[BOOK INFO] Judul: A Thing Called Us Pengarang: Andry Setiawan Penerbit: Haru Genre: Umum Halaman: 290 Periode baca: 17 - 25 Nov 2017 Ratings: 🌟🌟🌟🌟 |
[BLURB]
Ini
kisah cinta yang biasa.
Tentang tiga orang sahabat.
Tentang mereka yang memendam perasaan masing-masing.
Shun, Kotoha, dan Shinji sudah bersahabat sejak kecil.
Sampai suatu saat, Shinji tiba-tiba memutuskan untuk menghilang dari kehidupan mereka tanpa memberi kabar secuil pun.
Setelah lima tahun berlalu, Kotoha masih menunggu Shinji pulang.
Sementara itu, Shun menunggu Kotoha melupakan pria itu.
Namun, mau sampai kapan mereka saling menunggu?
Mereka hanya bisa berharap, kisah cinta yang biasa ini tidak berakhir dengan penyesalan.
Tentang tiga orang sahabat.
Tentang mereka yang memendam perasaan masing-masing.
Shun, Kotoha, dan Shinji sudah bersahabat sejak kecil.
Sampai suatu saat, Shinji tiba-tiba memutuskan untuk menghilang dari kehidupan mereka tanpa memberi kabar secuil pun.
Setelah lima tahun berlalu, Kotoha masih menunggu Shinji pulang.
Sementara itu, Shun menunggu Kotoha melupakan pria itu.
Namun, mau sampai kapan mereka saling menunggu?
Mereka hanya bisa berharap, kisah cinta yang biasa ini tidak berakhir dengan penyesalan.
[REVIEW]
Cerita
ini dilatari kejadian menghilangnya Shinji dari hidup Kotoha dan Shun
sepertinya mengacaukan banyak hal. Pertama, adalah perasaan Kotoha yang
menggantung tanpa Shinji. Lelaki yang selalu mengisi hati Kotoha sejak kecil
membiarkan cintanya menggantung tanpa tahu arah akhir yang dituju. Dan bodohnya,
gadis itu menunggu.
Penantiannya
mengacaukan perasaan yang dimiliki Shun pada gadis itu.
“Bersama Kotoha, selalu seperti ini. Hening, tenang,
dan seperti musim dingin yang sepi saat salju turun, sunyi dan seolah… dunia
berhenti bergerak.” (hal 11)
Setiap
tahun, mereka selalu merayakan ulang tahun Shinji bersama, berharap satu dari
perayaan di kedai yakitori langganan mereka, Shinji akan datang dan merayakan
ulang tahun bersama.
Menurutku,
dua-duanya sama bodohnya! Syukurlah, Shun sepertinya mulai lelah. Lelah mencari
Shinji, lelah melihat Kotoha tersakiti karena itu.
Dan
aku mulai jengkel sama Kotoha karena dia bukan cuma bodoh, tapi juga egois.
Ketika Aki, rekan kerja Shun, mulai dirasa terlalu dekat dengan sahabatnya itu,
Kotoha bertingkah menyebalkan. Dia tahu, apa pun keadaannya, Shun akan selalu
kembali padanya, meskipun Kotoha tidak bisa membalas perasaannya. Pokoknya
bikin sebel banget!
“Dia tidak ingin mengatakan tidak, tidak ingin
melarang Shun mencintai dirinya, karena dia… karena dia perlu merasa dicintai,
diterima, dan diperhatikan. Dia takut kalau dia menolak, pemuda itu akan pergi
dari sisinya, meninggalkannya sendirian. Karena itu Kotoha membiarkannya.” (hal
37)
Meski begitu, tidak ada yang bisa
dilakukan oleh Kotoha untuk mencegah kedekatan Aki dengan Shun. Mereka sedang
mengerjakan projek kantor bersama. Meluangkan waktu berdua untuk membahas
masalah kantor. Tanpa sadar, itu membuat Shun sedikit membuka dirinya pada Aki
dan bisa sedikit santai.
“Saya
tidak terlalu sabar melihat orang yang menyiksa diri sendiri. Saya akan mencoba
membantu, tapi ada segelintir orang yang tidak ingin dibantu.” (hal 51)
Lain cerita dengan atasan Aki,
Hayato, yang ternyata keturunan playboy
cap kecebong. Dia menggunakan topeng untuk menutupi masalah yang dia hadapi.
Nyatanya, kepandaiannya ‘membaca orang’ bisa membuatnya dekat dengan Kotoha
yang ditawari pekerjaan atas rekomendasi Shun. Kedekatan itu membuat Kotoha
berhasil mendapatkan informasi yang mengetuk pintu hatinya.
Begitu banyak hal yang terjadi di
antara mereka. Letupan amarah, gurat merah jambu malu, sampai rasa pedih yang
tersimpan di dalam hidup masing-masing menarik satu garis bernama Shinji.
Aku cukup terkejut mendapati bahwa
sosok Shinji dalam cerita ini benar-benar bisa merealisasikan istilah benang
merah dari sebuah cerita. Dia muncul dalam porsi yang pas dan berhasil membuat
aku mengenalnya, sekaligus tidak terlalu akrab.
Dan ini bukan hanya sekedar cinta
biasa. Ada konflik keluarga yang cukup rumit yang diangkat. Ada banyak pesan
yang bisa diambil.
Tema besar buku ini adalah mengenai
penantian. Penantian seperti apa yang pantas dinanti dan penantian seperti apa
yang harus dilepas? Kalian harus baca sendiri supaya bisa mendapatkan pesan
mendalamnya.
[CLOSING AND GIVEAWAY TIME]
Aku berterima kasih pada Penerbit
Haru yang telah mengijinkanku menjadi salah satu host blog tour dari buku ini.
Sejak sebelum release, aku sudah menunggu-nunggu karya dari Andry Setiawan ini.
Dari buku sebelumnya yang aku pernah baca, karyanya memang tidak mengecewakan.
Maka dari itu, aku senang sekali mendapatkan kesempatan ini.
Nah, untuk teman-teman yang juga
ingin membaca buku ini, kalian berkesempatan mendapatkan 1 (satu) eksemplar
buku ini dengan mengikuti Giveaway yang diadakan pada akhir blog tour A Thing
Called Us di FB Fanpage Penerbit Haru.
Cek syaratnya di bawah ini ya!
- Ikuti rangkaian blogtour A Thing Called Us:
Jadwal blog tour A Thing Called Us:
24 Nov 2017 http://hotarubookstory.blogspot.co.id/
25 Nov 2017 https://dateabook.blogspot.co.id/
28 Nov 2017 https://raknovelgita.com
25 Nov 2017 https://dateabook.blogspot.co.id/
28 Nov 2017 https://raknovelgita.com
30 Nov 2017 https://mybooklicious.blogspot.co.id/
2 Des 2017 http://www.mydreamlandstories.blogspot.com/
- Peserta memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
- Follow IG akun @Penerbitharu @konstantin999 @beingacid
- Jangan Lupa untuk like Fanpage Penerbit Haru
- Share info GA disalah satu media sosial yang kamu punya. Jangan lupa untuk mention akun kami baik di twitter maupun instagram dengan hastag #AThingCalledUs
- Giveaway akan dilakukan di
akhir acara yaitu di fanspage Penerbit Haru berupa finding words.
Jawaban untuk mengisi tantangan dari giveaway ini ada di
masing-masing blog host blogtour.
Pertanyaan dariku:
Great blog! It's both informative and engaging. Really helpful for anyone looking to start their own leather jacket business—full of valuable tips and insights to get them off the ground!
ReplyDelete