[BOOK INFO] Judul: Satu Ruang Pengarang: Aqessa Aninda Penerbit: Elex Media Komputindo Genre: City Lite Tebal: 448 Periode baca: 11 - 15 Agustus 2017 Ratings: 🌟🌟🌟🌟 |
Kinan mungkin sedikit berbeda dengan tipe perempuan kesukaan Satrya. Gadis itu terlalu lembut, terlihat rapuh, dan sedikit tertutup. Mata kenarinya yang senantiasa menghipnotis sering kali dirundung awan kelabu.
Sementara Sabrina mengingatkan Satrya pada sebuah sosok dari masa lalu. Gadis itu penuh semangat, humoris, dan baik hati. Matanya begitu hidup setiap kali ia menceritakan hal yang ia sukai.
Dengan Kinan, Satrya seperti bercermin. Dengan Sabrina, rasanya hari-harinya menjadi lebih cerah.
Ini adalah bagian pertama dari kisah klasik antara 4 orang yang saling mencari, ada 3 pintu yang terketuk, 2 orang yang kehilangan dan terjebak dengan bayangan masa lalu, serta 1 pertanyaan tentang berbagi ruang.
"Kalau memang benar perasaan ini namanya sayang, kenapa menyayangimu rasanya begitu menyesakkan?"
[REVIEW]
"Cinta memang bisa bikin orang menjadi setengah gila." (hal viii)
[Satrya]
"Terbukti,
dia juga pasrah waktu Athaya akhirnya memilih Ghilman, waktu Alisha
tetap memutuskan untuk menikah dengan Ardhi." (hal 3)
[Kinan]
"Prana, pria yang bau tembakaunya sama dengan bau tembakau yang kamu isap itu mendengarkan ceritaku sebaik kamu." (hal 15)
Kisah ini diawali pertemuan Satrya dan Kinan di Hong Kong (my favorite city in the world!). Satrya jadi nanny keponakannya dan Kinan sedang business trip. Dunia kecil, 'kan? Jauh-jauh ke Hong Kong nemu juga orang Indonesia dan kebetulan saling menarik satu sama lain.
Kinan meninggalkan kesan seperti salah satu Disney Princess di benak Satrya. Sementara Satrya seolah membangkitkan kenangan akan Prana dalam diri Kinan.
"Prana, nggak apa-apa kan kalau Kinan juga ingin menghabiskan waktu dengan Mas Satrya?" (hal 118)
Nah, Kinan di sini sudah mulai merasa sesuatu ke Satrya, tapi di sisi lain, dia juga masih mencintai Prana dengan segenap hatinya.
Udah mulai kerasa nano-nano di cerita ini. Tips receh geng koplak temen-temennya Satrya bikin ngikik di tempat umum. Sampai kisah Kinan yang bikin dada sedikit sesak.
Kira-kira gimana ya perkembangan hubungan mereka? Apa mereka menuruti saran Ine untuk saling mengobati satu sama lain? Kinan karena Prana dan Satrya karena Alisha.
"Tapi, kalo lo rasa dia yang terbaik, perjuangin. Kalo nggak, ya relain aja."
Bener banget nasihat kakaknya Satrya.
Gegara curhatan tentang masa lalu masing-masing, hubungan Satrya dan Kinan menjauh. Kan bikin baper! Satrya merasa tidak sanggup bersaing dengan bayangan masa lalu Kinan, sementara Kinan takut menyakiti Satrya. Katanya, udah cukup Satrya disakiti dua kali. Eeaaa, kenapa nggak ikutin kata Ine aja sih untuk saling menyembuhkan? Yep, pembaca gemes!
Belom kelar itu urusannya, muncul sosok Sabrina ke dalam hidup Satrya. Jujur ya, aku sebagai pembaca udah hopeless sama Satrya ini. Terserah deh dia mau sama yang mana, Kinan atau Sabrina. Asal jangan muter-muter di masalah masa lalu aja, Mas. Nanti aku ikutan gagal move on nih!
"Lagi pula, hubungan persahabatan antara laki-laki dan
perempuan memang udah rusak sejak salah satunya menyimpan perasaan
lebih."
(hal 248)
Saat ini, ketika Kinan menjauhkan diri dari Satrya, hari-hari Satrya diwarnai oleh keceriaan Sabrina. Meski juga punya masa lalu yang sedikit gagal move on, Sabrina bisa mendidik dirinya untuk lebih tegas dalam bersikap, tidak terkurung masa lalu. Tapi dalam hatinya, siapa yang tahu.
Kepengen banget bilang sama mereka berdua, "Woi, yang kalian lakuin sekarang itu kayak mengulang masa lalu! Astaga!" Aku gemes sendiri. Ha ha ha!
"Kinan harus berbagi tempat dengan berapa perempuan untuk duduk manis di ... hati Mas Satrya?" (hal 394)
[CLOSING]
Astaga! Beneran deh, kalo ada orang yang bilang jangan ketawa nanti malah nangis, itu benar adanya. Inget banget, sepanjang perjalanan pulang masih cekikikan baca usahanya Radhi ke cewek gopekan. Sekarang, abis lap air mata sambil mikir mau PO sekuelnya. Trus makin sedih gara-gara belum ada PO yang bisa diorder.
Sama seperti SKdPL, tulisan ini kaya sekali. Spesialnya, Satu Ruang ini memang udah booking dan bayar tunai harga sewa di hati seumur hidup karena kisahnya tentang gagal move on.
Kalau ditanya aku team siapa? Sumpah, nggak punya jawaban. Mau nge-ship siapa juga kayaknya galau. Empat tokohnya rada dong-dong menentukan hati. Terlalu takut melangkah menuju masa depan. *ngambil kaca trus ngomong sama diri sendiri*
If you want to enjoy story about life, friendship, people, family, relationship, feelings, good laugh, memory, and love, so this book is DEFINATELY for you.
No comments:
Post a Comment