[BOOK INFO] Judul: Millionaire's Heart Pengarang: Indah Hanaco Penerbit: Moka Media Genre: Young Adults Tebal: 383 Periode baca: 21-25 September 2017 Ratings: 🌟🌟🌟🌟 |
[BLURB]
Dari reality show pencarian jodoh bagi miliuner itulah, semua bermula. Jatuh cinta, patah hati, dan penderitaan panjang harus dilewati Audra Tedjasukmana. Seharusnya, sejak awal gadis itu tidak pernah terlibat di acara tersebut.
Pascal Nicodemus adalah cowok menawan yang asyik dijadikan teman diskusi. Pascal juga memahami Audra dengan baik, bersikap manis meski kadang terkesan canggung. Yang terpenting di atas semuanya, cowok itu ternyata menyukai Audra. Bersama Pascal, pasti menjadi pilihan yang aman.
Masalahnya, Audra justru mengambil jalan penuh resiko. Dia terpesona pada si miliuner angkuh yang menyusahkan, Valerius Gumiwang. Cowok itu adalah antitesis dari orang yang diidamkan Audra sebagai pemilik hatinya. Mereka memiliki terlalu banyak perbedaan.
Meski begitu, masalah hati adalah misteri terbesar semesta, kan? Audra dan Val terhubung oleh lagu-lagu Boyzone, permainan catur jawa, hingga penyakit aneh yang diderita sang miliuner. Namun, apakah semuanya cukup untuk membuat mereka bisa bersama?
[REVIEW]
"Jiro. Dulu aku cuma berhadapan sama Sherry dan tetap aja kalah." (hal 12)
Lha, Bang Jiro nonggol di sini! Kaget aku, kirain salah baca buku! Ternyata enggak deh. Jiro itu nama cowok dari masa lalu Audra. Ceritanya nih, sakit kelamaan jomblo, Fisca mengajak Ivy dan Audra untuk ikutan salah satu reality show di stasiun televisi tempat pacarnya bekerja. Makanya, nama Jiro sempat keluar karena Audra merasa dirinya tidak sanggup bersaing dengan wanita lain, apalagi incarannya adalah para lelaki kaya. Udah hopeless duluan Audranya.
"Pascal itu sudah gila. Kenapa dia meloloskanku?" (hal 33)
Welcome to the jungle, Audra! Waktunya bertemu dengan Valerius Gumiwang!
Dari awal, Audra sebenarnya tertarik dengan Pascal, sang matchmaker-nya. Dia bahkan berpikir kalau Pascal lebih memesona ketimbang Val. Namun, keputusan akhir bukan berada pada otaknya. Hatinya bergerak sendiri ke arah Val. Audra mulai tertarik dengan aura Val.
Ketika mereka akan berpisah, Val menatap Audra dengan intens.
"Makasih Audra."
Hanya kalimat itu yang diucapkannya, tapi mampu membuat Audra merasa terkelu. Bahkan ada yang hampir meledak dk dadanya. Reaksi yang aneh. Ralat, reaksi yang gila. (hal 104)
Jangan-jangan, sebentar lagi Audra ikut menambah ketegangan yang ada di Rumah Tenang (nama tempat karantina 10 besar peserta).
"Kalaupun kamu dieliminasi, semoga aku juga sama. Aku takut sama Val. Padahal kalau dia senyum dikiiit aja, jadi cakep banget. Belahan dagunya itu bikin gemas." (hal 128)
Audra bertemu dan akrab dengan Katka. Mereka berdua sama-sama cuek dengan hasil akhir kompetisi itu. Dan ternyata mereka berdua malah jadi penggemar Pascal. Kasihan, Val harus berkali-kali menginterupsi keasyikan mereka dengan Pascal.
Entah ada apa antara Pascal dan Val. Val berusaha santai, tetapi Pascal tidak bisa menyembunyikan ketegangannya saat Val mendekat. Psst, kabarnya Pascal ini masih single dan belum punya pacar. Fix, aku ikutan gebet dia juga!
"Iya. Anggap aja ini di luar jam syuting. Kamu belum ngantuk dan mungkin kalau balik ke kamar malah mengganggu tidur teman sekamarmu. Nah, kenapa nggak ngobrol sama aku aja?" (hal 190)
Si Jangkung Val ini pantang menyerah menaklukkan Audra. Mungkin benar yang dikatakan Pascal bahwa Val merasa tertantang oleh sosok Audra yang tidak mudah ditaklukkan. Sampai-sampai dia mengajak Audra berinteraksi di luar jam seharusnya.
Akibat yang harus ditanggung Audra ternyata tidak sanggup membuat Audra bertahan. Matanya tiba-tiba perih melihat Val dikerubuti oleh pesaingnya. Ditambah lagi, Val mengeliminasi Katka. Audra memilih mundur dan menjalani hidup seperti sediakala.
Yakin hidupnya akan baik-baik saja setelah mengundurkan diri dari acara reality show itu, Pascal mendatanginya. Disusul oleh kehadiran Val tak lama setelahnya.
"Gimana kalau kita mulai berkencan, Dra?" (hal 262)
Nah loh, drama bagi Audra tidak berakhir di luar acara reality show itu selesai. Justru dari situlah, perasaannya terombang-ambingkan.
Penasaran nggak siapa yang ngomong kalimat di atas? Buku ini bisa kalian dapatkan di toko buku kesayangan kalian. Aku jamin kalian nggak kecewa deh dengan buku ini.
[CLOSING]
Jadi, ini pertama kalinya aku mendua baca buku dengan kurun waktu yang bersamaan. Terpaksa aku bergantian bacanya sesuai jatah yang sudah aku tetapkan sendiri. Dari segi cover, jelas lebih unyu yang sebelah. Namun, dari segi cerita, aku lebih suka dengan kasualitas cerita ini. Mungkin karena tokohnya juga masih berumur awal dua puluh tahunan.
Buku ini banyak membuatku tersenyum gereget dan pengan peluk Val dan Pascal. Secara pribadi, aku sih sukanya sama Pascal. Nggak apa-apa deh dia buat aku, ketimbang aku sama Val. Tapi hey, yang jadi tokoh utamanya kan bukan aku.
Mbak Indah Hanaco tidak pernah membuatku kecewa dengan karyanya, terutama karya-karya barunya. Yang lama aja, bikin kecanduan, apalagi yang baru! Sukses terus buat beliau.
Salah satu kekurangan buku ini adalah beberapa typo yang ada aku dapati, nggak banyak sih, tapi cukup menganggu karena aku penganut kesempurnaan. *ditabok rame-rame*
Itu juga alasan mengapa aku tidak bisa memberikan nilai full untuk cerita ini.
No comments:
Post a Comment