Instagram Posts

Tuesday, September 19, 2017

[REVIEW] The Great Teacher My Love by Fala Amalina

[BOOK INFO]
Judul: The Great Teacher My Love
Pengarang: Fala Amalina

Penerbit: Gagas Media
Genre: Chicklit
Periode baca: 19 - 24 Agustus 2017
Ratings: 🌟🌟🌟
🌟


[BLURB]
Dear, Keynan.
Rasanya, sudah lama sekali tak kutatap wajahmu yang menenangkan. Kau tahu, aku rela menukar apa pun yang kupunya dengan satu hari aja bersamamu. Kita bisa duduk di bawah pohon rindang belakang kampus, bicarakan apa pun yang kita rasakan.

Apa kau mengerti, berharap pada sesuatu yang tak pasti itu menyakitkan? Apa kau bisa merasa, mengulur perasaan yang tak ada ujungnya itu melelahkan?

Ah, kisah kita memang sulit diterka akhirnya. Sama sepertimu, aku tak tahu apakah akhirnya kita berjalan menuju titik yang sama atau tidak lagi bisa saling menyapa. Mungkin benar, kita tak seharusnya memulai apa pun yang tidak bisa kita akhiri. Namun, pikiran tak bisa mengendalikan hati. Jika harapan kecil itu masih ada, maukah kau memercayainya juga?

With love,
Dafeeya


The Great Teacher My Love adalah romansa dua hati yang berusaha menyembunyikan cinta di antara keduanya karena status yang rumit--sang dosen dan mahasiswi. Namun, cinta itu terus tumbuh. Manakah yang mereka pilih? Membebaskan cinta itu atau mencari tempat persembunyian yang yang lebih besar?

[REVIEW]


Cerita ini tentang seorang mahasiswi bernama Dafeeya yang dekat dengan dosennya Pak Keynan. Awalnya Dafeeya bukan salah satu fans Keynan, tapi setelah beberapa kejadian yang melibatkan mereka berdua, Dafeeya berubah menjadi penggemar garis keras Keynan. Ditambah lagi, ternyata Keynan adalah tetangga barunya Dafeeya.

"Panggil saya Keynan saja di luar kampus." (hal 125)

Aih, aku mencium bau-bau PDKT dari Keynan nih. Tapi entah kenapa, aku juga ragu karena auranya nggak 100% naksir Dafeeya. Ngomongnya tetap lurus-lurus aja, walaupun ada sih beberapa yang nyerempet. Makin penasaran nih, sama perkembangan hubungan mereka.

"Karena kamu... nggak tahu... siapa yang akan kamu buat jatuh cinta dengan senyummu itu." (hal 129)

Eaaa, dasar penggemar garis keras! Begitu aja langsung meluncur ucapan dari mulut Dafeeya. Segitunya pesona Keynan bikin dia hilang kendali dirinya sendiri.

Dua orang ini sepertinya masih meraba-raba pada perasaan masing-masing. Makin hari makin gemes euy, bacanya! Nuansanya manis-manis gitu, inget zaman kuliah dulu. Uh, jadi nostalgia deh!

"Karena setiap kali aku nyebut nama Pak Keynan, muka Kakak langsung berubah merah, persis kayak Naira setiap kali aku puji dia cantik." (hal 135)

Hayoloh, Dafeeya, kamu kenapa? Masa semua orang sadar kalau kamu suka sama Keynan, tapi kamu sendiri berusaha menutupi 😁 Ihiy....! Unyu banget!

Keynan ini mulai gencar PDKT sama Dafeeya. Udah kelihatan posesifnya. Aku jadi ngerasa gimana gitu diperhatiin sama Keynan... *lho, salah orang!*

"Kalau gitu, mulai sekarang, saya naksir sama kamu." (hal 145)

Aku jadi mau kecup Keynan deh. Kalo ngomong suka bener. Yakin nih Pak, mau saya bawa pulang? Kyaaa gemesin!

Lagi ucul-uculnya hubungannya Dafeeya dan Keynan, sosok Rayan ikutan mendekat. Makin pusing deh kepala Dafeeya. Belum lagi dia masih terombang-ambing sama omongannya Keynan yang nggak bisa dia konfirmasi kebenarannya. Sabar ya, Fey!

"Saya ... calon suami Arianda." (hal 221)

Jangankan Dafeeya, aku juga merasa disamber geledek! Padahal baru aja Keynan jujur soal perasaannya sama Dafeeya. Sampai kencan pertama pun belum mereka.

Aku jadi sebel sama Keynan. Nggak jelas itu kamsudnya apa deketin Dafeeya, terus berakhir dengan ngomong bakalan jadi suami sahabatnya sendiri. Bikin gemes malem-malem gini!

Kan, Dafeeya jadi galau tingkat dewa. Penampilannya kusut, mata panda, nggak semangat hidup. Bahkan pengakuan Rayan soal perasaannya pun ditolak sama Dafeeya saking perihnya perasaan dia sekarang.

"Sudah lama saya nggak memanggil nama kamu. Senang bisa melakukannya lagi." (hal 298)

Panggil saya juga, Pak? Please, panggil dengan suara hati aja, aku dengar kok 😁

Setelah bersedih-sedih, karena Keynan mau nikah sama Arianda, Dafeeya berusaha menata perasaannya lagi. Dia akhirnya memutuskan untuk membalas surat Keynan melalui email dan berdamai dengan kenyataan.

Terpisahkan oleh jarak dan waktu sepertinya membuat Keynan sangat merindukan Dafeeya sampai dia merasa senang hanya dengan memanggil nama Dafeeya.

[CLOSING]
Secara keseluruhan kisah ini cukup bagus. Hanya saja mendekati ending, aku rasa sedikit diburu-buru dan kurang dramatis *drama queen detected*. Dan bukannya aku permanen nggak suka atau apa, tapi cerita ini dari Wattpad yang punya ciri khas sendiri (harus bisa buat pembacanya penasaran di tiap akhir part). Saat jadi buku, aku masih merasa aura Wattpad-nya terbawa sedikit. Mungkin karena sudah terpuaskan di beberapa part, akhirnya aku merasa kurang klik di bagian ending-nya.

1 comment: