[BOOK INFO] Judul: Fixing a Broken Heart Pengarang: Indah Hanaco Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Genre: Young Adults Tebal: 288 Periode baca: 26 Agustus - 17 September 2017 Ratings: 🌟🌟🌟🌟 |
Depresi.
Pacar pertama Brisha posesif dan suka memukul. Pacar keduanya ternyata sudah menikah dan sering memakai jasa cewek nakal. Brisha pun melarikan depresinya dengan makan berlebihan. Perlahan tubuhnya membengkak. Dengan menelan pil pelangsing dan memulai diet ekstrem, Brisha berharap tubuhnya kembali seperti semula. Sayangnya itu hanya membuat ia berakhir di rumah sakit.
Di situlah Brisha kembali bertemu Austin, mantan pacar Sophie. Pertemanan Brisha dan cowok yang meninggalkan bangku kuliah demi mengejar karier di dunia hiburan itu pun dimulai. Melibatkan premiere film, kunjunhan ke toko furnitur, dan berakhir dengan perasaan nyaman satu sama lain.
Brisha dan Austin pasangan yang klop, saling melengkapi dan menyempurnakan. Namun, cinta mustahil dari bebas ujian, kan? Ketika kasus pembunuhan, gadis berorientasi seksual tak biasa, hingga mantan napi yang ingin membalas dendam mengganggu hubungan mereka, apa yang harus dilakukan Brisha dan Austin?
[REVIEW]
Di awal cerita, aku berkenalan dengan sosok Brisha, seorang gadis berusia 21 tahun yang kelebihan berat badan dan sedang berusaha diet. Gara-gara desakan dari kakak sepupunya, Brisha akhirnya memutuskan untuk menenggak obat pelangsing. Benar saja, seminggu berlalu dan beratnya sudah turun satu setengah kilo. Tapi eits, jangan senang dulu, 24 jam kemudian, dia masuk rumah sakit karena dehidrasi. Kapok ya, Bri?
Setelah itu, aku juga berkenalan dengan sosok Austin, seorang cowok berusia hampir 22 tahun yang sedang naik daun di dunia entertainment. Tentang Austin ini, apa ya? Aku merasa dia too good to be true dalam kehidupannya menjadi artis. Dalam artian, mau dong, satu yang kayak gitu! Austin ini anak yang berbakti pada ibunya dan rendah hati sekali.
Mereka dipertemukan di latar rumah sakit ketika Brisha baru saja diperbolehkan pulang. Bukan pertemuan pertama karena Austin merupakan mantan kekasih sahabat Brisha, Sophie.
Austin menggunakan kesempatan bertemu dengan Brisha di rumah sakit untuk mengundang gadis itu dan kedua temannya untuk hadir di premiere film. Sayang sekali, kedua sahabat Brisha tidak bisa datang. Dengan alasan tidak enak hati, Brisha datang sendiri. Itu pertemuan kedua mereka.
Lalu Brisha memutuskan untuk bertemu lagi dengan Austin untuk membantunya dalam tugas wawancara. Si Ganteng itu dengan senang hati mengiyakan bahkan menelepon kembali Brisha saat teleponnya tidak terangkat olehnya. Pertemuan mereka berujung gosip Austin akan segera menikah karena wartawan melihat mereka berjalan berdua keluar dari toko furnitur. Gosipin aja terus, bang, digosok makin siiiiip! Padahal Brisha cuma membantu Austin memilih perabot rumahnya! Please, jangan bikin Brisha baper dong!
Setelah wajahnya masuk infotainment, sahabat Brisha malah makin memanas-manasinya. Bahkan Sophie, mantan kekasih Austin sampai bilang,
"Salahnya di mana? Kami berdua kan nggak hidup di masa lalu. (hal 88)
Ish, Sophie bikin aku pengen lupain masa lalu deh! Andai semudah itu, Soph!
Setelah diterpa gosip pacaran dengan Austin, tidak lantas membuat keduanya menjauh. Namun, ada saja alasan Austin untuk berada di dekat Brisha. Alasan utamanya adalah beli perabotan lagi! Modus terus, Bang!
Namun, ada fakta lain yang mengganggu Brisha. Andaru, mantan kekasihnya yang masuk penjara karena melakukan kekerasan padanya, kini sudah bebas. Dan ternyata, Austin juga kenal sama Andaru. Brisha jadi pusing tujuh keliling. Dia ketakutan ketika melihat Andaru muncul di rumah Austin. Ada efek samping yang manis juga, Brisha dipeluk Austin. 😍😍😍😍😍
"Tapi,
bukankah perasaan itu memang sesuatu yang aneh dan nggak bisa ditebak
sama sekali? Nggak bisa dikendalikan. Bikin orang tersesat. Jadi, kenapa
kita nggak cari tahu saja ke mana arah semua ini?" (hal 160)
Eeaaa, bisa aja si Austin ngajak pendekatannya. Bawa-bawa perasaan lagi. Nggak cukup tadi pegangan tangan sama Brisha? Pernah pelukan juga lagi. He he he!
Pendekatan Austin pada Brisha membuahkan hasil. Meskipun ada keraguan dalam hati Brisha, dia pun menerima Austin menjadi cowok spesial dalam hidupnya.
Hubungan internal mereka memang baik-baik di luar kekhawatiran Austin pada sosok Andaru yang mendatangi Brisha di rumahnya. Sepulangnya Austin dari rumah Brisha, dia dihadapkan pada berita Ibunya ingin rujuk dengan Ayahnya. Bukannya Austin membenci Ayahnya, tetapi dia hanya merasa Ayahnya kembali hanya karena alasan finansial.
"Ibu nggak lupa, Tin. Cuma, Ibu juga nggak bisa membohongi diri sendiri. Ibu masih cinta sama Ayah." (hal 230)
Belum lagi misteri salah seorang rekan aktornya yang meninggal dengan cara tak wajar. Bagaimana kelanjutan ceritanya? Apakah hubungan Brisha dan Austin bisa bertahan di tengah masalah yang merundung keduanya?
[CLOSING]
📺 Sebenarnya, ketika membaca blurb dan beberapa part awal yang kurasa agak 'ngebut', aku berekspektasi menemukan penggambaran semua konflik yang dibeberkan di blurb secara detail dan tarik menarik di dalam bukunya. Aku berpikir, wah, akhirnya aku bisa membaca konflik yang lebih detail, tidak melulu tentang cinta. Sayangnya, enggak. Namun, itu nggak jadi masalah karena penyuguhan romansanya 'aku' banget dan aku cukup puas dengan itu.
📺 Aku suka keberagaman konflik di dalam cerita ini. Eksplorasinya oke. Tokoh-tokohnya hidup dan mendapat porsi yang tepat dalam cerita ini, meski kedua tokoh utamanya mungkin nggak akan tinggal terlalu lama di kepalaku. Bukan karena nggak berkesan, emang akunya aja yang isi kepalanya random dan nggak jelas. 😅😅
📺 Buku ini aku rekomendasikan untuk teman-teman yang suka dengan bacaan ringan tetapi memiliki cakupan yang cukup luas dari segi profesinya (ada mahasiswa, toko furnitur, hukum, artis, dan penyimpangan seksual). Balik lagi, semuanya dalam porsi yang cukup. Akunya aja yang kepengen lebih makanya nggak gitu klik mati sama cerita ini.
No comments:
Post a Comment