Instagram Posts

Wednesday, May 30, 2018

[REVIEW] Unsent Letters by Elcessa

[BOOK INFO]
Judul: Unsent Letters
 Pengarang: Elcessa
Penerbit: Elex Media Komputindo
Genre: Teenlit
Halaman: 400
Ratings: 🌟🌟🌟🌟

[BLURB]
"Tentang Kejora—yang rasa sedihnya ia tumpahkan dalam puluhan lembar surat. Tiap kata yang memenuhi lembarnya setara doa, harapan, dan rintihan yang terus meminta agar waktu dapat diputar ulang.

Tentang Raffa—dan rasa sesal yang memenuhi benaknya tanpa pernah berani ia keluarkan. Kata pisah terus membayang di ingatannya meski waktu telah berlalu, bersama imaji seorang gadis mungil yang menyandang nama bintang paling terang. Bintang yang jaraknya dua langkah dari sang mentari.

Tentang mereka—dan sebuah kisah yang mengalir dalam tumpukan surat. Surat-surat yang akan menguning, menjadi saksi bisu hal-hal yang pernah mereka bagi. Mungkinkah surat itu menjadi jalan bagi mereka untuk kembali menemukan?"


[REVIEW]
Buku ini merupakan kumpulan surat yang ditulis oleh seorang 'aku' bernama Lucilia Kejora. Jujur saja, secara misterius, aku merasa si 'aku' di sini adalah orang yang sama dengan diriku sendiri, meskipun dengan kisah yang berbeda. Tentang impian yang terselip di satu masa. Tentang persoalan impian yang selangkah lebih dekat. Tanpa aku tahu bahwa setiap langkah malah membawa kisah mendekati akhir yang berarti selesai.

Kisah Kejora dan Raffa dibuka dari kegiatan MOS SMA mereka. Pertemuan mereka diwarnai oleh suara tikus kejepit milik Kejora, setelah dipaksa oleh Raffa. Sejak saat itu, Raffa selalu beredar di dekat Kejora. Siapa pun tahu bahwa Raffa dkk adalah siswa yang harus dijauhi. Selain karena suka bolos, reputasi Raffa adalah teratas untuk mematahkan hati gadis-gadis di sekolah. Jadi, kalau tidak ingin mengenang masa SMA dengan membawa patah hati, lebih baik jauh-jauh Raffa.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Kejora. Ada banyak kisah manis yang dirasakan oleh gadis itu. Dan semua karena Raffa dkk.

Raffa merupakan cowok berusia 16 atau 17 tahun ketika bertemu dengan Kejora. Tidak tahu pasti alasannya bisa menyukai cewek itu. Yang pasti, Raffa merasa hari-harinya menjadi begitu berbeda karena kehadiran Kejora. Bahkan dia merasa menjadi orang yang berbeda di hadapan Kejora.

Saat itu, Raffa sudah menemukan mimpinya dan dia ingin mewujudkan mimpi itu dan beranjak dewasa dengan Kejora di sampingnya. Kejora pun tidak keberatan akan hal itu. dia mendampingi bahkan memaksa Noah untuk membantu Raffa belajar menghadapi ujian nasional. Semua hal asing bagi Kejora dilakukannya untuk Raffa. Cewek itu nekat kabur lewat jendela kamarnya untuk menonton gig Raffa and the band, menghindari larangan Noah yang menginap di rumahnya.

Nakalnya mereka memperlihatkan kepolosan yang sesungguhnya sebagai anak SMA yang idealis. Suka banget sama jalan ceritanya. Ada sejuta keindahan hubungan mereka menjadi pedang bermata lain yang perlahan-lahan mengubah hidup keduanya, meski bukan mengubah perasaan satu sama lain.


Mimpi Raffa menjadi musisi begitu kuat sampai dia benar-benar berusaha mencapainya. Aku merasa ambisi Raffa itu tidak salah, hanya saja kebaikan yang ada di dalam hatinya menuntun dia pada hasil yang berbeda dari yang dia inginkan.

Ada beberapa hal penting yang diabaikan oleh Raffa. Salah satunya adalah kejujuran pada Kejora, yang menjadi kekasihnya. Padahal Kejora itu baik banget mendukung dan menerima keputusan Raffa, apa pun bentuknya. Hati kecil Kejora yakin bahwa Raffa benar-benar menjaganya dari segala rasa sakit yang mungkin bisa dideritanya. Namun, perbuatan Raffa dan ketidakjujurannya semakin terlihat nyata. Begitu banyak hal yang tidak dibagi dengan Kejora sehingga gadis itu berpikir bahwa selama ini Raffa hanya peduli pada dirinya sendiri, pada karier musiknya.

Dari sanalah semua masalah berakar dan bertambah parah. Hubungan manis keduanya dirusak oleh hal-hal yang sebenarnya bisa dibicarakan tetapi keputusan Raffa untuk menyimpannya sendiri mengikis perasaan Kejora, sampai dia yakin bahwa Raffa tidak lagi miliknya.

Makin ke belakang, makin bikin baper ceritanya. Silakan kalian cari buku ini di toko buku kesayangan, atau bisa juga dibaca di Gramedia Digital. Aku yakin ada hal-hal yang menyentuh secara pribadi dalam cerita ini.


[CLOSING]
📝 Ini adalah kisah teenlit yang ditulis dari sudut pandang ketika tokoh dewasa. Nuansanya dari awal udah patah hati, tapi keceriaan, kelucuan, kekonyolan, bahkan romantisme ala remaja dapat dinikmati secara menyeluruh. Nggak biasanya aku menikmati teenlit yang auranya agak sendu. Tapi ini? Bener-bener bikin perasaan campur aduk. Mungkin karena ada hal-hal yang benar dekat denganku dalam cerita ini.

📝 Pesan yang aku dapat sangat jelas. Bahwa kadang, kita bisa salah menilai perbuatan dan perkataan orang demi perasaan kita sendiri. Keegoisan yang mengatasnamakan kebaikan orang lain tidak selamanya bisa menyelamatkan suatu hubungan. Kadang kebenaran lebih bisa menolong walaupun menyakitkan.

📝 Ending cerita okelah, meskipun aku sebenernya menginginkan hal lain (dasar pembaca banyak maunya!). Tapi aku rasa dengan akhir yang seperti itu bisa menggenapi dan menyempurnakan perjalanan kisah ini. Pas sekaligus bikin gemes!

📝 Karakternya sederhana tapi kuat dan konsisten. Aku suka bagaimana mereka bisa membaur dan menjalin kisah dalam cerita ini. Pokoknya puas dari segi karakter!

No comments:

Post a Comment