[BOOK INFO] Judul: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit Pengarang: Aqessa Aninda Genre: Chicklit Reading periode: 26 - 28 June 2017 Ratings: 🌟🌟🌟🌟 |
Sebagai awalnya, cuma pengen share kalau saya nangis pas baca kata-kata Ghilman ke ayah Athaya. It's just beautiful and well said. Lelaki sejati banget walaupun awalnya saya ngerasa 'ih' banget sama Ghilman. He he he!
Nggak nyesel banget menambahkan buku ini ke koleksi saya.
Pada bab-bab awal, saya sempat merasa bosan karena fokusnya nggak jelas, terlalu banyak cowok-cowok bermulut jahil yang somplak banget kelakukannya. Saat udah masuk konflik, saya nggak bisa berhenti baca.
Semua rasa lengkap. Ada lucu, sedih, marah, sakit hati, tanggung jawab, polos, bodoh, gagal move on, dsb. You name it, this book has it.
[QUOTES]
Because a funny, smart, humble, and messy guy is the new definition of coolness. (hal 24)
Art doesn't have to look nice, art supposed to make you feel 'something'. (hal 73)
Mungkin kalau dulu waktu remaja gue nggak baca buku, gue nggak ngerti cara bersyukur yang benar, nggak paham tentang mimpi dan cita-cita. (hal 73)
Apakah dicintai duluan lebih baik daripada mencintai tetapi menunggu? (hal 212)
Because once you love someone so much, so much it hurts. (hal 236)
When bad time comes, aku ingin suamiku menatap aku seperti kamu menatap Alisha. (hal 274)
Gimana aku belajar mencintai kamu kalau kamu masih cinta sama orang lain? (hal 275)
We need to stop hurting each other before it goes deeper. (hal 276)
No comments:
Post a Comment