[BOOK INFO] Judul: Love Theft Pengarang: Prisca Primasari Penerbit: Inari Genre: Umum Halaman: 399 Periode baca: 13-17 Nov 2017 Ratings: 🌟🌟🌟🌟 |
[BLURB]
Frea Rinata memutuskan untuk cuti dari kuliah musik dan mengistirahatkan biola Stadivarius-nya.
Untunglah dia punya kehidupan kedua yang lebih menarik, melibatkan seorang pemuda yang dipanggil 'Liquor', yang mencintai Frea tanpa sadar. Pemuda itu tergabung dalam perkumpulan pencuri, tapi yang dia curi bukan benda-benda biasa.
Saat Liquor mencuri sebuah kalung mewah milik seorang gadis terkenal, masalah demi masalah pun terjadi.
Ketika keadaan semakin runyam, apakah Frea masih berpikir bahwa kehidupan keduanya bersama Liquor ini semenarik yang dia pikirkan?
[REVIEW]
"Bukankah itu tujuan kita pergi? Untuk pulang." (hal 39)
"Kau penampilan saja yang goth. Hati marshmallow." (hal 57)
"Itulah yang diinginkan para pengkritikmu. Membuatmu mengira dirimu tidak punya bakat. Sampai akhirnya bakat itu benar-benar lenyap darimu." (hal 76)
Tiga quotes di atas semuanya diucapkan oleh second male lead (sepertinya?). Dan ya, sosoknya membuatku suka. Dia pria yang hangat dan lembut. Tidak salah kalau disebut hati marshmallow meskipun dia sendiri tidak suka disebut demikian. Nama aliasnya saja bernuansa kelam, jauh dari marshmallow yang putih kenyal (jadi laper!). Itulah dia, Night. Salah satu anggota pencuri.
Frea sedih ketika dia memutuskan untuk fokus selama satu semester mengikuti kegiatan para pencuri, dia malah dihadapkan pada berita Night mengundurkan diri dan melimpahkan tugasnya pada Liquor.
Tugas yang dilimpahkan Night kepada Liquor adalah mencuri sebuah kalung milik seorang gadis terkenal. Kebetulannya lagi ada gadis itu adalah adik kelas Frea semasa SMA. Memang bukan kebetulan yang menguntungkan, karena Frea sama sekali tidak pandai bergaul. Namun, keberadaan dia membantu untuk setidaknya menguntit akun sosial media milik gadis itu dan melaporkannya pada Liquor.
Pencurian yang sangat mudah dan cepat. Sayang sekali, efek samping dari kejadian itu sama sekali tidak bisa diabaikan oleh Liquor. Gadis itu melakukan sesuatu demi mendapatkan kembali kalungnya. Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh para korban pencurian lainnya. Sepertinya kalung itu punya arti sendiri bagi gadis itu.
Gadis korban pencurian itu memasang reklame dan mempublikasikan berita pencurian itu di media massa. Berusaha memancing orang yang mengambilnya akan mengembalikan kalung itu dengan imbalan besar.
Sayang sekali, Liquor punya prinsip untuk tidak mengembalikan apapun yang pernah diambilnya. Bodohnya lagi, dia malah membuka diri di depan korban tanpa tahu siapa yang sebenarnya dia hadapi. Begitu banyak kerumitan yang terjadi. Nggak hanya berhubungan dengan kalung itu saja, tetapi juga rumitnya perasaan yang membelit Liquor dan Frea. Ditambah lagi dengan masalah Night yang makin hari makin terpuruk.
[CLOSING]
Sebelum aku bahas review keseluruhan tentang buku ini, aku ingin berterima kasih kepada @miieruu yang telah memberikan buku ini untukku di event IIBF 2017 lalu. Hadiah perkenalan yang sangat manis sekali. Thanks!
Alasan aku memilih buku ini adalah karena cover-nya yang sangat cantik, walaupun maaf, aku tidak bisa mengambil gambarnya dengan cara yang lebih kreatif. 😅
Cerita ini adalah kisah tentang komplotan pencuri. Di bagian awal memang kental sekali aura penjahat kelas atasnya. Bekerja secara terselubung dan diam-diam. Namun, untuk pencari romansa seperti aku, aku sendiri terpukau bagaimana kisah ini bisa memuaskan dahagaku pada nuansa romansanya. It's all there, a complete package!
Next, aku ingin membahas sedikit tentang setting. Dari awal cerita, sulit sekali membawa imajinasiku ke kota Jakarta sebagai latarnya. Terpengaruh nama tokoh dan lingkup musik yang begitu kental, sepertinya. Aku memang tidak akrab dengan Jakarta, kehidupan anak musik, dan komplotan pencuri. Akan lebih mudah membayangkan ini kalau terjadi di luar negeri bagiku.
Akhir kata, ini adalah pertama kalinya aku membaca karya dari @priscaprimasari. Aku sudah menyimpan karyanya yang lain berjudul 'Purple Eyes'. Sama seperti yang satu ini, tersisip keyakinan bahwa akan sulit sekali membuatku kecewa membaca karya-karyanya. Setiap cerita pasti bisa memuaskan ekspektasiku dengan cara yang berbeda. Terima kasih telah membuatku berkenalan dengan Frea, Liquor, Night, dan Tarantula. I need to say, I hate Coco Kartikaningtias and what Liquor said about her is true. Dia nggak cocok menggantikan ibunya!
Masih stuck di tengah halaman bacanya.Masih mrasa berputar2 ini sbnrnya apa?
ReplyDeleteMksih reviewnya