang lebih menyakitkan selain saat kamu menyadari, bahwa kamu jatuh cinta dengan orang yang tidak boleh kamu cintai." (hal 257)

"Terkadang air mata yang tidak tampak, adalah air mata yang paling menyakitkan." (hal 279)

"Tapi pertanyaannya adalah, kalau kamu benar-benar kehilangan hotel itu dan terpaksa hidup susah denganku, apakah kamu sanggup? Apa seorang istri yang mendampingimu sampai mati, akan cukup untukmu?" (hal 350)

"Setidaknya hidup ini memberi aku kesempatan untuk mengenal kamu, untuk tahu betapa beruntungnya aku, pernah dicintai oleh hati seperti hatimu." (hal 402)  

Ralf
"Jadi bagaimana aku harus menghamilimu? Dengan ilmu telepati? Meminta agar spermaku terbang ke udara dan masuk ke tubuhmu?" (hal 97)

"Meski anak itu akan menjadi anak Liam, aku akan tetap menjaga kalian. Tidak peduli sekali pun kamu tidak tahu." (hal 178)

 "Ralf yang merasa dirinya sosok manly yang terlaki, terjantan, dan termaskulin sejagat raya, kini mendapatkan dirinya tenggelam oleh aktivitas menautkan bibir bersama perempuan. Rasa-rasanya ia bisa mencium Sam selama yang ia mau, tak peduli sekalipun napas mereka menjadi habis. (hal 218)

"Jangan menangis lagi, Minyak Telon. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Semua ini bukan sekedar percintaan kilat yang aku lakukan karena nafsu. Aku bercinta denganmu karena aku mencintaimu, karena aku membutuhkanmu dan aku akan hancur jika melihatmu menangis." (hal 258)

"Karena kamu bukan pelampiasan nafsu. Aku berhenti kalau kamu minta aku berhenti." (hal 315)

[CLOSING]
Buku ini sangat addictive sekali. Pertama kali baca langsung susah dilepas dan tanpa terasa 412 halaman berlalu begitu saja. Penuturannya mengalir. Untuk konflik, aku rasa ini cukup unik. Mana ada lelaki yang punya istri sempurna, menyodorkannya untuk disetubuhi oleh kakaknya demi mendapatkan keturunan. Itu saja udah sinting tingkat tinggi, tapi itulah daya tarik cerita ini.

Buku ini bisa dibaca oleh teman-teman yang sudah cukup umur karena terdapat adegan yang cukup intim. Terutama bakalan berkali-kali shock kalau membaca ujaran Ralf yang terlalu gamblang. Walaupun aku sudah termasuk usia matang, tetapi membacanya aja bikin jengah. Nggak kebayang kalau ada lelaki yang ngomong hal itu secara langsung padaku. Mati berdiri, mungkin saking malunya.

Untuk masalah menagaduk-aduk perasaannya, ceita ini sukses bikin aku kayak naik rollercoaster. Di satu bagian, aku bisa tertawa geli, di bagian berikutnya aku baper. Untungnya, meskipun sedih, aku berhasil tidak menangis saat membacanya. Bisa jadi ini ditunjang sama karakter-karakter yang berhati lembut tetapi mencoba untuk pasrah dan kuat.

Terakhir, aku ingin berterima kasih pada sepupuku yang telah memberikan buku ini (beserta buku lanjutannya dan satu buku lain) sebagai hadiah ulang tahunku. Terima kasih karena telah mengurangi beban dompet demi memuaskan wishlist-ku.

2 comments:

  1. Habis baca di watty,langsung hunting bukunya.emg bikin senapsaran

    ReplyDelete
  2. Kak urutannya yang orange dulu apa yang pink dulu?

    ReplyDelete