[BOOK INFO] Judul: The Way I Used To Be Pengarang: Amber Smith Penerbit: Spring Genre: Umum Tebal: 392 halaman Periode baca: 19 - 22 Oktober 2017 Ratings: 🌟🌟🌟🌟 |
[HALO!]
Masih jadi salah satu bagian dari rangkaian Blog Tour buku terbitan Penerbit Spring yang berjudul The Way I Used To Be, aku hadir kembali dengan tanya jawab dengan sang penulis, Amber Smith.
Seru banget ya, bisa dapat kesempatan mengenal seorang penulis dan proses kreatif di dalamnya. Simak yuk!
[INTERVIEW]
1. Di mana tempat favorit Anda untuk
menulis?
·
Is there any favourite
place to write? Where and why
I have a writing room in my house where I do most of my work—it’s
my creative sanctuary—I don’t do anything in this room except write. But
sometimes I like to switch things up and go to one of my favorite cafés and
write. It sort of depends on what kind of scenes I’m working on, or whether I’m
drafting or revising. Sometimes I find that I need to have total silence to be
focused, and other times it’s more helpful to be out and around people,
surrounded by the background noise of the café.
Aku punya ruangan untuk menulis di rumahku, tempat aku mengerjakan
banyak hal, sebuah altar kreatifku. Aku tidak melakukan hal lain di sini
kecuali menulis. Tapi, kadang aku suka mengganti sesuatu dan pergi ke kafe favorit
untuk menulis. Sebenarnya, tergantung dari adegan apa yang sedang kutulis, atau
apakah aku sedang menulis kerangka, atau merevisi. Kadang, aku membutuhkan
keheningan total untuk berfokus, dan kadang lebih membantu kalau aku berada di
luar, dikelilingi orang-orang, dan suara gaduh kafe.
2. Pesan apa yang ingin disampaikan
kepada para pembaca saat mereka membaca buku ini?
·
What kind of message you
want to tell with Eden’s story?
I think the overarching message I’d like to see readers come
away with has to do with self-worth: the importance of finding your voice and
speaking your truth, standing up to abuse in all its forms, even the abuse we
sometimes inflict on ourselves.
Kurasa, pesan terbesar yang aku ingin pembaca mengerti berhubungan
dengan bagaimana menghargai diri sendiri: pentingnya untuk menemukan suaramu
dan bicara tentang kebenaran, berdiri melawan perundungan dalam berbagai
bentuk, bahkan perundungan yang kita ciptakan untuk diri kita sendiri.
3. Apakah pernah mengalami writer's block pada saat penulisan novel
ini?
·
Did you experience
writer’s block when you writing The Way I Used to Be? What did you do to
overcome this?
I’m not sure if it was writer’s block, or if some parts were
just more emotionally difficult to write. But one of the things I try to do is
make sure I have a couple of different things I’m working on at once, so that
if I get stuck on one book, I can jump over to work on something else for a
little while, and most often the original problem I was having, tends to
resolve itself when I’m not so focused on it.
Aku tidak yakin apakah ini writer’s
block, atau hanya beberapa adegan yang memang sangat sulit untuk kutulis
secara emosional. Tapi, aku selalu memastikan aku punya beberapa hal yang
kulakukan secara bersamaan. Jadi, kalau aku terjebak di satu buku, aku bisa
mengerjakan sesuatu yang lain untuk beberapa saat, dan seringnya, masalah yang
kuhadapi bisa memecahkan masalahnya sendiri saat aku tidak terlalu berfokus
pada masalah itu.
4. Buku bergenre apa yang paling sering
dibaca? Dan apakah buku-buku itu menginspirasi penulisan buku ini?
·
What are you favourite
genre of books? Did that book influence your writing on The Way I Used to Be?
I’ve always love coming of age stories and books that show
characters not only dealing with real-life problems, but working to overcome
them. These are the kinds of stories I loved reading as a teenager because they
made me feel like it was okay if I had flaws or didn’t always know the best
thing to do. Those books let me know I wasn’t so alone in my own struggles.
Aku selalu suka buku tentang coming-age,
dan buku yang menunjukkan bahwa karakter tokoh tidak hanya sedang menghadapi
masalah, tapi bekerja penuh untuk mengatasinya. Cerita seperti inilah yang
sejak remaja kusukai karena mereka membuatku merasa tidak apa-apa untuk
memiliki kekurangan, dan tidak apa-apa untuk tidak tahu semua yang terbaik
untuk dilakukan. Buku-buku itu memberitahuku bahwa aku tidak terlalu sendirian
dengan masalahku.
[CLOSING]
Buat teman-teman yang belum punya buku The Way I Used To Be karya Amber Smith, bisa langsung ke toko buku kesayangan untuk mendapatkan buku ini. Mari berbagi pendapat kamu tentang buku ini. Bisa mention aku di IG, ya, supaya aku bisa baca punya kalian juga. Ditunggu postingan kalian!
Sekali lagi, aku ucapkan terima kasih kepada Penerbit Spring yang sudah memberikan kesempatan seperti ini buatku. Semoga ke depannya, aku bisa bekerja sama lagi.
Sukses selalu, Penerbit Spring!
No comments:
Post a Comment